EDI S. MULYANTA dari Penerbit Andi
Email edis.mulyanta@gmail.com
Dunia penerbitan saat ini, menghadapi sesuatu
permasalahan yang hampir sama dengan kita sekalian, akibat dari pandemi yang
belum ada kepastian kapan berakhirnya. Kami awali dengan, dunia penerbitan itu
sendiri, dimana dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya
diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang
dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD
(ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan.
Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku,
yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah
menjadi suatu ekosistem yang khas. Pandemi ini betul-betul meluluh
lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi dunia
penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan. Pada bulan
Januari 2020-Februari 2020 .. omzet Toko buku masih sangat normal, dan tidak
ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga.
Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di
Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai, dan membesar
dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan
mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak harus
mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus
memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.
Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis
Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit
stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop
menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya.
Outlet yang tertutup, menjadikan beberapa penerbit ikut
terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara
langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan
naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku. Setelah 3 bulan parkir di Pitstop,
tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah
beberpa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk
bergerak.
Di bulan juni-juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia
sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di
80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat
penerbit-penerbit untuk memulai New Normal. Rebound
yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju
kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti. Melaju,
tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3
bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah
kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil
menunggu keadaan.
Sementara, penerbit jika tidak mengambil kesempatan untuk
mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan
buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini. Pengalaman
kami, identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti
ini. Kami beruntung tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah kami
tebar ke penulis-penulis sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan
buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat. Kesiapan penulis, dalam
menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat
bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah.
Kami mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga
dengan cepat mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan
dengan cepat meramu materi, kemudian di launch, dan beruntung mendapatkan
sambutan yang baik.
Buku-buku pendidikan, juga kami tetap pertahankan
produksinya, karena kami yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun,
sehingga produksi buku beliau konsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai
pasar yang sangat stabil setiap tahunnya.
Keputusan-keputusan strategik diperlukan, mengingat
ketidak pastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Beliau memarkirkan mesin-mesin beliau hampir 50%,
untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang
menggerakkannya dikurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis.
Banyak hikmah yang didapat kali ini, di sisi penulis,
penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak
diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi,
eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis
yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa
tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik,
dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya.
Menurut beliau media WA yang dikelola oom Jay ini,
merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian kita
dalam mengungkapan apa yang kita pikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca,
diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita.
Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga
komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap
peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu
waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga kita akan
semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.
Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan
berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk kita mulai menulis, karena di dalam blog., tidak
ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang kita tawarkan.
Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap
tulisan kita, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis
semata.Sehingga terkadang tulisan yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit
yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya.
Dengan sudut pandang ini, kami perlu sedikit berempati
kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus
dilakukan adalah, mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema
yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best sellernya yang
biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller.
Perlu di ketahui rahasia ini, bahwa tidak ada buku best
seller by design. Atau dirancang, didesain untuk laku keras. Buku yang laku
keras adalah buku yang blessing.
Kami pernah melakukan perencanaan matang, untuk membuat
buku yang best seller. Beliau memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis
yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Beliau push
pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.
Laskar
pelangi saat awal terbit,
penulis tidak menyangkan akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh
mengecewakan dan meledak karena kekuatan word of mouth, alias dari
mulit-kemulut., dari komunitas satu ke komunitas lain dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang
tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah dan terjadilah ledakan viral.
Menjadikan buku tersebut best seller tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan
untuk menuju best seller.
Dengan berbagai pengalaman ini, komunitas senasib
sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Menurut beliau pejuang literasi yang puritan seperti Om
Jay ini dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang
tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya
hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya di
tunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya. Bapak
ibu dapat mulai tulisan dengan tema yang bapak/ibu sukai dan betul-betul bapak
ibu kuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di
lingkungan teman.
Menurut beliau jika sudah Percaya Diri, buatlah proposal
ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit.
Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan
tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll).
Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat
sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan kita.
Menurut beliau penerbit bukan maha tahu, penerbit di
dasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar.
Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis
dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu di
beri perhatian, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang di angkat dalam
tulisan kita. Tulislah rencana penulisan kita, dengan target market yang
dituju, syukur-syukur bapak ibu tawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era
new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya.
Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media
e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang
jumlahnya. Ke depan media-media selain
buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan
baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Saran beliau tetap mendokumentasikan pencarian keilmuan kita.
Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu kita dan
bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu kita akan menjadi Immortal tidak
lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu
kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan beliau kirimkan ke Perpustakaan
Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di
masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi kita
dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian.
Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku
dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel
bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial
memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.
Proses Review 1 bulan, Proses Editing 1 Bulan, Proses Pra
Produksi layotu cover adalah 1 bulan, PRoses produksi 1 bulan. Penulis
menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan
dibuat oleh team desain penerbit. Royalty sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan
setiap 6 bulan. Penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar
Penerbit Andi ke depan akan membuat apps untuk menuliskan
proposal sehingga bapak ibu dapat menulikan lewat gadget perencanaan penulisan.
Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak
setiap bulannya. Perbulan menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15
persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis
tidak mengeluarkan biaya apapun.
Ukuran minimal sejak tahun 2018 adalah A5, bapak ibu yang
terbiasa menggunakan ukuran A4 silakan saja memasukkan, Kami
menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman . Biasanya kami merespon Proposal yang diterima saja, untuk yang tidak
diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan
menggunakan apps. Dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur
proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan..
Kanal e-book akan kami buka produksinya melalui Google
Play/ Google Books, sehingga semoga tingkat penerimaan naskah akan semakin
besar dengan outlet ebook. kami akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya
akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta
membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan
webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit kami. Kami menyediakan aplikasi
Zoom hingga 300 peserta, silakan dipergunakan secara maksimal bagi penulis yang
berkenan menggunakannya untuk promosi.
Tingkat penolakan proposal sangat tinggi, nyaris
mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang
secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat
apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya. Rata.apps proposal rencana
semoga bulan depan bisa terwujud, sehingga pemantauan penulisan bisa terjadwal.
Karena kami memberikan waktu 3 semester untuk menyelesaikan bukunya. Setelah
itu jika melewatu deadline 3 semesteri, otomatis akan gugur proposalnya. Apps ini akan ada di play store sehingga dapat diinstal di HP bapak ibu,
reminder-reminder tahap2 penulisan buku akan diberikan di sini
Kami berikan waktu 3 semester, karena dari pengalaman
kami dari proposal menjadi buku rata-rata berkisar satu setengah tahun baru
rampung, hal inilah yang mendorong kami membua apps ini untuk memantau
perkembangan penulisan buku, ada buku
dari proposal sampai jadi buku 7 tahun bu baru jadi buku . Kalau
buku sudah jadi kami malah lebih senang , proposal ini memberikan kesempatan
untuk berlatih mengikuti prosedur penulisan yang benar, sehingga dengan
mengikuti alur proposal, penulis dapat dengan mudah nantinya dalam membuat
sendiri alur bukunya. Apabila penulis sudah jadi bukunya penerbit akan lebih
mudah mereviu.
KESIMPULAN:
Dunia tulis menulis tidak akan mati, terus berkarya
bagaimanapun keadaannya, karena di luar sana masih banyak pembaca yang
menginginkan relung keinginan tahuannya dari tulisan kita.
keren Bu, lengkap banget resumenya dan saya juga suka tampilan blognya cantik
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusParagrafnya rapi bu...keren 👍👍🙏
BalasHapusMantap bu, tertata kalimatnya ..sukses selalu y bu
BalasHapusTerimakasih Bu
Hapuslenkappp bangettt
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusMantul
BalasHapusTerimakasih Pk
HapusPenerbit Andi ke depan akan membuat apps untuk menuliskan proposal sehingga bapak ibu dapat menulikan lewat gadget perencanaan penulisan. Semoga bisa terwujud, untuk memudahkan menampung proposal yang sangat banyak setiap bulannya. Perbulan menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15 persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun.
BalasHapusTerimakasih Omjay,ini perdana dikunjungi Omjay ,suatu kehormatan besar bagi saya🙏🙏🙏
HapusMantap dan lengkap Bu resumenya
BalasHapusTerimakasih Pk
HapusMantap. Padat dannlengkap. Kunjungi balik ya https://nurainiahwan.blogspot.com
BalasHapusTerimakasih Bu,Ok Bu segera meluncur ke blog ibu
HapusTop markotop 👍👍😊
BalasHapusTerimakasih Pk
HapusMantap
BalasHapusResumenya panjang
Bismillah
Selasa, 07 Juli 2020, Postingan ke-416. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog www.sarastiana.com
Model dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran
Terimakasih Pk Sdh mampir,
HapusOk Pk akan segera mampir k blog Pk
Mantap tulisannya, bisa jadi contoh��
BalasHapusMantabbb bangitsss tulisannya
BalasHapus