https://omjaylabs.blogspot.com/2020/07/narasumebr-belajar-menulis-minggu-ini.html
Profil
Adapun curiculum vitae beliau adalah sebagai berikut:
Home » Contact Us » You are reading »PROFILBy Sigit
Suryono | Contact Us | 12 January 2012
Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd
SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia
Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak
Giyono SW dan Ibu Waginem. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta.
Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun
1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo,
Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5
Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri
1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri
Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika.
Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari
tahun 2003-2006.
Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan
kini telah dikaruniai dua orang anak yaitu:
Muhammad Yunus Baskara
Galuh Ray Rannaa
Aktifitas keseharian sebagai pengajar di SMP Negeri 1
Wonosari Kabupaten Gunungkidul, mengampu mata pelajaran IPA.
Aktifitas lainnya yang telah dilakukan dan sedang
dilakukan adalah:
1. Sekretaris Komunitas Rumah Belajar Kemdiknas 2012 –
sekarang
2. Sekretaris MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul Tahun
2006-2009
3. Ketua II MGMP TIK Kabupaten Gunungkidul 2009 – 2012
4. Anggota Litbang MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul
2012-2015
5. Ketua II MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul 2015-2017
6. Ketua MGMP SMP Kabupaten Gunungkidul 2017 – sekarang
6. TIM Pengembang TIK Kabupaten Gunungkidul 2009- sekarang
7. TIM Pengembang TIK Propinsi DIY 2009 – sekarang
8. Instuktur, Pelatihan Pembelajaran Multimedia di BTKP
Provinsi DIY
9. Instruktur TIK di MGMP IPA Kabupaten Gunungkidul
Prestasi lomba yang telah diraih:
1. Kompetisi Guru. Finalis Nasional Tingkat Nasional
tahun 2009
2. Finalis Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional SMP
2009.
3. Juara 3 situs web SMP Tingkat Provinsi DIY 2010
4. Juara 1 Situs web SMP tingkat Provinsi DIY 2011
5. Finalis Lomba Media Pembelajaran KI Hajar Penghargaan
tingkat Nasional Tahun 2012
6. Juara 1 Guru Gambar SMP Tingkat Provinsi DIY Tahun
2013
7. Finalis Guru Gambar SMP Tingkat Nasional Tahun 2013
8. Juara 2 Guru Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2013
9. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat nasional tahun
2014
10. Finalis Lomba Mobile Edukasi tingkat Nasional tahun
2015
11. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten
Gunungkidul tahun 2015
12. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY
Tahun 2015
13. Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun
2015
14. Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas
prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
15. Penerima SatyaLencara Bidang Pendidikan dari Presiden
RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional
tahun 2015.
16. Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia
Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
17. Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional
2017.
18. Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah
Belajar Terinovatif Th 2018.
19. Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi
sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
20. Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi
Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.
21. Duta Sains P4TKIPA tahun 2020
Alamat:
Jeruksari Rt 01 / RW 20, Wonosari, Wonosari, Gunungkidul,
DIY, Indonesia 55812
Email:
ciget_suryo@yahoo.com
sigit.suryono@gmail.com
Situs web: ciget.info dan inobel.id
Beliau Mengatakan “Untuk bisa berprestasi seperti yang
saya capai saat ini,berawal dari proses perjalanan pendidikan di SD. Saat itu
saya merupakan juara 1 dari kelas 1 sampai ke 6 di Raport namun hal yang sangat
ingin saya cita-citakan tidak terkabul yaitu ingin mengikuti lomba cerdas
cermat tingkat kecamatan. Setiap sekolah dipilih 3 orang siswa terbaik yang
akan dikirim ke lomba tersebut, saat saya kelas 4 teman-teman yang terpilih
untuk mengikuti lomba adalah siswa kelas 5. Dan saat saya kelas 5 yang dikirim
oleh sekolah untuk maju lomba CCA adalah siswa kelas 6 namun saat saya kelas 6
yang dikirim oleh sekolah untuk lomba CCA adalah siswa kelas 5 maka pupus sudah
harapan untuk ikut lomba yang saya idam-idamkah.
Untuk jenjang setelah SD tidak ada yang bisa saya
banggakan karena saat di SMP peringkat kelas saya di kisaran 41, 39, 35, dan terbaik
hanya 24 dari 44 siswa dalam kelas itupun disekolah saya ada 10 kelas sehingga
di SMP saya tidak bisa berbuat banyak dan tenggelam. Demikian juga saat di SMA
maupun saat kuliah S1 tidak ada perubahan berarti yang saya alami.
Di SMA saya merupakan salah satu orang yang menarik diri
dari pergaulan. Saya masuk S1 pada tahun 1995. Dan baru di S1 saya mulai tumbuh
percaya diri untuk ikut organisasi di kampus. Sebagai pengurus HMJ Fisika UNY
dan selanjutnya menjadi Pengurus Senat Fakultas FPMIPA UNY untuk seksi bakat
dan minat. Karena asyiknya menjadi pengurus senat saya hampir DO saat S1 7
tahun saya tempuh untuk menyelesaikan kuliah sampai tidak berani untuk
mengikuti pelepasan wisuda di Fakultas, dan hanya mengikuti Wisuda terus pulang
ke rumah. Selanjutnya saya melanjutkan S2 di UNY mengambil jurusan Teknologi
Pembelajaran dan lulus 2006.
Perjalanan sekolah saya itulah sebenarnya yang
memunculkan motivasi berprestasi yang saya miliki sampai saat ini. Untuk
menjadi orang yang berprestasi yang saya pegang adalah kata-kata mutiara dari
orang tua saya. Ibu saya adalah pensiunan guru SD demikian juga ayah. Mereka
mendidik dengan sangat santun dan sangat baik yang saya rasakan saat saya jatuh
mereka ada di dekat saya, merengkuh dengan sepenuh hati dengan tetes mata dan
doa mereka. Saat saya Berhasil mereka pulalah yang selalu mengingatkan untuk
terus berjuang dan belajar karena semua yang kita peroleh saat ini hanya fana
dan akan segera berlalu saat even tersebut berakhir.
"Menang cacak kalah cacak" ini adalah mutiara
kata dari ibu yang saya pegang saat ini. Saat kita ada kesempatan untuk
mengikuti suatu lomba, atau suatu kegiatan maka lakukanlah dengan maksimal
seolah-olah tidak ada lomba lagi setelah itu masalah menang atau kalah, sukses
atau gagal itu hal yang biasa dalam perlombaan. Maka dari itu setiap saya
mengikuti berbagai event baik itu tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional
pasti akan saya lakukan dengan sepenuh hati dan fokus.
Jadi kunci keberhasilan kita adalah kita fokus pada
kegiatan yang kita lakukan dengan sepenuh hati. Arti dari fokus ini adalah kita
harus bisa memilah dan memilih jenis kegiatan atau prestasi apa yang ingin kita
raih. Jangan karena kesempatan semua ingin kita ikuti yang terjadi adalah kita
tidak fokus pada lomba atau kegiatan yang kita ikuti tetapi pikiran dan
kesempatan kita akan terbagai dengan berbagai event.
Saya mengatakan seperti itu karena pengalaman mengikuti
berbagai ajang lomba di awal yang mengikuti event-event. Saya pernah dalam satu
kesempatan mengikuti dua sampai tiga ajang lomba yang pada akhirnya gagal
semuanya dan itupun berlulang kali terjadi dari tahun 2008 saya ikut pertama
lomba tingkat nasional dan baru bisa berhasil pada tahun 2015 itupun akhirnya
saya tau bahwa kita harus mengikuti ajang lomba maupun prestasi yang lain
dengan menentukan target dan juga selalu mengevaluasi apa yang kita lakukan.
Beliau mengatakan “bagi Bapak ibu yang ingin berpestasi
1) Belajarlah terus sepanjang hanyat dan selalu mengevaluasi apa yang kita
lakukan. 2) Tidak usah khawatir kalah dalam perjuangan, karena kalah adalah
prestasi yang tertunda. 3. Fokus pada kegiatan yang kita lakukan dengan berbuat
maksimal insya Allah prestasi bapak ibu tinggal menunggu di depan mata.
Kemudian bapak ibu untuk mencapai prestasi yang maksimal
maka pelajarilah seluruh gaya selingkung masing-masing jenis lomba dengan
detail dan persiapkan seksama jangan terburu-buru, siapkan dan luangkan waktu
untuk kegaitan tersebut. Buat tampilan dan karya yang semenarik mungkin pasti
akan berhasil. Terus jangan lupa siapkan
portofolio kita dengan seksama sehingga akan memudahkan kita dalam
mengikuti berbagai jenis event lomba. Sukses selalu buat bapak ibu hebat di
group ini semoga kelak menjadi orang-orang yang hebat dan bisa menginspirasi
teman-teman yang lain. terima kasih.
Untuk ajang prestasi yang paling utama yang beliau raih
adalah menjadi Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional pada tahun 2015.
Untuk meraih kejuaran tersebut ini tips yang beliau lakukan:
Cari Pedoman Pemilihan Guru Berprestasi pada tahun
penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar pedomannya dapat menggunakan
pedoman pada tahun sebelumnya.
1. Cermati
isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat
Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat
portofolio 8 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman pemilihan
guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah dibuat
selama 8 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam, dll,
diligalisir oleh atasan langsung]
untuk tahun 2015 syarat portofolio kita adalah 8 tahun.
itu hal yang menantang bagi peserta gupres maka penting untuk mengarsipkan
semua kegiatan yang pernah kita lakukan dari tahun ke tahun ( alhamdulillah
karena pengalaman tahun 2006 tersebut saya masih memiliki semua arsip yang
dibutuhkan untuk mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan
singkat setiap kegiatan yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam
dan sertifikat yang lain selama 8 tahun tersebut hampir semuanya lengkap
sehingga memudahkan untuk menyusun portofolio tersebut)
3. Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan
masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru
miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi
tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang
lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa
buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4. Buat
makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema
dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika
dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu
dibuat]
Pengalaman yang paling menarik yang pingin saya bagikan
kepada bapak ibu hebat di group ini adalah semua bahwa kita saat ini hidup di
alam yang serba terbuka, ilmu yang mudah didapat dan tentu berbagai kegiatan
sharing ilmu bisa mudah kita peroleh. Maka mari tuntut ilmu setinggi-tingginya
dan amalkan ilmu kita dimanapun, kapanpun, dan dengan siapa saja. Insya Allah
keberhasilan ada di depan kita. Dan pengalaman utama yang saya alami adalah
"Keberhasilan diperoleh dari beberapa kegagalan sebelumnya", prestasi
dapat kita capai bisa dengan cepat namun bisa juga dengan lambat, jadikan
kegagalan sebagai ilmu, jadikan kesukaran sebagai penyemangat.
Untuk menjadi guru berpestasi maka kiat-kiat yang
dibutuhkan adalah pelajari komponen-komponen poftofolio sejak dini, dan
persiapkan minimal 2-5 tahun sebelum mengikuti ajang lomba tersebut. Selama
persiapan tersebut perbanyak kegiatan ilmiah dan juga produk-produk ilmiah
sesuai komponen-komponen di portofolio tersebut. Usahakan seluruh komponen
tersebut berisi semua. Kemudian untuk mencapai nilai yang tinggi tiap komponen
maka ikuti berbagai kegiatan tingkat nasional seperti webiner saat ini yang
banyak di selenggarakan oleh berbagai organisasi. Kemudian juga mengikuti
berbagai lomba untuk mendukung gupres seperti inobel, LKG, maupuan lomba lain.
Kemudian jangan lupa juga membimbing siswa bapak ibu agar bisa beprestasi itu
sebagai salah satu komponen di portofolio dan tak kalah pentingnya seringlah
berbagai kepada rekan sejawat dan di buat dokumentasi dan portofolionya. Untuk
kompetensi yang paling menentukan di gupres ada 4 kompetensi yang harus
dikuasai karena akan ada test tertulis maupun lisan. kemudian jika sudah lolos
di kabupaten dan seterusnya pertajam dan persiapkan bahan presentasi dengan
sebaik-baiknya karena itu termasuk penilaian yang terbesar.
Untuk menjaga semangat kompetitif saat kalah itu
sebenarnya bekal dari ibu saya yang terus saya pertahankan sampai sekarang
yaitu "kalah cakak menang cacak" (kalah maupun menang hal yang biasa.
itu yang saya pegang yang penting ada kesempatan dan sudah saya persiapkan saya
akan ikut even tersebut. Mesikipun di awal sering kalah. Dan untuk kegiatan
study singkat di Melbourne dan Sydney merupakan pengargaan dari kemdikbud di
sana belajar tentang berbagai metode pembelajaran abad 21 yang bisa dikembangkan
di Indonesia seperti STEM, Flip Classroom, Blended Learning, serta melakukan
observasi di sekolah daerah terpencil di Austaria saya dapat di Murabit 350 km
dari melbourne.
Untuk memotivasi siswa agar memiliki jiwa bertanding atau
mau ikut lomba adalah dengan pendekatan dan pelatihan yang terprogram. Beberapa
kali saya bisa mengahantarkan siswa kami ikut OSN ke Nasional dari tahun 2006
s/d tahun 2017 pendekatan yang kami lakukan berbeda-beda tergantung dengan
situasi kondisi, ada yang lewat ekonomi dengan mengiming-imingi bisa kalau
sampai nasional dapat hadiah dan dapat naik pesawat terbang. ada yang
dimotivasi dan dicarikan beasiswa saat masuk sma, namun yang terpenting adalah
mempersiapkan tim sejak awal semester. Kemudian kiat untuk memotivasi diri agar
tetap eksis hingga purna tugas ... kita harus belajar terus dan ada kalanya
kita mengajar ada kalanya kita belajar dan tidak usah malu dengan istilah
"Kebo Nusu Gudel" kita bisa belajar dari siswa kita, kita bisa
belajar dari yunior-yunior kita karena ilmu-ilmu mereka lebih baru dan
terupdate, sementara kita bisa berbagi pengalaman buat mereka.
Kita sebagai Guru yang dianggap berprestasi adalah guru
yang bisa di gugu dan ditiru, guru yang bisa memotivasi anak, guru yang bisa
mengarahkan anak, guru yang bisa mendidik anak, dan guru yang bisa membimbing
dan memintarkan anak sesuai dengan kondisi lokasi masing-masing, dan yang
paling utama seorang guru yang berprestasi adalah guru yang bisa menginspirasi
anak agar bisa sukses di dunia dan akherat. Sementara titil juara karena
kompetisi merupakan bonus bagi seorang guru yang bisa meluangkan waktu dan
pikirannya selain mendidik, mengajar, dan menginspirasi namun juga
mengembangkan dirinya sendiri dengan berbagai pengalaman dari orang lain.
Menurut beliau untuk best practice di guru TK sebenarnya
ibu/ bapak sendiri yang bisa. Yang terpenting best practice tersebut merupakan
pengalaman yang sangat baik saat kita mengajar anak didik kita sesuai dengan
situasi dan kondisi serta lingkungan tempat kita mengajar. Sip bu saya dulu
juga pernah gagal saat tahun 2013 baru juara 2 kabuaten, dan saya persiapkan
lagi untuk ikut di tahun 2015 dan berhasil.
Untuk memunculkan jiwa berprestasi pada anak membutuhkan
model yang didekatkan kepada pribadi anak didik. Model berprestasi bisa di
contohkan dari guru, dari orang-orang hebat maupun dari teman-teman sebaya
mereka. Maka perlu di berikan pengertian yang pelan-pelan jika kamu nanti
sukses kamu akan jadi orang hebat, ekonomi mu kuat, kamu suatu saat akan bisa
menjadi orang sukses jika kamu mau belajar dan lain sebagainnya. Tentu untuk
memotivasi anak didik ataupun anak kita sendiri bapak ibu yang lebih tau
konsidi riil di lapangan.
Untuk mengikuti Seleksi tingkat kabupaten: ibu harus
menyiapkan Portofolio dan juga karya inovasi bisa penelitian bisa best practice
sesuai dengan petunjuk di buku pedoman lomba Gupres. Cari Pedoman Pemilihan
Guru Berprestasi pada tahun penyelenggaraan dilaksanakan jika belum keluar
pedomannya dapat menggunakan pedoman pada tahun sebelumnya.
1. Cermati
isi dari pedoman tersebut berkaitan dengan proses penilaian dari tingkat
Kabupaten, Tingkat propinsi, dan tingkat Nasional.
2. Buat
portofolio 2-5 tahun terakhir sesuai dengan ketentuan dari buku pedoman
pemilihan guru berprestasi.[ kumpulkan semua karya bapak ibu guru yang sudah
dibuat selama 2-5 tahun terakhir, untuk bukti fisik berupa Surat tugas, piagam,
dll, diligalisir oleh atasan langsung]. Tata semua arsip yang dibutuhkan untuk
mengikuti gupres, seperti undangan, catatan singkat/ laporan singkat setiap kegiatan
yang saya ikuti, foto, video dan dokumentasi, piagam dan sertifikat.
3. Persiapkan
naskah inovatif dan sesuaikan cara penulisannya sesuai dengan kaidah penulisan
masing-masing karya. Tampilkan karya inovasi terbaik yang bapak/ ibu guru
miliki dan selalu memperhatikan dari buku pedoman pemilihan guru berprestasi
tingkat nasional.[ karya bisa berupa PTK, best practice, maupun penelitian yang
lainnya seperti penelitian eksperimen, penelitian R&D, dll] jangan lupa
buat presentasinya menggunakan Ms Powerpoint atau yang lainnya.
4. Buat
makalah evaluasi diri mengapa saya layak sebagai guru berprestasi dengan tema
dan tata penulisan sesuai dengan ketentuan pedoman guru berprestasi. [ jika
dalam pedoman tidak ada makalah evaluasi diri maka makalah ini tidak perlu
dibuat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar