Penyakit hampir menghinggapi hampir semua penulis baik yang
baru belajar nulis seperti beliau ataupun mungkin penuis yang sudah menjadi
penulis handal..
Jika kita berani konsisten menulis 5 lembar perhari, beliau
yakin bapak ibu akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif.
Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan..
Secara umum memang menulis sebanyak 5 halaman itu
memutuhkan waktu berjam-jam belum lagi nanti efeknya ketemu dengan rasa bosan yang
membelenggu.
Bahaya penyakit ini adalah baisanya diawali menyerang ke
pikiran, cirinya tiba-tiba ide yang kita punya hilang entah kemana. Lalu
bingung harus nulis apa lagi, puyeng, dan sederet saudara-saudaranya....
pengalaman beliau banget itu.... dan nanti dampak endingnya yaitu kita akan
cape, lelah, malas untuk menulis... terkadang saat malas menghinggapi, ketika
mau nulis lagi, tiba-tiba mendadak mendapatkan ide yang baru, ditengah jalan
sebelum ide baru yang menurut kita lebih bagus itu belum selesai ditulis, lalu
kita mulai menulis, lalu apa yang terjadi...? ya.... alasan dan pikiran kita
sama seperti pertama tiba-tiba muncul ide baru lagi,.. ya, ide tadi yg katanya
bagus, yang belum selesai ditulis juga...
Ide yang mana..? yaitu ide baru tersebut lebih lebih dan
lebih bagus dari ide pertama,,,, dan terus seperti itu mandeg lagi, mandeg lagi... tidak ada
kelar-kelarnya... dan kondisi seperti itu dalam dunia kepenulisan biasa disebut
dengan Lingkaran Setan Kebuntuan.. terkadang, mulai menulis lagi, menulis lagi
tapi ya... tadi tidak ada yang selesai...
Tidak ada karya yang bisa dihasilkan....!!! akhirnya apa?
mungkin bisa stteress... lalu bagaimana? Mungkin saja, nanti muncul ada
pemikiran kita semua, jangan-jangan
saya tidak ada bakat untuk menjadi penulis...
Apakah bapak-ibu ada yang pernah mengalami seperti
itu...? kalau ada... Selamat.... ya.... Selamat, kita senasib... terjadi pada beliau, tapi
itu dulu.... iya, insyaAllah itu dulu.... karena sejak
mengenal FreeWriting beliau terbebas dari hal-hal tersebut, walau tidak langsung
begitu keluar dan lolos dari penyakit-penyakit yang menimpa seorang penulis...
Bagaimana sih memahami dan menerapkan dari Freewriting ini..?!!!! Misal kita akan melalukan ujian misal dulu UJIAN NASIONAL atau ujian pegawai, atau ujian lainnya yang sangat menentukan... misal Ujian itu akan dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 09.00 selama 120 menit atau 2 jam dan harus segera datang tepat waktu agar bisa menyelsaikan ujian itu dengan baik, benar, dan yakin, dari 50 soal yang diberikan. namun, entah apa yang terjadi,tidak sedikitpun dibayangkan sebelumnya, dan tidak terpikir dan seterusnya, tiba-tiba saat menuju ke sekolah atau tempat tes ujian, jalanan macet total...!! sehingga memakan hampir 1 jam dari durasi tes ujian... kira-kira dalam kondisi seperti itu apa yang kita lakukan, ? belum lagi melihat soal-soal yang susah dan masih kosong.... belum diisi..? tapi harus di isi, dan dikerjakan... dan harus... mendapatkan nilai bagus... waktu terus berjalan... kita harus ngebut mengisi soal ujian itu karena kejar-kejaran dengan waktu.... Itulah gambaran singkat tentang Freewriting menurut beliau.
Menurut beliau segera tulis ide yang muncul segera tulis,
dan tulis sebelum ide itu hilang.. Alhamdulillah sungguh sangat mudah kiranya menulis
ide yang muncul,kapan dan dimanapun, pokoknya tulis. Solusinya sederhana
sebenarnya namun harus yakin. Ide muncul langsung tulis, sampai ending ide itu
dimana pokoknya ditulis, yang lupa, lewat saja,, jika situasi tidak
memungkinkan. Baru kita cek dan ricek. Menyangkut situasi ini berkaitan dengan
waktu. Jangan memanfaatkan waktu luang!! Tapi kita harus meluagkan waktu, yang memungkinkan untuk itu dilaksanakan
secara kontinyu terus menerus, ngak usah
lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya...
Menurut beliau jelek, kurang bagus, bagus, atau
sejenisnya pokoknya ditulis. Baru kemudian dari situ mulai dari bagaimana
membuat outline. Outline secara garis besar pokoknya harus selesai, kemudian
setelah outline jadi, dengan suatu
catatan bahwa otuline hanya secara garis besar saja, dalam perjalanannya
kemungkinan akan mengalami perkembangan dan sejenisnya. Selanjutnya menulis 1
persatu, dengan alokasi waktu yang beliau luangkan. Waktu menulis yang beliau luangkan biasanya
selepas jamaah isya, pulang langsung nulis, sekitar 60 menit, terus kontinyu pada
waktu itu, menulis pada waktu tersebut bukan tidak ada halangan atau tantangan,
banyak sekali tantangannnya. Misal anak-anak yang minta jalan-jalan lah, minta
ini lah, minta itu lah dan lain-lain.. Tapi satu persatu tantangan itu mampu
beliau atasi. Anak-anak juga akan tahu dan menyesuakan sendiri pada akhirnya, hingga
selesai tulisan-tulisan dalam bentuk buku..
Masalah penerbitan buku, kita semua tahu penerbit itu ada
Indie dan Major. Yang sebenarnya masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangnnya.. Penerbit Indie lebih mudah, dan pastinya lebih cepat selesai.
Kuncinya jika kita menulis dengan hati biasanya akan
mampu menyentuh hati pembaca. Ide baru itu akan beliau tulis, tapi nanti
setelah tulisan beliau selesai, maka
dari situ beliau harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu. Justru kadang
tulisan yang sederhana itu biasanya terlahir dari hati, tidaka neko-neko, biasanya
akan membawa pembaca kedalamnya.
Menurut beliau secara sederhana Freewriting, pokoknya
tulis secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul, jangan takut salah, jangan
takut keliru, takut jelek hasilnya, apalagi takut salah ketik. Pokoknya tulis
dan tulis sampai habis, modalnya ide, dan ide bisa muncul dari mana saja.
Menurut beliau hasil tulisan yang berkualitas atau kurang
berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide yang muncul. Jika ide yang
muncul bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yang berkulaitas, maka
hasil tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas. Dalam
prakteknya menulis berkualitas terkadang menuntut kita agar mengikuti, mematuhi
dan lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis, sehingga tulisan kita
akhirnya tidak bisa kelar atau selesai. Dengan freewriting ini akan mujarab
menjawab atau solusi misal ada yang kurang enak, atau sekiranya kuran pas dan
lain-lain, nanti bisa di lanjut pada tahap editing, cek dan ricek.
KESIMPULAN
:
Rasa bosan adalah penyakit yang sangat berbahaya melebihi
covid 19, hati hati dan waspada itu kan menyerang dengan tiba tiba, maka kita
harus pupuskan dengan coba dan coba lagi. Sampai kapan kita harus mencoba maka
jawabannya sampai kita sukses.
Yakin dan percayalah, siapa pun bisa jadi apa pun,
asalkan mau berusaha dan berdoa. Dan kunci utamanya adalah percaya diri
Teruslah menulis dan menulis jangan pernah berhenti. Wujudkan
cita cita untuk menerbitkan buku. Kobarkan semangat dalam dada. Hidup penulis. Hidup
PGRI. Jaya selamanya.
Mantab ...salam literadi
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusSalam Literasi Bu
Joss. Ayo semangat menerbitkan buku
BalasHapusTerimakasih Omjay
HapusSaya sangat senang dpt ilmu banyak dr Omjay dkk
Semangat...
BalasHapus💪💪💪
HapusMantap , semangat
BalasHapusTerimakasih Bu 💪💪💪
HapusMantul blognya ... rapi ... boleh bagi ilmunya
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusMasih tahap belajar Bu
Sangat lengkap. Terima kasih ☺️
BalasHapusTerimakasih Bu
HapusMantap... Semoga ya bisa buat buku... Bisa terbitkan juga..semangat.. Mampir juga ya..di aisah1969.blogspot.com
BalasHapusTerimakasih Bu,aamiin
HapusSiap Bu akan segera mampir ke blog ibu
Luar biasa, mantaps Bu....
BalasHapustetap semangat menulis, manthap
BalasHapusCakep
BalasHapushttps://suryanmasrin86.blogspot.com/2020/07/pandemi-dan-dunia-penerbitan.html
Ayoo semangat bu ...smg kita bersama bisa menerbitkan buku ..
BalasHapusSubhanalloh luar biass mantaps Bu
BalasHapus