Minggu, 23 Agustus 2020

SEPUCUK SURAT CINTA TERKASIH

 Sepucuk Surat Cinta Terkasih

Oleh : Juni Marlinda Rambe

 

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun

Telah kami lalui bersamamu

Sayang, walau kau telah tiada dan tidak lagi disampingku

Kau tahu, kau tetap berada dihatiku

 

Sayang, kebersamaanmu dan kehangatanmu

Akan selalu menjadi memori indah

Namun kami sangat merindukanmu

Walau itu hanya dalam suka dan duka

 

Sayang, kenangan demi kenangan bersamamu

Selalu hadir tatkala saat itu juga

Kadang hilang kadang datang tiba-tiba

Apakah itu petanda, ku rindukanmu atau kau butuh do’a

 

Sayang, teringat mimik marah, sedih bahagiamu

Kadang terngiang juga canda, tawa teriakanmu

Sungguh nyata, sangat nyata

Namun hanya tinggal kenangan

 

Sayang, kadang kuingin kembali kewaktu dimana kita bersama

Namun kusadar

Itu hanya tinggal kenangan

Sayang, kusangat cinta

 

Sayang, anak-anak mulai tumbuh remaja

Aku akan selalu berjuang demi cintamu

Walau banyak rintangan

Ku yakin Allah pasti Maha Tahu

 

Sayang, kadang kurasa tak mampu

Hadapi semua ini tanpamu

Namun kuingat akan nasehatmu

Demi anak dan demi cintamu

 

Sayang, harapanmu dan diriku ada

Semoga anak kita jadi anak soleh dan soleha

Pengantar kita  kelak ke syurga

Semoga kita semua bersua dan berada disana

 

Sayang, dalam do’a kupanjatkan

Semoga kita akan bersama

Bersamamu dan anak-anak

Harapan di syurga bahagia selamanya

 

Sayang, ku  akan selalu memotivasi diri

Dan aku harus yakini diri dan harus tetap kuat

Lalui hidup ini, lalui semua ini

Pasti bisa, kupasti bisa dan harus bisa

 

Allah, ya Tuhanku

Ku pasrahkan segalanya yang terjadi kepada-Mu

Ini sudah takdirku

Ku tahu ini Kau beri hal terbaik untukku

 

Sayang, tak terasa sudah dua tahun berlalu

Telah kami lalui tanpamu

Semoga tetap dihati kenanganmu

Kenangan indah bersamamu

 

Sayang, sangatlah sulit bagiku

Jika berdo’a tanpa menangis untukmu

Sedih dan haru masih ada selalu

Sayang, kami sangat merindukanmu

 

Sayang, ku tahu kami harus menatap masa depan

Semoga terwujudkan cita-cita

Tetap harus bisa bangkit dan tak boleh terlena

Dalam kesedihan yang terlalu lama

 

 Rumah Jl. Imam Bonjol Gg. Halim Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara, 28 Januari 2020

Pukul 20.00 WIB 

 

 

 

Sabtu, 22 Agustus 2020

POLA ATM ( AMATI TIRU MODIFIKASI) MOTIVASI BERPRESTASI DARI PAK SIGIT SURYOO, S.Pd, M.Pd


http://ciget.info/?p=197

Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd seperti yang sudah ada di contact person di web beliau di atas beliau mengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Gunungkidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang.

Aktifitas beliau sekarang sebagai duta rumah belajar kemdikbud, duta sains P4TKIPA, admin FB komunitas rumah belajar kemdikbud, Ketua MGMP IPA Kab. Gunungkidul, dan juga Pengurus PPII DIY mulai tahun 2020.

Prestasi tertinggi yang beliau raih adalah sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi tingkat Nasional tahun 2015 sehingga mendapat penghargaan penyerta seperti anugrah gubernur DIY, Penghargaan dari KEmdikbud dan juga Mendapat Satya Lencana bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 dan mendapat kesempatan belajar singkat ke Australia tahun 2016.

Prestasi tersebut beliau raih melalui sebuah perjuang yang panjang diawali dari masa sekolah dimana beliau adalah siswa yang tidak pernah dianggap dan jauh dari prestasi, bahkan saat kuliah S1 di UNY beliau hampir drop out dan lulus dalam masa 7 tahun... namun saat kuliah S1 ini nilai-nilai perjuangan, komunitas dan juga kerja keras bisa beliau terapkan setelah bekerja menjadi Guru.

Mengapa demikian karena saat menempuh kuliah S1 beliau ikut organisasi kemahasiswaan sampai senat fakultas, kemudian mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar di beberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah.

Kegagalan dan rasa malu hilang saat beliau diterima menjadi pegawai negeri 1 SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005. Di sekolah inilah semua ilmu dan juga pengalaman bisa beliau terapkan dengan maksimal dan kesempatan akhirnya datang menghampiri beliau ketika ada kegiatan pemilihan simposium guru tingkat propinsi DIY tahun 2006. Beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut walupun masih CPNS pada saat itu sementara peserta yang lainnya adalah guru-guru pengurus MGMP setiap mapel di DIY.

Pengalaman menjadi peserta di Simposium tersebut membuat beliau sudah belajar dari awal untuk ikut berkompetisi dengan para senior yang tentu sangat hebat dan sudah berpengalaman. Pengalaman dan ilmu yang mereka miliki beliau catat dan pelajari, serta beliau mencoba melalukan  pola ATM (amati tiru Modifikasi).

Jadi untuk bisa menjadi orang yang berprestasi yang dibutuhkan adalah: 1. Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat. 2. Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut dengan model ATM (amati tiru modifikasi)

Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing.  Bagi penulis maka untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah dengan para penulis. Bagi para programer agar bisa hebat maka belajarlah dari para programer lewat hasil karya mereka. dan lain sebagainnya... tentu ini sangat penting bagi teman-teman guru untuk mengetahui karakter diri kita sendiri mau jadi seperti apa dan tentukan target dan strategi yang tepat.

Ketika simposium guru itulah banyak ilmu yang bisa beliau serap dan ikut mempengaruhi perjalanan karier beliau sampai saat ini. Banyak hal yang bisa beliau pelajari dari para ketua MGMP di seluruh propinsi DIY dan seluruh mapel yang hadir dalam kegiatan simposium tersebut. Antara lain yaitu: Untuk menjadi juara dalam kompetisi maka harus memiliki produk yang unggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain. Hal ini bisa dilihat dari karya tulis yang baik, kemudian karya tersebut berupa hasil penelitian yang relevant dan tentu di dukung oleh data dan presentasi yang baik pula.

Dari pengalaman tersebut maka untuk mengikuti suatu kompetisi apapun itu hal yang utama adalah 1. Memiliki karya yang unggul, 2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya, 3. File Presentasi yang baik, 4. Kesiapan mental saat presentasi, 5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.

Dari cata-catatan diatas maka perlu dilakukan pendataan dan juga pengarsipan yang baik apalagi bagi teman-teman yang akan mengikuti ajang lomba guru berprestasi maka yang perlu dipersiapkan yang paling utama adalah rekam jejak atau portofolio dari kita. Beliau memiliki hampir semua surat undangan, surat tugas, dan juga bukti dokumentasi semua kegiatan beliau sejak tahun 2006 s/d 2015 yang beliau arsipkan dari map dan beliau taruh di rak ruang kerja beliau. Itu sangat membantu saat proses mengikuti lomba guru berprestasi.

Keberhasilan beliau sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat nasional tidak serta merta langsung berhasil. Beliau sebenarnya selalu gagal di even-even sebelumnya. Kalau di lihat dari curikulum vitae di atas sebelum juara 1 gupres beliau 7 kali gagal dalam ajang prestasi yang lain di tingkat Nasional. Seperti NITC tahun 2009 beliau gagal karena tulisan beliau kurang bisa diterima oleh juri (kurang menggigit), Inobel 2009 karya media beliau bagus sekali namun beliau gagal karena tidak fokus dalam mempresentasikan karya, beliau malah menceritakan siapa beliau ... dll yang akhirnya tidak fokus pada media yang harusnya beliau presentasikan. Tahun 2012 di ajang ki hajar beliau kalah karena presentasi beliau kalah dengan kompetitor, sedangkan tahun 2013 di ajang FIG beliau kalah karena penelitian beliau PTK hanya 1 siklus walaupun sudah beliau bawakan buku yang membolehkan 1 siklus selesai asal masalah sudah selesai .... (gaya selingkung beliau yang salah), kemudian tahun 2013  beliau baru juara 2 gupres tingkat kabupaten .... perlu perbanyak lagi portofolio), tahun 2014 dan 2015 di ajang Mobile Edukasi beliau kalah karena media dari kompetitor lebih baik.... .... ( adanya gagal..... gagal.... gagal.... dan gagal.....)

Semua kegiatan yang sudah beliau lakukan selalu beliau evaluasi dan beliau catat dalam jurnal beliau.. bisa baca kegiatan beliau sehari-hari di berbagai event di web beliau http://cige.info 

http://ciget.info merupakan catatan jurnal beliau sejak tahun 2009 awalnya melalui http://fisikasmp.wordpress.com

Beliau memang bukan penulis seperti para pemateri yang lain yang sudah menerbitkan banyak buku... beliau senangnya baru menulis di web di http://ciget.info , http://inobel.id, http://dutasains.ciget.info itu adalah web-web bebayar yang beliau miliki sementara anak beliau juga memiliki web berbayar mybaskara.com

Kita fokus kembali ke cerita beliau tentang bagaimana bisa berprestasi sampai juara 1 gupres.

Kata mutiara yang sampai saat ini beliau pegang adalah kata-kata dari ibu beliau, ibu beliau adalah pensiunan guru SD dengan kata mutiara "Kalah cacak menang cacak", itu menjadi pelecut beliau untuk mengikuti berbagai event perlombaaan artinya kalah maupun menang merupakan hal yang biasa. maka dengan dukungan dari orang tua, dan juga dari istri dan anak-anak setiap event lomba yang beliau ikuti pasti akan beliau lakukan dengan penuh perjuangan dan tidak disiapkan asal-asalan.

Setelah tahun 2015 prestasi nasional terasa mudah beliau capai karena perjuangan dan kegagalan dari masa-masa sebelumnya seperti menjadi salah satu peserta terbaik literasi tingkat nasional tahun 2017, Duta Rumah Belajar terinovatif tahun 2018, Duta sains P4TKIPA, dan juga prestasi teratkhir adalah mendapat anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan tahun 2020 pada saat dies Natalis UNY yang ke 56.

Menurut beliau bagi teman-teman yang akan mengikuti ajang kompetisi baik untuk diri sendiri maupun untuk anak didiknya maka beberapa tips ini bisa dipakai :

 1. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya karya yang akan kita ikut lombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),

2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namun siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan yang di dalamnya ada jiwa dan ruh kita, semangat kita.

3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah presentasinya (hal ini sangat penting saat kita mengikuti suatu lomba),

4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba,

5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti ajang guru berpestasi tingkat nasional silahkan baca tips untuk menjadi guru berprestasi tingkat nasional di web beliau ya: http://ciget.info/?p=1438

Menurut beliau orang tua beliau adalah guru utama pembentukan karakter di keluarga besar, bapak dan dan ibu beliau adalah pernsiunan guru SD, sementara putra-putrinya dan mantu semua guru kecuali anak yang terakhir dya ragil seorang penulis novel di GM dengan salah satu karya adik beliau dengan judul "sebelas" suaminya seorang apoteker.  Bapak beliau selalu memberikan keluasan untuk belajar bahkan sampai saat ini Bapak beliau tetap rajin menulis di bukunya walau usianya sudah 85 th. Ibu beliau juga sangat berpengaruh pada perkembangan mental spiritual apalagi di saat kegagalan kuliah didepan mata saat S1, Ibu beliau yang selalu menguatkan dan memberi nasehat. Yang selalu Ibu beliau katakan adalah kegagalan akan di lihat saat ini saja jika suatu saat kamu berhasil kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain....

Jadi peran dan kepedulian orang tua itu sangat penting bagi perkembangan kita kedepan dan itu yang saat ini beliau tanamkan dan beliau berikan kepada anak-anak beliau. Beliau hanya punya warisan ilmu maka jika menutut harta tidak ada. Maka saat ini anak beliau yang besar sudah beliau arahkan untuk memiliki web sendiri untuk bisa di gunakan sebagai portofolio dia suatu saat pasti akan berguna.

Beliau gigih dalam mengikuti berbagai macam perlombaan karena itu sebagai ajang balas dendam, saat SD beliau juara 1 untuk nilai raport namun tidak pernah diikutkan di berbagai lomba akademik, di SMP beliau sudah susah ikut lomba karena peringkat saja 39, 41, 35 di kelas dari 44 siswa itupun di sekolah beliau ada 10 kelas. Di SMA jauh dari harapan untuk ikut lomba.... maka saat jadi guru kesempatan ada siapapun boleh ikut lomba asal punya karya yang sesuai dengan tupoksi lomba beliau ikut ... kalah ya sudah menang ya sudah.... "kalah cacak menang cacak". keberhasilan akan didapat setelah mengikuti lomba berkali-kali.... berarti perlu mencari pengalaman, dari hasil pengalaman bisa diterapkan pada lomba berikutnya,....

Beliau mengatakan “menurut pepatah ...."kegagalan" adalah keberhasilan yang tertunda..., maka pepatah itu saya terapkan, ketika mengikuti suatu ajang kompetisi kok saya kalah saya pasti evaluasi dan instrospeksi diri .... salah satunya yang selalu melecut saya adalah..... ketika saya kalah.... saya lebih menang dari teman-teman yang tidak ikut kompetisi.... meskipun saya kalah namun saya memiliki produks PIKI yang bisa dinilaikan AK...., dll sehingga setiap lomba yang saya ikuti pasti saya akan serius menyiapkan karya yang setiap event lomba tentu karya yang dibuat akan berbeda pula... .maka itu akan membuat kita kaya akan karya, kaya akan konten, kaya akan karya tulis.....  ( artinya AK tetap akan didapat.... bisa naik pangkat... dan dapat uang tambah untuk keluarga).... maka jika saya 7 kali gagal maka saya punya 7 produk media, 7 karya tulis. hitung-hitungannya .... kalaupun kalah karya kita masih bisa bermanfaat untuk yang lainnya”.

Menurut beliau prestasi bagi beliau hasil capaian yang diniai sesuai dengan gaya selingkung masing-masing event. prestasi akan dirasakan hanya saat event tersebut berlangsung. Dan setelah itu kita akan kembali hidup di dunia nyata sebagai pengajar, pendidik dan juga motivator maka maka prestasi yang hakiki bagi kita sebagai guru adalah kita bisa mendidik, mengajar dan memotivasi siswa kita sesuai dengan daerah kita masing-masing sesuai dengan karakter kedaerahan masing-masing dan yang paling utama kita bisa menjadi inspirasi bagi mereka untuk bisa berhasil... karena keberhasilan seseorang butuh model untuk di tiru dan di gugu yaitu kita guru....

Bagaimana menumbuhkan mental percaya diri setelah mengalami kegagalan?

Orang gagal dalam suatu kegiatan atau event atau lomba setelah mempersiapkan diri dengan baik pasti akan muncul, penyesalan kenapa tidak lebih menyiapkan diri, kenapa tidak maksimal, kenapa kurang berlatih dan lain sebagainya bahkan muncul rasa percaya diri kurang. Hal ini perlu kita pahamkan pada siswa atau kalau pada diri kita akan lebih mudah... kita gagal saat ikut lomba, maka tatap dan lihat orang lain yang tidak ikut lomba pasti gagal tidak menangpun tidak..... mereka tidak akan punya nilai apa-apa sementera kita yang ikut lomba ketika gagal apa yang kita miliki dibandingkan orang yang tidak ikut lomba adalah.... .karya, ilmu, dan juga pengalaman.... dengan pengalaman kegagalan akan memungkinkan kita menang di kemudian hari... munculkan mental untuk menjadi juara, maka tips untuk menjadi juga.... harus lebih lama belajarnya,... harus lebih siap... harus lebih maksimal dari kompetitor..... "butuh pengalaman".,,,, pengalaman sering didapat dari kegagalan masa lalu....

Beliau guru IPA yang senang TIK. Lomba yang beliau ikuti seputar pembuatan media pembelajaran berbasis TIK untuk mata pelajaran IPA, baik berbasis komputer, Berbasis android. (MPI: Multimedia pembelajaran interaktif), dari media ini beliau melakukan riset namanya RnD untuk pengebangan media, media yang jadi kemudian bisa digunakan untuk PTK. selain pernah sekali ikut lomba yang menyimpang dari keilmuan beliau yaitu Diseminasi literasi Nasional tahun 2017, beliau membawakan karya cepen karya istri dan beliau dengan judul "Aku ingin menghitung rembulan"... yang lainnya pasti sesuai dengan keilmuan beliau.....

Kegiatan Desiminasi literasi tingkat nasional pada tahun 2017 merupakan salah satu Desiminasi literasi bagi guru berprestasi maupun guru-guru yang mendapatkan Pelatihan literasi dari Kesharlindung. Untuk peserta ada 200 orang yang memiliki karya tulis bisa buku, maupun naskah yang siap terbit, beliau, teman-teman gupres, inobel dll, bu Emi Sudarwati, dan omjay termasuk peserta kegiatan literasi tersebut. Dari 200 orang dibagi menjadi 4 kelas masing-masing kelas terdiri 50 peserta untuk mempesentasikan karyanya di depan para juri setiap kelas ada 5 juri. ... dan itu mungkin kegiatan pertama dan terakhir dari kesharlindung terkait dengan desiminasi literasi.... setelah itu beliau tidak dengan event tersebut di tahun 2018....

Menurut beliau rumah belajar merupakan portal pembelajaran yang dikembangkan oleh pusdatin kemdikbud, yang memiliki fitur utama antara lain sumber belajar, kelas maya, bank soal, dan juga kelas digital. Di rumah belajar kita bisa mengambil media pembelajaran baik secara online maupun secara offline. Sedangkan bila kita memiliki media pembelajaran dalam bentuk video bisa kita upload dan akan tampil jika sudah dinilai oleh tim penilai dari rumah belajar. Begitu juga jika kita memiliki media pembelajaran dalam bentuk html5 / web kita juga bisa menguplod dan untuk tampil di sumber belajar mengunggu kualitas kontrol dari tim pusdatin. Demikian juga untuk bank soal ada fasilitas bagi guru untuk memiliki atau menambah bank soal di fitur utama rumah belajar.

Menurut beliau Gaya selingkung adalah aturan tertulis yang disampaikan oleh penelitian lomba, bisa karya media, bisa buku, bisa karya tulisnya dll intinya aturan setiap lomba harus di pahami dari petunjuk teknis lomba. Kemudian untuk bisa mengetahui karya kita unggul adalah dengan mengikuti banyak event dan tentu banyak belajar dari kompetor dan terus belajar trent mode lomba saat ini bisa lewat youtube, web dll... .intinya pengalaman akan didapat dengan terus belajar dan pengamatan....

Menurut beliau, ibu bagi beliau adalah "sebenarnya guru", Ibu mendidik dengan tulus dari saat kita lahir tidak tau apa=apa, kemudian didiik pelan=pelan bagaimana makan yang benar, bagaimana minum yang benar, mentatih kita untuk berjalan, dan menyayangi kita sepanjang waktu. Ibu bagi beliau adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh ibu yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak ibu yang mendorong, ketika kesombongan muncul ibu yang selalu mengingatkan. Bagi beliau ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang.

 

KESIMPULAN :

Kegagalan akan di lihat saat ini saja jika suatu saat kamu berhasil kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain.

Ibu adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh ibu yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak ibu yang mendorong, ketika kesombongan muncul ibu yang selalu mengingatkan. ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang.

 



Jumat, 21 Agustus 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU BERSAMA PAK AKBAR ZAINUDIN


https://akbarzainudin.com/profil/

Malam ini beliau akan "ngobrol" tentang pengalaman menulis beberapa buku, yang beliau akan rangkum dalam materi langkah-langkah menulis buku.

https://youtu.be/-7E7q4I4-vU

LANGKAH-LANGAH MENULIS BUKU

Hari ini beliau akan share bagaimana langkah-langkah dalam menulis buku. Ada Enam langkah yang sudah beliua  ringkas materinya menjadi singkatan TOJTRP: Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.

Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

Kalau buku beliau, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Asma Nadia, Novel. Ahmad Fuadi, Novel tentang pesantren dan kerja keras. Dan sebagainya.

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.

4. Agar bukunya selesai.

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.

Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.

HOW: Bagaimana

Cara Mengembangkan Daftar Isi (outline)

UNTUK BUKU NON FIKSI

1. Gunakan prinsip dasar 5W dan 1H.

WHY: Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya.

WHY:Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.

HOW : How ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya.

Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan.

CONTOH.

Tema: Santri dan Menulis

 

WHAT

1. Santri dan keterampilan menulis.

2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.

3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.

4. dan seterusnya.

 

MENGAPA?

1. Mengapa Santri Harus Menulis?

2. Tujuan Menulis.

3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.

4. dan seterusnya.

 

HOW?

1. Bagaimana cara menulis?

2. Bagaimana membangun disiplin menulis?

3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.

4. dan seterusnya.

 

BAGAIMANA MEMBUAT OUTLINE UNTUK BUKU FIKSI?

Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya..Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.

Kedua: Karakter. Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.

Ketiga: Plot atau Alur Cerita.. Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

CONTOH OUTLINE

Beliau ngin memberi contoh buku beliau: "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. Beliau kembali ke konsep dasar 5W dan 1H.

Biasanya beliau mulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?

 

Setelah WHY, hal kedua yang terpikir adalah WHAT.

Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.

4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.

Setelah WHY, hal ketiga yang beliau coba jabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.

Penjabarannya:

1. Bagaimana bermimpi besar.

2. Bagaimana membuat rencana (action plan).

3. Bagaimana berani memulai.

4. Menjadi kreatif.

5. Membangun momentum berubah.

6. Kapan harus memulai?

Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku beliau "Man Jadda Wajada"





MASIH TENTANG OUTLINE

Buku lain yang ingin beliau bedah Daftar Isinya adalah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Target buku ini adalah para santri, umur SMP dan SMA.

 

Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.

Beliau mulai dengan cara yang sama; menguraikan WHAT, WHY, dan HOW.

1. Apa itu sukses.

2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?

3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.

4. Sukses itu apa menurut pesantren?

5. Bagaimana caranya agar kita sukses?

6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?

Dari poin-poin itu beliau jabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu beliau tuliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".

Buku ini alhamdulillah sekarang sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia.



===

CONTOH OUTLINE BUKU UKTUB

Satu lagi, buku beliau yang beliau khususkan untuk panduan menulis buku, judulnya "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari".

Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada Anda.

Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior beliau  di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"

—Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"

Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"

Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".

M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"

Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

Beliau bagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit.

Dari poin-poin inilah beliau kembangkan menjadi daftar isi.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.

Beliau sarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya.



Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.

Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.

Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

CARA MEMBUAT JADWAL.

1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan

2. Isi Nomer

3. Isi Judul Artikel

4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis

5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.

6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

Langkah keempat adalah T. Tuliskan.

Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima adalah R,  REVISI.

Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang.

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit.

Hal pertama Apa yang menadi pertimbangan penerbit? Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita?  Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?  Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

Hal Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

Bagaimana cara mengirim naskah?

1. Naskah harus sudah jadi.

2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?

Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Beliau  akan lampirkan contoh pembuatan jadwal penulisan buku. Ini jadwal sering sekali dilupakan, padahal inilah salah satu faktor penting buku bisa selesai atau tidak.



Beliau selalu memulai sebuah konsep tulisan dengan 3 hal yang saya sebutkan di atas, yaitu WHY, WHAT, dan HOW. Buku motivasi ini kan sangat luas, kita sempitkan temanya misalnya motivasi belajar.

Kita mulai dengan WHY?

1. Mengapa belajar itu penting.

2. Apa akibatnya kalau tidak belajar.

3. Tujuan dan manfaat belajar.

WHAT

1. Belajar itu apa sih?

2. Macam-macam teori belajar.

3. Dari mana kita belajar.

HOW:

1. Bagaimana agar efektif belajar?

2. Bagaimana mengelola waktu?

3. Bagaimana cara meringkas pelajaran?

4. Bagaimana menghilangkan rasa malas?

5. Bagaimana tips menghadapi ujian?

Dengan 3 konsep tadi, kita sudah punya kerangka tulisan. Buatlah kerangka tulisan kalau satu buku sekitar 20-30 judul. Setelah itu dibuat jadwalnya, dan mulailah kita menulis. Mematuhi Jadwal. Terkadang sukses itu memang harus dipaksa. Kalau kita tidak pernah memaksa diri kita, rasanya sulit kita akan berhasil.

Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN. Antara MAU dengan MAMPU. Pengalaman beliau berinteraksi dengan banyak penulis, masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, akan lebih cepat tulisannya selesai walaupun secara kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau sudah tidak mau atau malas-malasan, walaupun sebenarnya kualitas tulisannya baik, akan sulit untuk cepat selesai.

 

Kuncinya cuma satu: PAKSA DIRI untuk SUKSES. Agar bisa memaksa diri, selain target di depan, harus ada motivasi besar mengapa buku harus selesai.

Bisa buat angka kredit, bisa buat branding personal, dan sebagainya. Kalau keinginan kuat, maka akan lebih mudah memaksa diri.

Dan, buatlah waktu khusus untuk menulis SETIAP HARI. Misalnya pagi, siang, atau malam. Cukup 15-30 menit. SETIAP HARI. Misalnya sebelum subuh, setelah subuh, sore hari sebelum pulang, atau malam hari sebelum tidur. Kalau sudah dijadwalkan menulis setiap hari, maka kita akan otomatis DIPAKSA menulis. InsyaAllah jadwal akan bisa kita penuhi.

Beliau coba petakan siapa yang mau membaca dan mau membeli buku beliau , lalu beliau coba ajukan. Alhamdulillah diterima. Kuncinya percaya diri saja.

Kalau memang hanya untuk kepentingan angka kredit, sekarang ini banyak penerbit yang bisa membantu dengan penerbitan terbatas sesuai kebutuhan (printing on demand), dan mendaftarkan ISBN-nya. Pokoknya, percaya diri saja.

Beliau list di buku beliau UKTUB ada sekitar 150an penerbit Anggota IKAPI. Silakan nanti dilihat di buku beliau UKTUB.

Sebenarnya tidak ada yang pemula atau newbie banget dalam menulis. Karena sudah banyak menulis selama ini. Menulis RPP, menulis laporan, tugas-tugas, skripsi, dan sebagainya. Itu semua bekal yang sangat baik. Dulu, mengapa bisa ya, menulis tugas dan skripsi? Satu, karena dipaksa. Kedua, karena memaksa diri.

Sekarang apakah bisa diterapkan hal yang sama? TENTU BISA.

Bagaimana memulai sebuah kalimat? Beliau sampaikan trik yang sangat sederhana.

1. Pikirkanlah sebuah kata, apa saja. Misalnya: zaman.

2. Dari kata tersebut, buatlah sebuah kalimat. Misalnya: Zaman sekarang ini saatnya para guru berubah.

3. Jadilah sebuah kalimat. Sekarang pikirkan kata berikutnya, misalnya: Mengapa.

4. Buatlah menjadi kalimat berikutnya. Contoh: Mengapa harus berubah, karena zaman juga berubah.

5. Begitu seterusnya sampai satu paragraf selesai. Satu paragraf selesai, disambung dengan paragraf berikutnya.

Pada awalnya, memang tidak langsung berjalan cepat. Lama kelamaan, nanti kita akan terbiasa seperti itu.

Kualitas menulis kita akan terus bertambah jika kita mendisiplinkan diri untuk menulis. Yang penting itu bukan hanya tahu cara menulis, tetapi praktiknya. PRAKTIK. PRAKTIK. PRAKTIK. Itulah kuncinya. Kalimat dan paragraf yang baik dan enak dibaca adalah masalah jam terbang. Jam terbang itu artinya banyak berlatih.

Ini tentang audiens atau pembaca. Kalau pembaca kita remaja, maka gaya penulisan kita dari awal hingga akhir untuk remaja. Kalau pembaca kita orang tua, maka gaya penulisan kita juga untuk orang tua. Tentukan siapa pembaca kita, dan konsisten menulis dengan gaya mereka. Karena menulis itu bagi beliau seperti sedang "ngobrol" dengan pembaca. Mengobrol-lah sesuai dengan bahasa mereka.

Setiap orang biasanya memiliki kecenderungan tertentu, apakah menulis buku fiksi atau nonfiksi. Menulis itu memang tentang kenyamanan. Kalau terbiasa menulis fiksi, butuh sedikit adaptasi. Bisakah? Pasti bisa.

Kalau buku nonfiksi lebih mudah untuk dibuatkan kerangkanya. Kerangka bisa dibuat dengan prinsip WHY, WHAT dan HOW seperti di atas beliau jelaskan.

Kalau buku nonfiksi, kita bercerita tentang apa masalahnya, mengapa terjadi, dan bagaimana cara penyelesaiannya. Biasanya bersifat langsung. Kalau buku fiksi kan kita berbicara penyelesaian masalah melalui cerita, kalau nonfiksi kita langsung mengungkapkan pemecahan masalahnya secara langsung.

Mohon dicoba dengan membuat kerangka tulisan, setelah itu menulis berdasarkan kerangka tersebut. Buku itu ada yang memuat satu pemikiran lengkap ada juga yang memuat bunga rampai pemikiran dari berbagai aspek.

 

Kalau memuat satu pemikiran lengkap, judul-judul dalam sebuah buku harus saling berhubungan dan membangun satu pemikiran lengkap. Kalau berbentuk bunga rampai, tulisan bisa tentang apa saja.

Ada lagi satu buku antologi tulisan bersama. Ini ditulis bersama-sama oleh beberapa orang.

Kalau beliau lebih sering menulis satu pemikiran lengkap dalam satu buku. Karena itu beliau buat dulu outline atau daftar isinya secara lengkap agar saling berhubungan. Baru beliau menulis berdasarkan daftar isi yang sudah beliau buat.

Jadi beliau menulis setiap hari bukan tulisan acak, tetapi tulisan yang memang beliau sudah buatkan daftar isinya untuk menjadi buku.Kalau kita ingin mengecek apakah outline yang sudah kita buat itu baik atau belum:

a. Diskusikan dengan rekan-rekan, berikan mereka gambaran outlinenya, dan minta pendapat mereka.

b. Diskusikan dengan calon pembaca kalau kita mau menulis satu buku dengan tema dan kerangka seperti ini apakah mereka mau membaca dan yang lebih penting mau membeli atau tidak.

c. Coba lihat beberapa buku sejenis. Bagaimana para penulis itu membuat outline.

Menurut beliau itulah pentingnya outline. Kita punya gambaran besar buku kita akan menjadi apa. Kita tahu outline kita meloncat-loncat karena sudah kita buat terlebih dahulu. Ada draft awal outline. Setelah itu kita lihat lagi apakah sudah kita rasa baik atau belum.Lalu kita diskusikan dengan beberapa teman kita, kalau menulis seperti ini bagaimana. Apa yang perlu ditambahkan. Jadi ada cek dan ricek dari kita sendiri, dan akan baik sekali kalau ada juga hasil review dan tambahan dari rekan-rekan.

RITME menulis itu dijaga dengan beberapa hal:

1. Target; kapan buku kita selesai.

2. Jadwal: berapa lama setiap tulisan akan selesai.

3. Jadwal menulis harian. Setiap hari, kapan jadwal menulis kita lakukan.

 

Kita punya waktu satu minggu. Kalau kita bisa menyiapkan jadwal 1 jam untuk menulis setiap hari, maka itu sudah waktu yang cukup untuk kita bisa menulis banyak hal.

Misalnya, beliau beri contoh:

Senin: Laporan

Selasa: Laporan

Rabu: Artikel Lepas

Kamis: Artikel Lepas

Jum'at: Artikel Buku

Sabtu: Artikel Buku

Kalau laporan bisa juga diselesaikan pada saat jam kerja. Maka dalam satu minggu kita punya 3 hari untuk menulis artikel lepas dan 4 hari untuk menulis artikel buku. Ini masalah kemauan. Menulis itu memang butuh perjuangan dan kerja keras. Kalau sudah terbiasa seperti itu, Insya Allah akan jauh lebih mudah kita mengatur waktunya.

Motivasi beliau? Beliau ingin minimal seperti HAMKA; bisa menulis 100 buku dalam hidup beliau. Masih panjang perjuangan beliau, baru 13 buku yang beliau tulis. Kalau beliau tahu masih panjang perjuangan beliau,  maka beliau tidak punya waktu untuk bermalas-malasan.

Hambatan terbesar seorang penulis itu bukan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Melawan rasa malas, melawan rasa "tidak pede", melawan kekhawatiran, melawan "menunda menulis"

Yang menyebabkan buku kita tidak selesai biasanya bukan karena orang lain, tetapi karena diri sendiri. Seandainya saja kita mau berjuang lebih keras, sebenarnya buku kita sebenarnya sudah terbit, terbit jauh lebih banyak dibandingkan sekarang.

Solusinya? Lihatlah anak-anak. Buku beliau itu menghidupi kuliah mereka, menafkahi mereka sehari-hari. Senang sekali kalau beliau mendapatkan email atau WA dari pembaca; "Terima kasih mas Akbar, habis membaca buku mas Akbar, saya langsung tergerak untuk berubah", "Seakan-akan beliau ertampar karena selama ini terlalu banyak mengeluhkan diri sendiri", "Beliau tergerak untuk langsung membuat outline dan memaksa diri untuk menulis buku setelah membaca UKTUB karya mas Akbar".

Apa lagi di dunia ini yang lebih menyenangkan dibandingkan memberi manfaat buat orang banyak? Salah satu hal yang paling membahagiakan kita sebagai penulis adalah saat pembaca merasakan manfaat dari buku yang kita tuliskan. Jadi, terus menulis agar kita lebih banyak bermanfaat.

Kalau beliau membuat judul:

1. Kalimatnya pendek, jangan terlalu panjang.

2. Cari kata yang paling menunjukkan emosi dengan pembaca.

3. Semakin provokatif, semakin baik karena membuat pembaca penasaran dan ingin membaca tulisan kita.

Misalnya, kita mau membuat judul tentang malas.

Judul 1: Agar Kita Tidak Malas

Beliau lebih suka:

"Malasmu Menghancurkanmu",

Buku apapun yang kita tulis, hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat kerangka tulisan atau outline.

Misalnya, kalau resumenya tentang menulis, maka kita buat kerangka bukunya.

TIPS & TRIK MENULIS dari Para Penulis Hebat

1. Bagaimana Mencari Ide

2.

3.

4.

5.

6.

7

Nah, setelah itu kita tuliskan. Nanti tulisannya jangan hanya asal resume saja, atau memindahkan materi yang sudah diberikan ke buku. Mesti ada penambahan dari pemikiran kita, sehingga menjadi satu tulisan yang lengkap. Misalnya: Materi malam ini: Langkah-Langkah Menulis Buku.

Beliau punya beberapa langkah. Nah, setiap langkah itu diberikan penjelasan lebih detail, kalau perlu dituliskan contoh-contohnya sehingga bisa lebih lengkap setiap artikelnya. Dengan demikian, buku hasil resume itu tidak sekadar memindahkan materi, tetapi DITULIS ULANG dengan gaya tulisan kita sendiri. Tidak perlu takut ada lebih dari 200 buku hasil resume seminar. Karena setiap orang mempunyai gaya tulisan berbeda. Keren sekali kalau dari hasil seminar ini bisa menghasilkan 200 buku.

Bagi yang ingin membeli buku beliau "UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam 180 Hari" yang berisi langkah-langkah praktis bagaimana menulis buku dari ide sampai ke penerbit, bisa menghubungi Ibu IKOH di 0857-1195-6118. Harga normal Rp 100.000, khusus yang MEMBELI malam ini sebelum pukul 00.00, beliau kasih diskon 30%, hanya Rp 70.000 plus ongkos kirim. Transfernya boleh besok. Yang beli buku, beliau juga akan kasih hadiah menarik berupa eBook "386 Tanya Jawab tentang Menulis" dan juga dua booklet tentang "Tata Bahasa dalam Tulisan".  Silakan hubungi IBU IKOH di 0857-1195-6118.


KESIMPULAN :

Menulis adalah tentang membuat hidup kita lebih hidup. Menulis adalah tentang bagaimana membangunkan semua potensi dalam diri secara maksimal. Dimulai dari malam ini. Niatkan dan bangun komitmen bahwa kita akan memulai menulis. Agar diri kita lebih bermanfaat bagi diri kita, keluarga, anak didik, dan masyarakat secara luas.

Tantangan terbesar itu dari diri kita sendiri. Semakin kita bisa mengalahkan diri kita, semakin cepat kita bisa menulis.

Hilangkan semua kekhawatiran karena biasanya ada dalam pikiran. Kalau kita sudah melangkah, semua ketakutan dan kekhawatiran itu akan hilang.

Semuanya sekarang kembali kepada diri kita. Apakah kita ingin membuat perubahan dalam hidup kita atau kita membiarkan waktu terus berjalan dan mengalahkan kita.

Saatnya kita tidak hanya membaca kesuksesan orang lain, saatnya menuliskan sejarah kesuksesan kita sendiri.