Sebelumnya beliau minta maaf karena harus reschedule jadwal sharing menjadi
sore hari karena ada kebutuhan mendesak nanti malam.
Beliau mengatakan “ terima kasih buat Omjay (peraih penghargaan ”Guru Paling Ngeblog” di Kompasiana pada tahun 2012) dan bapak/ibu sekalian yang memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar kegiatan ngeblog terutama di Kompasiana.
sebenarnya saya tidak ada materi khusus untuk kesempatan kali ini karena
sebelumnya Mas Imam sudah dengan komprehensif menyampaikan teknis dan proses
dalam kepenulisan sekaligus berbagi pengalaman studinya yang bikin saya iri.
begitu juga nantinya ada Mas Pepih Nugraha (guru dan mentor saya sampai
sekarang dalam segala hal sekaligus bos kompasiana sebelum saya diberi
kepercayaan untuk meneruskan perjuangan beliau)
saya lihat di sini juga ada Om Budiman Hakim, pakar creative content yang
jadi panduan saya juga karena karya-karyanya yang ciamik dan relevan dengan
zaman.
Dan, juga guru-guru hebat yang konsisten menulis di berbagai platform,
seperti Pak Dedi Dwitagama dkk.”
Nurulloh. Biasanya dipanggil Nurul atau Uyuy.
Dan, banyak yang memanggil Mbak Nurul, karena mirip perempuan namanya.
Saat ini beliau sebagai chief operating officer atau singkatnya pengelola
Kompasiana yang jadi tukang ngurus konten, komunitas, produk dan juga bisnis.
Urusan Palugada deh di Kompasiana beliau kerjakan
Beliau secara umum ingin menyampaikan menyangkut kiat dan strategi Ngeblog
di berbagai platform terutama di blog sosial Kompasiana.
Dalam materi tersebut disinggung perihal “Powerful Content” yang
mengarahkan kita agar memahami bagaimana agar konten atau tulisan yang kita
buat memiliki kekuatan dari sisi isi dan dampaknya.
Menurut beliau ada tujuh elemen dasar yang perlu kita ketahui dan terapkan
agar memiliki konten yang powerful, yaitu:
1. Ide yang genuine (asli ide kita bukan orang lain)
2. Pembuka tulisan to the point (menggambarkan isi) dan tidak bertele-tele
mengingat karakter pembaca online mudah dan cepat menutup atau kelur dari
halaman blog kita ketika dalam tulisan tersebut tidak jelas atau terlalu
berpanjang kata tanpa menjelaskan atau mengemukakan inti dari isi tulisan kita.
3. Judul yang menarik terutama jika menulis di situs blog karena judul
menjadi “jualan” konten yang ada di situs web.
4. Adanya kebaruan (novelty). Bisa dari pengalaman atau persitiwa yang
jarang diungkap oleh orang/media lain atau bahkan belum sama sekali ada yang
membahasnya.
5. Tunjukkan pengalaman kita. Tiap orang memiliki pengalaman yang tidak
dimiliki oleh orang lain dan ini menjadi core value apa yang akan kita bagikan.
6. Jangan lupa sisiplan gambar atau minimal ilustrasi. Kalau sebuah
peristiwa sematkan foto peristiwanya sebagai elemen tambahan dari suatu
informasi
7. Jika ada, berikan solusi atas segala isu yang dibahas agar memiliki
dampak positif ke pembaca kita.
Menurut beliau selanjutnya, yang tidak kalah penting ketika kita menulis di
blog terlebih di platform blog, kita harus benar-benar paham siapa target
pembaca kita. Bisa dimulai dari kita sendiri sebenarnya dengan: tentukan dahulu
siapa pembaca kita, kebutuhan, keinginan dan kebiasaan mereka. Dari situ kita
bisa lebih fokus dan tulisan kita sesuai sasaran.
Sekaligus kita harus benar-benar masuk ke dalam dan ikut berinteraksi
dengan audiens atau pembaca kita bisa dengan cara yang responsif ketika ada
komentar dan feedback atau bisa bergabung dan berinteraksi melalui
komunitas-komunitas.
Menurut beliau jika bicara hal kebaruan yang disebutkan pada elemen keempat
terkait powerful konten tadi, ada dua hal yang bisa dijadikan alat untuk
mendapatkannya.
Pertama, intuisi dan yang kedua
adalah kreativitas.
Intuisi sendiri sebenarnya modal kuat bagi kreator konten bahkan bagi
wartawan, intuisi adalah hal penting karena memiliki manfaat agar tulisan atau
berita yang dibuat lebih atraktif dan komprehensif serta memiliki nilai
kebaruan yang kuat.
Semua orang sejatinya memiliki intuisi sejak lahir. Namun, banyak yang
tidak menyadari atau bahkan bisa jadi tumpul karena tidak pernah dipertajam.
Bagaimana caranya:
1. Memperbanyak pengalaman dalam segala hal di segala bidang
2. Banyak membaca dan mengkonsumsi pengetahuan baru agar kaya referensi
3. Konsistensi dalam membuat konten atau tulisan
4. Interaktif di lingkungan sosial
Di samping intusisi yang akan memperkaya ide kepenulisan, ada satu hal lain
yang dapat dijadikan modal dalam menulis atau membuat konten yaitu menghibur.
Seperti halnya peran jurnalisme, selain menginformasikan hal penting kepada
khalayak, para jurnalis atau media juga diharapkan bisa menghibur.
Tidak harus dengan objek-objek dunia hiburan atau infotainment, tapi dengan
penggunaan diksi atau kemasan konten yang atraktif.
Menurut beliau kita sudah pasti akrab dengan yang namanya data. Tiap
tulisan jika disertai dengan sajian data akan lebih valuable karena dapat
menunjukkan keakuratan dan keabsahan dari sebuah konten.
Sekadar berbagi cerita. Di Kompas Gramedia saat ini, orang-orang yang
memiliki kemampuan menghimpun dan mengolah data adalah orang-orang “mahal” dari
sisi gaji dan perannya dalam perusahaan.
Begitu pun dengan sebuah tulisan. Jika disertai sajian data yang faktual
akan sangat kuat dan berdampak serta mudah dicerna pesannya, meski tergantung bagaimana
bentuk penyajiannya.
Tapi, ndak perlu kesulitan di saat sekarang ini karena banyak tools atau
perangkat yang memudahkan kita untuk menemukan dan mengolah data terutama soal
bagaimana bentuk sajiannya.
Misalnya saja dalam bentuk infografis. Selain simple, sajian data dalam
bentuk infografis mudah dicerna apalagi disertai dengan ikon atau gambar yang
menarik dan relevan.
Saat ini banyak aplikasi di smartphone yang bisa dimanfaatkan. Bahkan, kita
bisa bikin data infografis sambil selonjoran
Saat ini, sejak 2018, Kompasiana bisa menayangkan 600-700 artikel per
harinya yang berasal dari kompasianer.
Ini luar biasa banyak, bahkan bulan lalu rata-rata perharinya itu sekitar
1.000 artikel/hari.
Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai
membuat konten dan strategi apa saja yanh diperlukan agar artikel kita menarik
dan dibaca banyak orang.
Setidaknya, kita harus menerapkan strategi yang beliau jabarkan di atas
adalah kuncinya.
Sehari pembaca Kompasiana mencapai 2juta pembaca. Sejak 3bulan lalu
Kompasiana coba merangsang pelajar/mahasiswa untuk mulai ngblog di Kompasiana.
Hasilnya pun luar biasa, dalam sebulan bisa mencapai lebih dari 3.000 artikel yang
ditulis pelajar/mahasiswa.
Selanjutnya action plan kompasiana.com adalah merangkul para tenaga
pengajar guru/dosen untuk berinteraksi di Kompasiana.
Nantinya akan ada berbagai rangkaian kegiatan mulai dari lomba sampai
sharing session. Doakan saja pada akhir tahun ini bisa segera terealisasikan.
Beliau juga secara khusus mengajak para guru untuk aktiv mengajak anak
didiknya menulis di Kompasiana. Bisa mulai dari menulis tugas sekolah sampai
kepada ajang aktualisasi siswa
Menurut beliau ketika awal-awal WFH. Sangat tidak nyaman karena minim interaksi
langsung dengan rekan kerja.
Tapi pelan-pelan mulai semangat kembali dan sudah terbiasa karena beliau
kelola stresnya dengan memaksimalkan hobi atau sesuatu hal yang bisa bikin kita
happy.
Misal, sejak WFH beliau jadi rajin bercocok tanam, merawat burung dan bersepeda.
Jadi, kalau pertanyaannya bagaimana caranya mengembalikan semangat dan ide
dalam menulis yang stagnan.
Jawabannya bikin pikiran happy dulu dengan melalukan hal-hal yang kita
sukai. Perlahan akan kembali memiliki semangat dan pastinya ide akan mulai
bergulir.
Kalau terkait core value yang beliau sebutkan sebelumnya adalah bahwa
pengalaman kita adalah nilai utama dalam segala sesuatu yang kita bagian dalam
tulisan. Karena, pengalaman tiap individu pasti berbeda.
Jika hal tersebut dibagikan kepada audiens akan memiliki dampak/manfaat
yang baik—tentunya pengalaman yang baik pula—karena memiliki nilai kebaruan
(novelty).
Menurut beliau sebagai platform, kompasiana akan menjaga data pengguna
bahkan untuk kebutuhan bisnis sekalipun.
Apabila ada permintaan data pengguna, kompasiana mengarahkan pihak yang
membutuhkan untuk mengontak langsung pengguna tersebut melalui fitur pesan di
Kompasiana.
Intinya apabila ada pihak yang meminta data pengguna, si pemilik akun harus
mengetahui
Program di bawah ini harusnya bisa menjawab kebutuhan menulis
di kompasiana.com bisa daPat tambahan penghasilan buat seorang guru
Revisi: saat ini sistem pembayarannya menggunakan Gopay bukan e-Cash
Jadi, Kompasiana ada beberapa program yang memberikan peluang kepada
Kompasianer dalam memonetasi kontennya.
Misal ada loyalty program K-Rewards.
Ada juga affiliation program seperti: Narativ (Content Marketing Indluencer),
Community Affiliation dll
Semuanya memberikan kompensasi/instentif yang didapat dari pihak sponsor di
Kompasiana.
Menurut beliau gabung di kompasiana.com TIDAK bayar, sekitar dua bulan lalu Kompasiana meluncurkan
program Kompasiana Premium yang merupakan alternatif atau pilihan bagi user
atau visitor Kompasiana dalam mengakses Kompasiana tanpa adanya tampilan iklan
dan akses lebih cepat serta tambahan fitur lainnya.
Jadi, tidak ada klausul atau aturan yang mewajibkan user untuk membayar.
Bisa kualat kompasiana kalau semua user-nya harus bayar.
Ini namanya lebih kepada paid account saja seperti Youtube Premium, Spotify
dan lain-lain.
Semua orang tetap bisa berkompasiana. Tapi, kalau tampilannya mau bersih
dari iklan dan loadspeed yang cepat harus berlangganan.
Lagipula uang yang didapat Kompasiana dari premium tersebut akan
dikembalikan juga ke user atau kompasianer melalui loyalty program seperti
k-rewards, lomba blog dan lain-lain.
Menurut beliau scan identitas hanya untuk kebutuhan validasi akun dan itu
sifatnya optional tidak ada paksaan.
Jadi di Kompasiana itu ada tiga jenis akun:
1. Reguler: Akun yang tidak melengkapi data diri dan scan identitas
2. Validated (centang hijau): akun yang sudah tervalidasi dengan data dan
scan identitas diri
3 Verified (centang biru): Akun yang memiliki konsistensi dalam mengangkat
tema-tema tertentu serta tidak memiliki rejak jejak berkompasiana yang buruk
atau biasa diberikan kepada tokoh publik.
Ini juga sebagai bentuk apresiasi atas kontibusi terhadap akun tersebut.
Mekanisme dan parameternya ada di Kompasiana sudah diumumkan.
Menurut beliau belum dapat K-Reward biasanya disebabkan belum memenuhi kriteria
seperti perolehan views Ada kiat-kiatnya agar dapat krewards: bisa dicek video
ini https://youtu.be/tZlU3Du-nAY
Ada beberapa channel komunikasi dengan pengelola. Untuk hal umum bisa
melalui email: kompasiana@kompasiana.com atau kirim pesan ke akun official
kompasiana
Kalau terkait teknis bisa kirim pesan via WA: +62 881-1620-486
Menurut beliau ttulisan kita yang sudah diposting diblog pribadi bisa
dimuat di Kompasiana selama tulisan sendiri bukan copypaste atau plagiasi
tulisan orang lain.
Tulisan kita langsung ditampilkan dikompasiana begitu kita menekan tombol
“tayang”. Namun untuk muncul di laman depan (homepage) kompasiana ada masa
tunggu atau cache sekitar 5-10 menit
Menurut beliau jumlah kompasianer lama yang masih aktif di kompasiana.com masih
banyak namun intensitas posting tidak semasif dahulu. Biasanya aktif dalam berkomentar
dan memberikan rating.
Saat ini banyak penulis-penulis muda bahkan jumlahnya mendominasi.
Menurut beliau kalau secara teknis, kita harus tau apa yang sedang dibutuhkan
oleh banyak orang atau disesuaikan dengan tren karena semua konten yang
ditayangkan secara online atau terindeks di mesin pencari.
Dari mesin pencari tersebutlah pembaca masuk ke tulisan kita.
Di Kompasiana, contribution level trafiknya paling tinggi dari mesin pencari
(google dan sejenisnya).
Jadi, penggunaan judul yang relevan dan atraktif serta keyword yang sesuai
bisa membantu agar orang mudah menemukan artikel kita melalui mesin pencari tersebut.
Menurut beliau secara garis besar, menulis di blog platfrom seperti
kompasiana atau blog pribadi selain harus memiliki kemauan dan ketekunan serta
pemahaman akan teknis menulis, harus disertai juga dengan strategi agar apa
yang kita tayangkan dibaca banyak orang dan memiliki dampak yang positif.
Kenapa sekarang sering terdengar istilah-istilah content marketing,
influencer marketing dan lain-lain, karena para kreator konten baik berupa
text, foto dan video dituntut juga untuk memasarkan karyanya.
Sekaligus beliau mau menginformasikan kegiatan live streaming kompasiana
besok. Ini sangat relevan dengan obrolan kita hari ini
Perjuangan guru TIK dahsyat dan pak Onno W. Purbo pembina kami mengajari kami berjuang lewat tulisan.
BalasHapusHasilnya sangat dahsyat sekali. Mulai dari ketemu menteri sampai presiden Jokowi kami temui. Inilah dahsyatnya kekuatan kata.
Ayo kita belajar menulis bersama kawan kawan guru hebat lainnya di seluruh Indonesia.
https://www.gurupenggerakindonesia.com/literasi-dan-eksistensi/
Siap Omjay dilaksanakan
BalasHapushttps://terbitkanbukugratis.id/wijaya/09/2020/nikmat-allah-tiada-tara/
BalasHapusKeren
BalasHapusSangat menginspirasi
BalasHapusSiap Omjay, minta bimbingannya terus
BalasHapusMantapppp....
BalasHapusSemoga semakin termotivasi ubtuk menulis fo kompasiana.
BalasHapusinspiratif
BalasHapus