Rabu, 02 September 2020

MENULIS DENGAN CINTA


LATARBELAKANG BELIAU

1. Kelas 4 SD baru bisa baca

2. Di SLTA, rengking 53 dari 56 siswa

3. Kuliah hampir 6 tahun Selesai

4. Ikut tes CPNS 12x tidak lulus

5. Belum dapat pekerjaan

 

KEPRIBADIAN

1. Pemalu

2. Pendiam

3. Kurang gaul

4. Suka menyendiri

5. Kurang PD

6. Gagap.


MOTIVASI MENULIS

1. Mencari potensi lain dari diri sendiri

2. Termotivasi saat Pelatihan menulis dengan bapak Andrias Harefa

3. Membaca kisah JK. Rowling, penulis buku Harry Potter.

Dengan menulis telah banyak merubah kepribadian beliau.

Buku-buku yang beliau tulis, banyak menceritakan tentang pengalaman hidup beliau.





Menurut beliau, jika kita menulis dengan cinta, minimal memuat poin ini













Ini adalah salah satu inspirator beliau dalam menulis. Hidupnya cukup prihatin. Namun beliau ambil keputusan untuk menulis. Sekarang namanya mendunia dengan karyanya Harry Potter



Menurut beliau pelihara cinta dalam menulis, karena energinya dapat dirasakan oleh pembacanya.









Teman beliau curhat di group, setelah beliau baca, ini bisa jadi tulisan. Akhirnya beliau berikan sentuhan sehingga enak dibaca






Itulah curhat nya teman beliau, yang akhirnya jadi tulisan.

Kemudian tulisan itu diperkaya, sebagai berikut



Diperkaya dengan ayat Suci Al-Quran. Sehingga mendidik dan menguat keimanan bagi pembaca.



Ada pendidikan bagi pembaca bila mengalami hal serupa. Sehingga dapat bersikap positif dalam menyikapi sesuatu. Ini contoh yang sederhana. Bisa dikembangkan lagi PENGAYAAN nya dengan puisi, pantun dan lain-lain.



Contoh tulisan yang baru beliau share tadi, dimuat di buku ini.

Ketika COVID, semua kegiatan beliau di luar daerah di cancel. Namun beliau lebih banyak ibadah di masjid. Setelah shalat terlintas ingin buka pelatihan On-line Rahasia Samudera Hati, akhirnya beliau share ke teman-teman, dan sambutan nya luar biasa, sampai yang mendaftar hampir 90 orang. Satu orang nya Rp. 150.000.Belum selesai Pelatihan, ada perusahaan minta juga untuk karyawan nya. Belum selesai LEVEL  1, mereka sudah minta level-2. Dan akhirnya sampai LEVEL sampai sekarang tidak putus-putusnya.Bagi beliau, COVID ini membawa berkah yang luar biasa.Pendapatan beliau bisa 2 X lipat dari hari biasa sebelum Covid. Sekarang beliau buka pelatihan On-line untuk Terapi Samudera. Sementara sudah ada yang menunggu untuk level 1. Belum lagi orang-orang yang pesan buku.



Pelatihan beliau yang segera dimulai awal bulan.

 

Menurut beliau dari pengalaman beliau, TULISLAH DARI PENGALAMAN KITA SENDIRI, ITU LEBIH MUDAH.  Karena setiap orang punya keunikan dan Pengalaman yang berbeda. Tulis apa saja seputar hidup kita, tapi yang bagus yang berhubungan dengan profesi kita, karena kita lebih memahami, dan mengalami secara langsung. Kemudian, minta orang untuk membantu membaca buku kita, dan sekaligus minta komentar. Seperti itu yang beliau lakukan.Untuk jadi Trainer, beliau sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Karena kepribadian beliau tidak mendukung. Tapi kebiasaan beliau suka berbagi kepada siapapun. Kemudian diminta Teman silaturahmi dan cerita pengalaman. Menurut mereka bagus, akhir dari cerita itu berkembang terus. Yang membuat beliau termotivasi jadi pembicara, ketika baca ada tulisan yang menceritakan ada seorang orator dunia tapi dia gagap. Nah inilah yang membuat beliau PD. Jika ingin jadi Trainer, in Syaa Allah bisa beliau bimbing.

 

Menurut beliau coba amati di daerah kita, apakah ada budaya masyarakat setempat yang dengan budaya itu masyarakat terbentuk karakternya. Dari sana bisa dijadikan tulisan, dan bisa dijelaskan bagaimana budaya itu telah membentuk karakter penduduk atau masyarakat setempat. Yang dimaksud dengan magnet rezeki adalah bagai dengan Pola pikir tertentu, sikap positif bisa mendatangkan kemudahan dalam Rezeki.

Intinya adalah kita bersikap:

1. Positif thinking

2. Positif feeling

3. Positif motivation.

Bila ini ada pada diri kita, maka kita mudah mendapatkan rezeki dan keberuntungan. Itu salah satu yang beliau sampaikan dalam pelatihan beliau dan yang beliau lakukan. Alhamdulillah, dengan kondisi Covid, ditengah orang Rezeki nya terpengaruh, ALHAMDULILLAH bagi beliau rezeki datang berlimpah.

 

Menurut beliau ketika kecil mungkin pernah menggugat Tuhan .dalam arti kenapa ya Tuhan nasibku kok seperti ini? karena beliau dari kecil ditinggalkan ayah beliau sekitar umur 2 tahun, ditinggalkan ibu beliau ketika umur 14 tahun. Waktu itu ada. Tapi beliau pikir tidak membantu merubah nasib. Akhirnya beliau bertekad belajar sungguh-sungguh. Setelah dewasa baru beliau mengerti, itulah cara Allah menempa beliau, sehingga beliau seperti ini sekarang yang jadi motivator dan MENGINSPIRASI banyak orang, Akhirnya beliau  bersyukur pengalaman seperti itu. Dari peserta pelatihan beliau di samudera hati, banyak seperti itu yang mereka rasakan, Setelah beliau Kasih amalan memperbanyak ISTIGHFAR dan ilmu dikejar-kejar Rezeki, ALHAMDULILLAH sekarang hidup mereka lebih baik, dan kemudahan hampir tiap hari mereka rasakan.

 

Ketika berada dalam titik terendah, menurut beliau ini adalah momentum terbaik untuk melejit. Dalam istilah beliau adalah ENERGI TITIK NIHIL Dalam ketidak berdayaan kepada makhluk dan dunia, maka hanya Allah tempat satu-satunya bergantung.  Ketika tepat cara kita dengan Allah, semakin cepat membuat kita berhasil dalam bidang apapun, karena logika sudah tidak banyak lagi membantu, sehingga energi ke Allah lebih maksimal. Untuk bisa seperti itu, harus ada tempat bertanya dan yang bisa mengarahkan kita. Waktu dulu beliau juga begitu, ketika beliau bertemu dengan guru, dan beliau berguru dengan guru, nasehatnya beliau lakukan, Akhirnya membuat beliau berubah menjadi lebih baik.

 

Menurut beliau mencari potensi lain dari dalam diri itu seperti apa?

Pertama beliau belajar tentang gaya belajar. Setelah di tes, beliau termasuk gaya belajar VISUAL.  Akhirnya beliau berusaha untuk belajar gaya belajar lainnya, yaitu auditori. Yaitu ketika belajar beliau usahakan sambil dengar musik. Kemudian kinestetik. Akhirnya terbiasa, apalagi istri beliau orangnya Auditori. Kemudian beliau belajar ilmu Kiptografi, untuk menemukan bakat dibalik nama.

 

Belajar Ikhlas dan Sabar itu ada tahapannya. Yang beliau amati, hampir sebagian besar belum ada yang benar-benar belajar untuk ikhlas dan sabar dalam praktek langsung.

Tahapannya adalah:

Apapun yang terjadi dalam hidup kita, yakini itu dari Allah.

(Lihat QS. At-Taghabun (64); ayat 3 atau ayat 11.

Yakini, kejadian itu pasti yang diberikan Allah untuk kita. Sikapi dengan positif.  Dalam istilah lainnya adalah Ridha dengan ketentuan Allah.

Sedangkan ikhlas kita mensikapi itu karena mengharapkan ridha pada Allah. Kemudian, sabar Mengikuti proses nya.

Dalam pelatihan beliau, untuk sampai ke tingkat Ikhlas ini di Level 2 dan 3 ilmu Samudera Hati. Yang paling sederhana hanya adalah, apapun yang dilakukan tidak berharap pada manusia. Hanya niatkan mencari Ridha Allah semata-mata. Ketika hati dan niat, mulai keluar relnya, segerakanlah untuk BERISTIGHFAR dan niatkan kembali pada Allah

 

Beliau senang membaca. Suatu ketika hari Minggu beliau ke Senin cari buku second. Ada judul buku yang menarik beliau. Judul bukunya SAMUDERA AL-FATIHAH Buku ini begitu dalamnya pembahasan nya, Al-Fatihah saja dibahas dalam satu buku. Ini mula beliau tertarik dengan kata SAMUDERA. Beliau jika ikut pelatihan QUANTUM IKHLAS. Pembahasan nya tentang hati, dan ini membuat beliau penasaran, dan beliau coba untuk banyak mengkaji dan mendalami, akhir ketemu lah branding itu. Yaitu sejak tahun 2006.

 

Bagaimana kah cara menjaga spirit menulis dari hati. Sehingga tetap bisa pertahankan. Ketika saat ini. Mau belajar menulis?? Yang dilakukan adalah: Jaga hati.

Dalam bahasa beliau adalah puasa hati atau aktivasi kekuatan hati:

1. Hindari Gosip

2. Jauhi dengar Gosip

3. Stop mengeluh apapun kondisinya

4. Jauhi benci dan dendam

5. Tidak menghakimi

6. Pastikan makan makanan yang halal.

7. Banyak mendekatkan diri pada Allah.

8. Mencari teman yang juga banyak bicara tentang hati.



Menurut beliau biasakan Menulis,  setiap ada ide yang dialami dalam keseharian kita. Ide-ide yang muncul secara tiba-tiba itu ibarat berlian yang bernilai bila ditindaklanjuti dengan menuliskan kembali. Tulis saja apa yang kita rasakan, yang kita alami, dan carilah orang untuk membimbing hingga menjadi karya buku. Bila diperlukan, inSyaa Allah beliau bisa jadi teman diskusi.

Selamat menulis dengan cinta.




































































 

3 komentar: