Selasa, 29 September 2020

LAPORAN PTK MENJADI BUKU


Profil


Lukman Hakim, akrab disapa Cak Lukman

Bapak Lukman Hakim dari Jombang Jawa Timur. Beliau adalah pengelola blog kelaskuonline.id dan youtube chanel kelasku online.

Beliau sebagai ketua Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pengembangan guru khususnya Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah dan Karya Inovatif dalam bentuk buku.

 

Materi PTKjadiBUKU:

MATERI 1 Penjelasan Umum Pelatihan #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/XVjsFZ4ezfw

MATERI 2 Kupas Tuntas Publikasi Ilmiah #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/SOFkwjGj5tg

 

MATERI 3 Memodifikasi #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/VG_vIm6_eRo

 

MATERI 4 Sembilan Teknik Mengembangan Materi Buku #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/Uq0ryyB1GU8

 

MATERI 5 Perbandingan PTK dan TESIS Menjadi BUKU #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/gI00YqjyTIg

 

MATERI 6 Tata Letak, Penyuntingan, ISBN, dan Penerbitan Buku #PTKjadiBUKU

https://youtu.be/shlqUJJ-f_c

 

Beliau pengelola blog pribadi: http://kelaskuonline.id/ yang berisi tentang tulisan-tulisan cepat dan singkat. Bila berkenan mampir silahkan baca-baca.

Beliau juga mengadakan pelatihan-pelatihan pengembangan diri guru yang berhubungan dengan publikasi ilmiah dan karya inovatif dalam bentuk buku, salah satunya adalah membuat buku dari laporan penelitian tindakan kelas.

Beliau mengkhususkan diri pada bidang publikasi ilmiah dan penerbitan buku.

Beliau juga pengelola Penerbit Delta Pustaka yang beliau dedikasikan untuk pendidik, peserta didik, dan literasi sekolah.

Sembari perkenalan, teman-teman bisa menyimak materi yang sudah beliau buat di channel https://www.youtube.com/channel/UCRSNsd3kVms_bneVKetRW7g.

Banyak cara sebenarnya untuk menerbitkan buku, dan cara paling mudah adalah dengan memodifikasi PTK menjadi buku pendidikan/referensi.

 

Dalam konteks angka kredit ada keuntungan:

pertama: PTK lama dapat dimodofikasi menjadi buku pendidikan yang diterbitkan dan berISBN yang bernilai 3

kedua, PTK baru dimodofikasi menjadi Buku hasil penelitian yang bernilai 4 seperti laporan PTK yang diseminarkan. Agar lebih jelasnya, beliau akan beri 2 buku beliau. Satu buku PTK dan satu buku dari Tesis

 

 

Untuk proses memodifikasi, silahkan teman-teman menyimak pada tautan berikut ini:

Penerbit Delta Pustaka termasuk penerbit indie (minor). Naskah apapun bisa, silahkan dikirim

http://kelaskuonline.id/penerbit-delta-pustaka/

Jumlah halaman laporan ptk yang bisa dijadikan buku. Tidak ada batasan asal laporan PTK lengkap sampai lampiran. Untuk terbit baru batas minimal 80 halaman A5.

 

Untuk buku pelajaran memiliki syarat khusus, untuk yang mata pelajaran berjenjang, maka buku pelajaran yang ditulisa harus lengkap, misalnya Buku Pelajaran IPA TErpadu SMP, maka syarat untuk mendapat ISBN adalah harus adalah IPA Terpadu Kelas VII, Kelas VIII, dan kelas IX karena ISBN ada 2 jenis yaitu ISBN per buku dan ISBN lengkap untuk semua buku.

seperti ini contohnya

978-623-6513-93-4 (no.jil.lengkap)

978-623-6513-94-1 (jil.1)

978-623-6513-95-8 (jil.2)

978-623-6513-96-5 (jil.3)

jil 1 untuk IPA Kelas VII

jil 2 untuk IPA Kelas VIII

jil 3 untuk IPA Kelas IX

Jadi buku yang diajukan harus 3 buku, kecuali SMK, karena di SMK banyak mapel yang hanya ada di 1 kelas saja, seperti buku yang pernah beliau buat



Ini hanya untuk kelas X saja. SMK. makanya tidak ada kelasnya.

 

Penerbit Delta Pustaka didedikasi unutk pendidik, peserta didik, dan literasi sekolah, termasuk pengawas dan kepala sekolah. Bisa hubungi WA; 085850000784

PTK yang dimodifikasi termasuk publikasi ilmiah, bukan karya inovatif. Yang termasuk karya inovati adalah kumpulan puisi dan cerpen, termasuk karya seni lainnya. Apakah buku non fiksi yang bukan penelitian juga bisa dianggap karya inovatif? Dianggap sebagai publikasi ilmiah.

Batasan minimal agar buku bagus dicetak adalah 80-100 halaman, batas maksimal tidak terbatas. Untuk penerbitan antologi siswa hanya dikenakan biaya cetak dan cover saja. WA; 085850000784. Beliau sudah banyak memerbitkan karya siswa baik individu maupun bersama (antologi)

Buku antologi tidak disarankan untuk PAK. Penjelasan bisa dibaca di: http://kelaskuonline.id/makna-antologi/ dan http://kelaskuonline.id/hati-hati-dengan-antologi/ . PTK saat kuliah bisa dimodifikasi menjeadi buku pendidikan/referensi bernilai 3



Bisa dibaca di buku 4. Bila diberi kelas maka harus lengkap. Jika tanpa kelas dapat dikategorikan menjadi buku pengayaan.

Seperti ini Buku pengayaan fisika


Dilihat ukuran kertas dan jumlah halaman. Untuk A5 biasanya beliau menerapkan untuk cetak biayanya 30rb/buku. Per 100 halaman A5.  Ber-ISBN. Minimal 10 eks,

 

Menurut beliau lampiran perlu dimasukkan jika mendukung isi buku: misalnya RPP, LKS, Kisi-kisi soal, dan soal, bila ada rubrik pengambilan data. Lampiran diperlukan untuk memudahkan pembaca jika ingin meniru atau memodifiikasi peneitian kita.

Menulis buku itu mudah. Salah satunya adalah menulis buku dari laporan penelitian tindakan kelas. Caranya bisa disimak di kelaskuonline youtube channel. Peneberit Delta Pustaka dengan senang hati memerbitkan buku teman2 semua. Bila berminat: 085850000784

 

*MATERI Quick Writing Series (QWS):*

------------------------------------------

#1 Sebuah Pengantar (An Introduction) | Quick Writing Series: https://youtu.be/v5Zmcm26j_E

#2 Makna Menulis Cepat (The Meaning of Quick Writing) | Quick Writing Series: https://youtu.be/s-KeVNZtAX8

#3 Ide (Idea) | Quick Writing Series: https://youtu.be/NO0yTsYr-sM

#4 Kerangka (Framework) | Quick Writing Series: https://youtu.be/lx1UOb3SZ5E

#5 Tata Letak (Layout) | Quick Writing Series: https://youtu.be/3Gi2u4Gtc2w

#6 Templat Naskah (Script Template) | Quick Writing Series: https://youtu.be/cRnGdrQehLg

ini sebagai penyembangat teman... Menulis ngawur ala QWS

 

MATERI Membuat MODUL Pembelajaran:

-----------------------------------------------

Pertemuan-1 Penjelasan Umum Pelatihan Menulis Modul Terintegrasi Youtube: https://youtu.be/Uh6dlq_tB28

Pertemuan-2 Kupas Tuntas Buku 4 PKB Tentang Modul: https://youtu.be/zp5i4u35YOE

Pertemuan-3 Kupas Tuntas Tentang Modul: https://youtu.be/ycyp700dyiE

Pertemuan-4 Sistematika Modul (Template): https://youtu.be/IX9exJUQ-Xk

Pertemuan-5 Analisis KI, KD, IPK, TP dalam Modul: https://youtu.be/D-6YkjOpK2w

Pertemuan-6 Pengembangan Materi Pelajaran: https://youtu.be/0TcG4eaG6l0

Pertemuan-7 Pengembangan LKS Dalam Modul: https://youtu.be/tR8UHL2YVHI

Pertemuan-8 Penyusunan Tes Evaluasi/Hasil Belajar: https://youtu.be/gGhiSI9tm-E

Pertemuan-9 Menyusun Petunjuk Siswa, Guru, dan Tugas Akhir: https://youtu.be/-WUhMQR-1Qs

 

MATERI Penelitian Tindakan Kelas:

----------------------------------------

Pertemuan-1 Penjelasan Umum Pendampingan #nulisPTKbareng: https://youtu.be/zO42c8WQQH8

Pertemuan-2 Kupas Tuntas PTK (Buku 4 PKB dan Angka Kreditnya): https://youtu.be/JpAPMkHxk9c

Pertemuan-3 Teori dan Ruang Lingkup Penelitian Tindakan Kelas: https://youtu.be/ZArkmdMb2co

Pertemuan-4 Identifikasi Masalah dan Judul PTK: https://youtu.be/NVIpewLwA-c

Pertemuan-5 Sistematika Penelitian Tindakan Kelas: https://youtu.be/H221Ay1uMyY

Pertemuan-6 Bab I Latar Belakang Masalah: https://youtu.be/wRLuNzU4VwA

Pertemuan-7 Bab I (Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat Penelitian): https://youtu.be/laOYs0AMftk

Pertemuan-8 Pra Bab II (Teknik Mencari Bahan Kajian Teori): https://youtu.be/S3vCTx_Kw2I

Pertemuan-9 Bab II (Kajian Teori): https://youtu.be/xM754eck9N0

Pertemuan-10 Bab II (Penelitian Relevan, Kerangka Pikir, dan Hipotesis): https://youtu.be/i8M7OhEROQQ

Pertemuan-11 Bab III Metodologi Penelitian: https://youtu.be/i8C-KXZw8AU




 

Sabtu, 26 September 2020

DO'A DALAM RINDU

 

DO'A DALAM RINDU

Oleh   : Juni Marlinda Rambe

 

 

Ada kala rindu itu datang

Entah mengapa rasa itu selalu ada

Mungkinkah sepi menghiasi hari-hariku?

Tidak juga, bukannya keluarga dan anak-anakku ada selalu di hatiku

 

Tapi rasa itu ada

Rasa rindu kah itu?

Atau diriku yang salah menyangka

Ya Rindu...

 

Rinduku pada kekasihku yang tiada berubah

Rinduku membelenggu rasa sedihku

Rinduku untukmu

Kekasih hatiku

 

Rinduku...

Kekasihku

Rinduku...

Doaku untukmu selalu

 

Rumah Jl. Imam Bonjol Gg. Halim Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara, 26 September   2020

Pukul 13.46 WIB

MULAILAH MENULIS BLOG DENGAN TEKNIK "FREE WRITING"


Blog

Menulis blog atau blogging adalah menulis kehidupan yang ringan, yang terjadi sehari-hari, baik yang kita alami maupun orang lain yang mengalaminya. Alangkah baiknya kita mula merekam, mencatat dan menuliskan setiap peristiwa yang kita alami, kemiudian menuliskannya sebagai sebuah tulisan laporan (citizen journalism), permenungan (opini) dan lain-lain.

Ibarat bermain sepeda, blogging juga harus dilatih setiap hari. Agar saat menaiki sepeda keseimbangan tetap terjaga, maka kita harus mengayuh pedal sepeda untuk mencari keseimbangan secara terus-menerus. Artinya, jangan pernah berhenti menulis.

Menulis blog paling efektif lari dari kepakaran dan kesukaan kita, “escaping” ke dunia apapun yang kita alami dan rasakan. Setelah escape, kemudian menulis apa saja (free writing), lakukan setiap hari. Lama-lama akan menemukan pola dan menganggap menulis sebagai kewajiban.

Demikian pengantar saya, selanjutnya dieksplor saat latihan menulis.

Pepih Nugraha

 

Menurut beliau Intinya, mulailah menulis blog dengan teknik "free writing" atau mengarang bebas. Karena mengarang bebas, kita harus bisa melepaskan diri (escape) dari kepakaran dan kesukaaan. Apa itu mengarang bebas?


Patokannya adalah 4 hal sebagaimana yang beliau jabarkan di PPT.

Yang terutama adalah melaporkan pandangan mata atau peristiwa, kejadian sehari-hari yang kita lihat. Apa yang kita lihat bakal jadi berita jika itu ditulis.

Mulailah peka pada keadaan sekeliling, jangan cuwek. Ada pertengkaran tetangga di rumah sampai ada "piring terbang" segala, perlu kita catat, cari tahu apa penyebabnya. Ini semata2 mengasah keingintahuan kita.

Ingin tahu saja,

tidak cukup kalau tidak membuktikannya. Maka kita harus menyaksikan peristiwa itu, hadir di spot.

Itu yang utama, menggunakan indera mata kita, penglihatan kita untuk merekam peristiwa.

Apa yang kita lihat menjadi berita. Apa yang kita pikirkan menjadi opini. Di blog kita bisa menulis apa yang kita lihat dan apa yang kita pikirkan.

 

Apa yang kita rasakan bisa jadi puisi dan apa yang kita bayangkan bisa jadi cerita fiksi. Yang perlu adalah menulis semua gaya itu dalam free writing. Orang sering bertanya, bagaimana memulainya? Memulai menulis?

Pertama, gunakan kalimat tanya. Misalnya, Benarkah Pandemi Covid-19 tidak akan berakhir dalam waktu dekat? Cara membuka tulisan dengan pertanyaan itu paling mudah.

Yang kedua, jadikan kalimat pertanyaan itu menjadi kalimat pernyataan biasa menjadi: Pandemi Covid-19 diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Cara ketiga dengan kutipan, bisa dari orang terkenal atau dari kitab suci. Misalnya.... Kebersihan sebagian dari iman. Atau pena wartawan lebih tajam dari pedang, kata Napoleon Bonaparte.

 

Menurut beliau PepNews itu sama dengan Kompasiana, dia users generated content, bedanya kalau di PepNews naskah tidak langsung termuat, tapi melalui admin. Admin akan memperbaiki. Tapi opsi lain juga bisa langsung dimunculkan.

PepNews beliau pribadi yang membiayai dan mendanai dari hulu sampai hilir.

Menulis tidak sekadar yang penting-penting, yang penting-penting sudah diambil oleh media arus utama, blogger menulis yang menarik saja.

 

Menurut beliau cara agar orang lain tertarik melihat blog pribadi kita adalah isi setiap hari dengan konten yang menarik. Setiap hari, jika itu blog pribadi.

Menurut beliau sebagaimana menulis surat, pasti ada 5W1H nya, apalagi dalam menulis.

 

Beliau menulis Novel sejak mahasiswa. Yang diperlukan adalah kesinambungan kerja, usahakan jangan berhenti menulis sebelum ending novel. Beliau menulis Novel dengan gaya "nyicil", satu adegan sehari minimal. Beliau sudah menetapkan dengan baik karakter-karakter nya mana yang keras, penyayang, pemarah dan seterusnya. Tetapi yang terpenting juga plot, tentukan apakah plot kronologis atau flash back. Tentukan juga resolusi dan ending novel pada akhirnya. Beliau pernah mempraktekkan menulis novel "on the go", menulis satu adegan sehari.

Menulis novel on the go itu sambil lalu, satu adegan satu, syukur kalau lebih dari satu adegan.

Alena itu salah satu bentuk on the go, satu adegan satu, dikumpulkan jadilah novel, sampai 52 adegan.

 

Menurut beliau yang menarik itu tulisan yang bermanfaat buat pembaca. Ambil salah satu manfaat menulis; mendidik, menginformasikan, menginspirasi, menghibur. Pilih salah satu manfaat buat pembaca.

Menurut beliau menulis di Blog irit kuota buat siswa dengan menulis yang to the point, tidak berbunga-bunga, langsung pada persoalan.



Menurut beliau Mind map itu pemetaan pikiran, itu untuk memudahkan kita menyusun tulisan.  Yang penting big ideas atau back mind sudah ditentukan di kepala. Mind mapping metodak Buzan, paedagog Inggris yang semula agar setiap orang punya pikiran/pemikiran terstruktur, ternyata mind mapping penggunaannya sangat luas, termasuk mengorganisir pikiran untuk sebuah tulisan.

Mind mapping membuat pemikiran kita terstruktur, sistematis dan tidak meloncat ke luar masalah yang kita bahas.

 

KESIMPULAN :

Jadikan menulis itu kegiatan yang menyenangkan, yang dilakukan setiap hari seperti kita berlatih main piano. Jadikan menulis adalah hobi agar menjadi ringan saat dikerjakan. Jika sudah matang benar, tidak ada salahnya menulis sebagai sumber penghasilan.

 

Jumat, 25 September 2020

BUKU

 

BUKU

Oleh   : Juni Marlinda Rambe

 

Buku kau gudangnya ilmu

Ilmu diseluruh sudut penjuru

Ilmu dunia dan akhirat

Dalam buku kau tersimpan

 

Buku dibaca banyak orang

Buku kau ditulis banyak orang

Tergantung yang punya harapan padamu

Kau ada menemani sahabatmu

 

Buku...

Dibaca maka bertambah ilmu

Ditulis maka memberi ilmu

Mengalir tiada henti terus- menerus

 

Buku dengan ilmu dipadukan

Jadi sahabat yang indah

Indah menghiasi kehidupan manusia

Bagi yang beriman dan bertaqwa

 


Rumah Jl. Imam Bonjol Gg. Halim Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara, 4 Mei 2020

 


KIAT DAN STRATEGI NGEBLOG DI BERBAGAI PLATFORM TERUTAMA DI BLOG SOSIAL KOMPASIANA


Sebelumnya beliau minta maaf karena harus reschedule jadwal sharing menjadi sore hari karena ada kebutuhan mendesak nanti malam.

Beliau mengatakan “ terima kasih buat Omjay (peraih penghargaan ”Guru Paling Ngeblog” di Kompasiana pada tahun 2012) dan bapak/ibu sekalian yang memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi informasi dan pengalaman seputar kegiatan ngeblog terutama di Kompasiana.

sebenarnya saya tidak ada materi khusus untuk kesempatan kali ini karena sebelumnya Mas Imam sudah dengan komprehensif menyampaikan teknis dan proses dalam kepenulisan sekaligus berbagi pengalaman studinya yang bikin saya iri.

begitu juga nantinya ada Mas Pepih Nugraha (guru dan mentor saya sampai sekarang dalam segala hal sekaligus bos kompasiana sebelum saya diberi kepercayaan untuk meneruskan perjuangan beliau)

saya lihat di sini juga ada Om Budiman Hakim, pakar creative content yang jadi panduan saya juga karena karya-karyanya yang ciamik dan relevan dengan zaman.

Dan, juga guru-guru hebat yang konsisten menulis di berbagai platform, seperti Pak Dedi Dwitagama dkk.”

 

Nurulloh. Biasanya dipanggil Nurul atau Uyuy.

Dan, banyak yang memanggil Mbak Nurul, karena mirip perempuan namanya.

Saat ini beliau sebagai chief operating officer atau singkatnya pengelola Kompasiana yang jadi tukang ngurus konten, komunitas, produk dan juga bisnis. Urusan Palugada deh di Kompasiana beliau kerjakan

 


Beliau secara umum ingin menyampaikan menyangkut kiat dan strategi Ngeblog di berbagai platform terutama di blog sosial Kompasiana.

Dalam materi tersebut disinggung perihal “Powerful Content” yang mengarahkan kita agar memahami bagaimana agar konten atau tulisan yang kita buat memiliki kekuatan dari sisi isi dan dampaknya.

 

Menurut beliau ada tujuh elemen dasar yang perlu kita ketahui dan terapkan agar memiliki konten yang powerful, yaitu:

1. Ide yang genuine (asli ide kita bukan orang lain)

2. Pembuka tulisan to the point (menggambarkan isi) dan tidak bertele-tele mengingat karakter pembaca online mudah dan cepat menutup atau kelur dari halaman blog kita ketika dalam tulisan tersebut tidak jelas atau terlalu berpanjang kata tanpa menjelaskan atau mengemukakan inti dari isi tulisan kita.

3. Judul yang menarik terutama jika menulis di situs blog karena judul menjadi “jualan” konten yang ada di situs web.

4. Adanya kebaruan (novelty). Bisa dari pengalaman atau persitiwa yang jarang diungkap oleh orang/media lain atau bahkan belum sama sekali ada yang membahasnya.

5. Tunjukkan pengalaman kita. Tiap orang memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh orang lain dan ini menjadi core value apa yang akan kita bagikan.

6. Jangan lupa sisiplan gambar atau minimal ilustrasi. Kalau sebuah peristiwa sematkan foto peristiwanya sebagai elemen tambahan dari suatu informasi

7. Jika ada, berikan solusi atas segala isu yang dibahas agar memiliki dampak positif ke pembaca kita.

 

Menurut beliau selanjutnya, yang tidak kalah penting ketika kita menulis di blog terlebih di platform blog, kita harus benar-benar paham siapa target pembaca kita. Bisa dimulai dari kita sendiri sebenarnya dengan: tentukan dahulu siapa pembaca kita, kebutuhan, keinginan dan kebiasaan mereka. Dari situ kita bisa lebih fokus dan tulisan kita sesuai sasaran.

Sekaligus kita harus benar-benar masuk ke dalam dan ikut berinteraksi dengan audiens atau pembaca kita bisa dengan cara yang responsif ketika ada komentar dan feedback atau bisa bergabung dan berinteraksi melalui komunitas-komunitas.

 

Menurut beliau jika bicara hal kebaruan yang disebutkan pada elemen keempat terkait powerful konten tadi, ada dua hal yang bisa dijadikan alat untuk mendapatkannya.

Pertama, intuisi dan yang kedua adalah kreativitas.

Intuisi sendiri sebenarnya modal kuat bagi kreator konten bahkan bagi wartawan, intuisi adalah hal penting karena memiliki manfaat agar tulisan atau berita yang dibuat lebih atraktif dan komprehensif serta memiliki nilai kebaruan yang kuat.

Semua orang sejatinya memiliki intuisi sejak lahir. Namun, banyak yang tidak menyadari atau bahkan bisa jadi tumpul karena tidak pernah dipertajam.

Bagaimana caranya:

1. Memperbanyak pengalaman dalam segala hal di segala bidang

2. Banyak membaca dan mengkonsumsi pengetahuan baru agar kaya referensi

3. Konsistensi dalam membuat konten atau tulisan

4. Interaktif di lingkungan sosial

Di samping intusisi yang akan memperkaya ide kepenulisan, ada satu hal lain yang dapat dijadikan modal dalam menulis atau membuat konten yaitu menghibur.

Seperti halnya peran jurnalisme, selain menginformasikan hal penting kepada khalayak, para jurnalis atau media juga diharapkan bisa menghibur.

Tidak harus dengan objek-objek dunia hiburan atau infotainment, tapi dengan penggunaan diksi atau kemasan konten yang atraktif.

 

Menurut beliau kita sudah pasti akrab dengan yang namanya data. Tiap tulisan jika disertai dengan sajian data akan lebih valuable karena dapat menunjukkan keakuratan dan keabsahan dari sebuah konten.

Sekadar berbagi cerita. Di Kompas Gramedia saat ini, orang-orang yang memiliki kemampuan menghimpun dan mengolah data adalah orang-orang “mahal” dari sisi gaji dan perannya dalam perusahaan.

Begitu pun dengan sebuah tulisan. Jika disertai sajian data yang faktual akan sangat kuat dan berdampak serta mudah dicerna pesannya, meski tergantung bagaimana bentuk penyajiannya.

Tapi, ndak perlu kesulitan di saat sekarang ini karena banyak tools atau perangkat yang memudahkan kita untuk menemukan dan mengolah data terutama soal bagaimana bentuk sajiannya.

Misalnya saja dalam bentuk infografis. Selain simple, sajian data dalam bentuk infografis mudah dicerna apalagi disertai dengan ikon atau gambar yang menarik dan relevan.

Saat ini banyak aplikasi di smartphone yang bisa dimanfaatkan. Bahkan, kita bisa bikin data infografis sambil selonjoran

Lantas bagaimana jika kita ngeblog di Kompasiana? Berikut beliau sertakan kiat atau guidelinenya dalam bentuk infografis.



Saat ini, sejak 2018, Kompasiana bisa menayangkan 600-700 artikel per harinya yang berasal dari kompasianer.

Ini luar biasa banyak, bahkan bulan lalu rata-rata perharinya itu sekitar 1.000 artikel/hari.

Dengan banyaknya artikel yang tayang tentunya kita harus pandai-pandai membuat konten dan strategi apa saja yanh diperlukan agar artikel kita menarik dan dibaca banyak orang.

Setidaknya, kita harus menerapkan strategi yang beliau jabarkan di atas adalah kuncinya.

 

Sehari pembaca Kompasiana mencapai 2juta pembaca. Sejak 3bulan lalu Kompasiana coba merangsang pelajar/mahasiswa untuk mulai ngblog di Kompasiana. Hasilnya pun luar biasa, dalam sebulan bisa mencapai lebih dari 3.000 artikel yang ditulis pelajar/mahasiswa.

Selanjutnya action plan kompasiana.com adalah merangkul para tenaga pengajar guru/dosen untuk berinteraksi di Kompasiana.

Nantinya akan ada berbagai rangkaian kegiatan mulai dari lomba sampai sharing session. Doakan saja pada akhir tahun ini bisa segera terealisasikan.

Beliau juga secara khusus mengajak para guru untuk aktiv mengajak anak didiknya menulis di Kompasiana. Bisa mulai dari menulis tugas sekolah sampai kepada ajang aktualisasi siswa

 

Menurut beliau ketika awal-awal WFH. Sangat tidak nyaman karena minim interaksi langsung dengan rekan kerja.

Tapi pelan-pelan mulai semangat kembali dan sudah terbiasa karena beliau kelola stresnya dengan memaksimalkan hobi atau sesuatu hal yang bisa bikin kita happy.

Misal, sejak WFH beliau jadi rajin bercocok tanam, merawat burung  dan bersepeda.

Jadi, kalau pertanyaannya bagaimana caranya mengembalikan semangat dan ide dalam menulis yang stagnan.

Jawabannya bikin pikiran happy dulu dengan melalukan hal-hal yang kita sukai. Perlahan akan kembali memiliki semangat dan pastinya ide akan mulai bergulir.

 

Kalau terkait core value yang beliau sebutkan sebelumnya adalah bahwa pengalaman kita adalah nilai utama dalam segala sesuatu yang kita bagian dalam tulisan. Karena, pengalaman tiap individu pasti berbeda.

 

Jika hal tersebut dibagikan kepada audiens akan memiliki dampak/manfaat yang baik—tentunya pengalaman yang baik pula—karena memiliki nilai kebaruan (novelty).

 

Menurut beliau sebagai platform, kompasiana akan menjaga data pengguna bahkan untuk kebutuhan bisnis sekalipun.

Apabila ada permintaan data pengguna, kompasiana mengarahkan pihak yang membutuhkan untuk mengontak langsung pengguna tersebut melalui fitur pesan di Kompasiana.

Intinya apabila ada pihak yang meminta data pengguna, si pemilik akun harus mengetahui

 

Program di bawah ini harusnya bisa menjawab kebutuhan menulis di kompasiana.com bisa daPat tambahan penghasilan buat seorang guru





Revisi: saat ini sistem pembayarannya menggunakan Gopay bukan e-Cash

Jadi, Kompasiana ada beberapa program yang memberikan peluang kepada Kompasianer dalam memonetasi kontennya.

Misal ada loyalty program K-Rewards.

Ada juga affiliation program seperti: Narativ (Content Marketing Indluencer), Community Affiliation dll

Semuanya memberikan kompensasi/instentif yang didapat dari pihak sponsor di Kompasiana.

 

Menurut beliau gabung di kompasiana.com TIDAK bayar,  sekitar dua bulan lalu Kompasiana meluncurkan program Kompasiana Premium yang merupakan alternatif atau pilihan bagi user atau visitor Kompasiana dalam mengakses Kompasiana tanpa adanya tampilan iklan dan akses lebih cepat serta tambahan fitur lainnya.

Jadi, tidak ada klausul atau aturan yang mewajibkan user untuk membayar.

Bisa kualat kompasiana kalau semua user-nya harus bayar.

Ini namanya lebih kepada paid account saja seperti Youtube Premium, Spotify dan lain-lain.

Semua orang tetap bisa berkompasiana. Tapi, kalau tampilannya mau bersih dari iklan dan loadspeed yang cepat harus berlangganan.

Lagipula uang yang didapat Kompasiana dari premium tersebut akan dikembalikan juga ke user atau kompasianer melalui loyalty program seperti k-rewards, lomba blog dan lain-lain.

 

Menurut beliau scan identitas hanya untuk kebutuhan validasi akun dan itu sifatnya optional tidak ada paksaan.

Jadi di Kompasiana itu ada tiga jenis akun:

1. Reguler: Akun yang tidak melengkapi data diri dan scan identitas

2. Validated (centang hijau): akun yang sudah tervalidasi dengan data dan scan identitas diri

 

3 Verified (centang biru): Akun yang memiliki konsistensi dalam mengangkat tema-tema tertentu serta tidak memiliki rejak jejak berkompasiana yang buruk atau biasa diberikan kepada tokoh publik.

Ini juga sebagai bentuk apresiasi atas kontibusi terhadap akun tersebut.

Mekanisme dan parameternya ada di Kompasiana sudah diumumkan.

 

Menurut beliau belum dapat K-Reward biasanya disebabkan belum memenuhi kriteria seperti perolehan views Ada kiat-kiatnya agar dapat krewards: bisa dicek video ini https://youtu.be/tZlU3Du-nAY

 

Ada beberapa channel komunikasi dengan pengelola. Untuk hal umum bisa melalui email: kompasiana@kompasiana.com atau kirim pesan ke akun official kompasiana

Kalau terkait teknis bisa kirim pesan via WA: +62 881-1620-486

 

Menurut beliau ttulisan kita yang sudah diposting diblog pribadi bisa dimuat di Kompasiana selama tulisan sendiri bukan copypaste atau plagiasi tulisan orang lain.

Tulisan kita langsung ditampilkan dikompasiana begitu kita menekan tombol “tayang”. Namun untuk muncul di laman depan (homepage) kompasiana ada masa tunggu atau cache sekitar 5-10 menit

 

Menurut beliau jumlah kompasianer lama yang masih aktif di kompasiana.com masih banyak namun intensitas posting tidak semasif dahulu. Biasanya aktif dalam berkomentar dan memberikan rating.

Saat ini banyak penulis-penulis muda bahkan jumlahnya mendominasi.

 

Menurut beliau kalau secara teknis, kita harus tau apa yang sedang dibutuhkan oleh banyak orang atau disesuaikan dengan tren karena semua konten yang ditayangkan secara online atau terindeks di mesin pencari.

Dari mesin pencari tersebutlah pembaca masuk ke tulisan kita.

Di Kompasiana, contribution level trafiknya paling tinggi dari mesin pencari (google dan sejenisnya).

Jadi, penggunaan judul yang relevan dan atraktif serta keyword yang sesuai bisa membantu agar orang mudah menemukan artikel kita melalui mesin pencari tersebut.

 

Menurut beliau secara garis besar, menulis di blog platfrom seperti kompasiana atau blog pribadi selain harus memiliki kemauan dan ketekunan serta pemahaman akan teknis menulis, harus disertai juga dengan strategi agar apa yang kita tayangkan dibaca banyak orang dan memiliki dampak yang positif.

Kenapa sekarang sering terdengar istilah-istilah content marketing, influencer marketing dan lain-lain, karena para kreator konten baik berupa text, foto dan video dituntut juga untuk memasarkan karyanya.

 

Sekaligus beliau mau menginformasikan kegiatan live streaming kompasiana besok. Ini sangat relevan dengan obrolan kita hari ini









 

Selasa, 22 September 2020

DASAR MENULIS AKADEMIK


Biodata beliau ada di sini: https://tigabelase.wordpress.com/about

Beliau dosen di Universitas Pamulang yang saat ini sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria.

Berikut ini terdapat foto yang beliau ambil waktu musim dingin tahun kemarin dan pas sedang turun salju.

Alamat blog: https://tigabelase.wordpress.com

 

Narsum Motivasi Menulis PGRI- Guru Penggerak Indonesia https://www.gurupenggerakindonesia.com/narsum-motivasi-menulis-pgri/

 

Beliau akan langsung menyampaikan materi yang terdiri dari 15 slide atau gambar dilengkapi dengan video.


Dasar Menulis Akademik #1: Perkenalan, Pengantar, dan Ruang Lingkup Pembahasan

Imam Fitri Rahmadi

Dosen Universitas Pamulang

Mahasiswa PhD Johannes Kepler Universität Linz Austria

Penerima beasiswa Indonesia – Austria Scholarship Programme (IASP)

Keterampilan menulis secara akademik sangat dibutuhkan oleh masyarakat akademik termasuk guru. Guru perlu memiliki kemampuan menulis akademik yang baik untuk menyusun laporan penelitian tindakan kelas (PTK) dan/atau menulis artikel jurnal.

Materi ini membahas dasar menulis akademik meliputi:

1. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf

2. Lebih lanjut membahas penyusunan paragraf: kelogisan dan kepaduan paragraf, kata penghubung, serta bentuk dan jenis paragraf

3. Penyusunan paragraf persuasif yang sangat dibutuhkan dalam menulis akademik

4. Persamaan antara paragraf, esai, dan artikel jurnal

5. Perbedaan antara makalah dan artikel jurnal

 

Materi disajikan dalam bentuk gambar dengan penjelasan singkat disertai tautan video untuk dipelajari lebih lanjut. Senang bisa membersamai Bapak dan Ibu guru sekalian dalam belajar menulis secara jarak jauh dari Austria.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=aQGL1zKfTV0



Dasar Menulis Akademik #2: Apa itu Penulisan Akademik?

Pengertian paling sederhana penulisan akademik atau academic writing adalah penulisan non-fiksi yang ditulis sebagai bagian dari tugas atau pekerjaan akademik seperti menulis makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan artikel jurnal. Penulisan akademik bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan dan pemahaman tentang suatu topik secara persuasif, formal, dan objektif. Gaya penulisan yang persuasif, formal, dan objektif sekaligus merupakan karakter dari penulisan akademik. Menulis akademik bermaksud untuk membangun dan menyampaikan argumen dengan gaya formal mengikuti kaidah-kaidah baku yang berlaku secara objektif sesuai dengan data dan fakta yang ada.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=DiLIKbsB7so



Dasar Menulis Akademik #3: Pemilihan Kata

Dasar menulis akademik yang paling mendasar adalah terkait dengan pemilihan kata. Pemilihan kata sangat menentukan rasa tulisan. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, kata yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Sebagai contoh, coba cermati tiga kalimat dalam gambar.

Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa kalimat. Antara ngobrol-ngobrol, berbincang-bincang, dan berdiskusi, ketiganya sama-sama menggambarkan proses bertukar informasi antara para guru dengan kepala sekolah. Namun, kata ngobrol-ngobrol terasa lebih personal, kata berbincang-bincang terasa lebih formal, sedangkan kata berdiskusi terasa lebih akademik.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=qO3JcM_5sCg



Dasar Menulis Akademik #4: Penulisan Kalimat

Kalimat dapat berbentuk sederhana (simple sentence), gabungan (compound sentence), dan kompleks (complex sentence) yang apabila ketiganya digabung menjadi kalimat campuran. Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya. Cermati contoh pada gambar di atas.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=eS8GM77jBmo



Dasar Menulis Akademik #5: Penyusunan Paragraf

Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) + ide pengontrol (controlling idea) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Namun, dalam penulisan akademik, paragraf lebih dilihat sebagai sebuat esai mini yang bermula dan berakhir pada satu topik tertentu. Paragraf memiliki format serupa layaknya sebuah esai meliputi pembuka, inti, dan penutup. Contoh paragraf yang baik dapat dilihat pada gambar di atas.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=rSYRYLd-vRw



Dasar Menulis Akademik #6: Kelogisan dan Kepaduan Paragraf

Membahas penyusunan paragraf yang baik bersinggungan dengan konsep coherence and cohesion atau kelogisan dan kepaduan sebuah paragraf. Kelogisan dalam paragraf yang dimaksud adalah logis idenya. Konsep ini berurusan dengan koneksi ide pada level ide suatu paragraf dengan banyak memainkan aspek retoris: organisasi dan kejelasan ide, pengembangan dan dukungan argumen, serta sintesa dan integrasi rujukan. Kepaduan dalam paragraf mengarah pada bentuk kalimat dan paragraf yang padu. Konsep ini berkaitan dengan koneksi ide pada level kalimat dan paragraf dengan berfokus terhadap aspek penggunaan tata bahasa: gramatika, pengulangan kata atau ide dengan sinonim, dan penggunaan kata penghubung.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=_ZdgqL9cThI



Dasar Menulis Akademik #7: Kata Penghubung

Kata penghubung atau dalam bahasa Inggris disebut linking words adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat. Kata penghubung dikategorikan berdasarkan fungsi spesifik dalam mengubungkan kalimat dan/atau paragraf. Fungsi spesifik yang dimaksud meliputi penambahan, kontras, urutan, hasil, penekanan, perbandingan, ilustrasi, kesimpulan, dan lainnya. Beberapa contoh kata penghubung dapat dilihat pada gambar.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=f4hUHWBd5NI



Dasar Menulis Akademik #8: 3 Bentuk Paragraf

Bentuk paragraf dibagi menjadi tiga, yaitu paragraf deduktif, induktif, dan campuran. Paragraf deduktif meletakkan gagasan utama pada kalimat pertama dengan penjelasan dari umum ke khusus. Paragraf induktif meletakkan gagasan utama pada kalimat terakhir degan penjelasan dari khusus ke umum. Paragraf campuran merupakan gabungan antara paragraf deduktif dan induktif yang lebih sering berpola deduktif terlebih dulu disambung dengan pola induktif. Menulis akademik sebaiknya menggunakan paragraf deduktif supaya tulisan mudah dipahami. Gagasan utama yang terletak pada kalimat pertama memudahkan pembaca untuk langsung mendapatkan ide pokok paragraf di awal.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=4vLM4WdYQWw



Dasar Menulis Akademik #9: 4 Jenis Paragraf

Terdapat 4 jenis paragraf meliputi paragraf deskriptif, naratif, ekspositori, dan persuasif dengan fungsi masing-masing. Paragraf deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan sesuatu atau seseorang. Paragraf naratif digunakan untuk menarasikan cerita atau runtutan peristiwa. Paragraf ekspositori berguna untuk menunjukkan proses atau prosedur melakukan sesuatu. Paragraf persuasif berperan meyakinkan pembaca untuk menerima atau memahami argumen berdasarkan fakta dan data. Semua jenis paragraf diperlukan untuk menulis akademik sesuai dengan fungsinya. Namun menulis akademik, terutama untuk penulisan artikel jurnal, harus banyak menggunakan paragraf persuasif.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=1Mpczv0pAoo



Dasar Menulis Akademik #10: Paragraf Persuasif

Mengigat peran penting dalam menulis akademik, perlu dibahas lebih mendetail cara menyusun paragraf persuasif yang penyusunannya sedikit berbeda karena memiliki komponen khusus. Kalimat topik dalam paragraf persuasif berisi klaim dan alasan rasional untuk menunjukkan posisi. Kalimat penjelas berupa data sebagai bukti terdiri dari informasi detail, contoh, fakta, atau statistik yang dipilih dengan selektif dan spesifik. Sesekali harus menyuguhkan argumen berlawanan atau counterclaim untuk menunjukkan bahwa penulis sadar adanya posisi alternatif. Terakhir, terdapat warrant sebagai penjelasan dan analisis untuk menarik kesimpulan spesifik dari klaim.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=gsydh8tgDng



Dasar Menulis Akademik #11: Persamaan antara Paragraf dengan Esai

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, paragraf dalam sudut pandang penulisan akademik lebih didefinisikan sebagai sebuah esai mini yang bermula dan berakhir pada satu topik tertentu.  Melihat dari segi format paragraf dan esai memang serupa terdiri dari pembuka, inti, dan penutup. Pola yang diawali dengan pembukaan, diisi dengan inti, dan diakhiri dengan penutup berlaku baik pada paragraf maupun esai. Paragraf dibuka dengan kalimat topik, diisi dengan kalimat penjelas, kemudian diakhiri dengan kalimat penutup. Esai dibuka dengan paragraf topik, diisi dengan paragraf penjelas, terus diakhiri dengan paragraf penutup.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=rqUlfQsQmIg



Dasar Menulis Akademik #12: Persamaan antara Paragraf, Esai, dan Artikel Jurnal

Lebih lanjut ternyata pola pembuka, inti, dan penutup berlaku juga pada artikel jurnal. Sistematika pada makalah, skripsi, tesis, disertasi sepertinya juga menggunakan pola tersebut. Nah, berarti sebetulnya, pola menulis akademik itu serupa mulai dari yang paling sederhana dalam menulis paragraf hingga yang lebih kompleks seperti menulis skripsi dan artikel jurnal. Apakah kesamaan pola tersebut sudah anda sadari sebelumnya?

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=wbipt_QApGg



Dasar Menulis Akademik #13: Perbedaan antara Makalah dengan Artikel Jurnal

Makalah dengan artikel jurnal sangat berbeda. Berdasarkan tujuan, makalah ditulis sebatas sebagai upaya menginformasikan sesuatu, artikel jurnal bertujuan untuk meyakinkan pembaca. Penulisan makalah berbasis topik, artikel jurnal ditulis berbasis pertanyaan yang biasanya diambil dari pertanyaan penelitian. Makalah hanya menyajikan diskusi umum terkait suatu topik tertentu, artikel jurnal memiliki argumen spesifik yang diangkat ke permukaan. Makalah tidak menghasilkan pengetahuan baru, artikel jurnal menyuguhkan perspektif dan kesimpulan unik yang dimungkinkan dapat menjadi suatu pengetahuan baru.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=FP19bofu4NM



Dasar Menulis Akademik #14: Kesimpulan

Memang betul menulis akademik harus persuasif, formal, dan objektif, namun bukan berarti penulisannya harus selalu menggunakan kalimat dan paragraf yang kompleks. Supaya tulisan terasa lebik akademik, pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf harus diperhatikan dengan baik. Sangat disarankan paragraf berbentuk deduktif dan banyak menggunakan paragraf persuasif. Terdapat pola yang serupa dalam struktur paragraf, esai, dan artikel jurnal terdiri dari pembuka, inti, dan penutup. Salah satu pembeda antara makalah dengan artikel jurnal adalah makalah ditulis berbasis topik sedangkan artikel jurnal berbasis pertanyaan.

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=YGgRjFndaNE



Dasar Menulis Akademik #15: Terima kasih

Sangat menarik membahas dasar menulis akademik. Pada kesempatan ini beliau ingin mengucapkan terima kasih kepada Ilse Born-Lechleitner, dosen mata kuliah Academic Writing English di JKU Linz Austria, atas ilmu penulisan akademik yang amat padat selama satu semester. Terima kasih beliau juga kepada yang telah menyimak materi dan menyaksikan video dengan seksama. Semoga bermanfaat dan silakan materi ini dapat disebarluaskan untuk menebar manfaat lebih luas. Senang untuk berbagi!

Tautan video: https://www.youtube.com/watch?v=mD3NzOrTxEs

 

Teruntuk membaca materi lebih lengkap ada di sini:

https://tigabelase.wordpress.com/2020/07/05/dasar-menulis-akademik

 

Menurut beliau mewakili  sebagian orang yang  budaya literasinya minim pasti akan mengatakan kebanyakan teori, kapan bisa menulisnya terlalu banyak aturan. Nah untuk meyakinkan kelompok yang seperti ini  kita pakai jurus yakni Pelajari pelan-pelan saja dulu, diimbangi dengan berlatih dengan rutin. Maaf, untuk bisa menulis dengan baik dan benar itu tidak cukup hanya dengan motivasi, melainkan harus belajar teori dasarnya.

 

Materi beliau bisa dibilang tidak terlalu populer/populis karena terlalu banyak teori dan minim motivasi. Namun, di sini lah, izinkan beliau hadir membersamai kita. Ketika pelatihan menulis lebih banyak diisi motivasi, beliau mengisi dengan teori dasar.

 

Klaim – posisi.

Contoh: Kekerasan TV memiliki efek berbahaya pada anak-anak (mengapa?) karena mereka cenderung mengadopsi nilai-nilai dari apa yang mereka lihat, (mengapa?) sebagaimana mereka tidak dapat membedakan fiksi dari kenyataan.

Data – bukti.

Contoh: Smith (1999) menemukan bahwa anak-anak berusia 5-9 tahun yang menonton TV lebih dari tiga jam sehari 25% lebih mungkin mengatakan bahwa apa yang mereka tonton di TV “benar-benar terjadi”.

Klaim balik – posisi berlawanan.

Contoh: Kita mungkin berpendapat bahwa anak-anak ini sudah memiliki nilai-nilai kekerasan, tetapi Jones (2001) anak-anak dengan dan tanpa kecenderungan terhadap kekerasan sama-sama tertarik pada hiburan kekerasan.

Waran – penjelasan dan analisis.

Contoh: Ketika anak-anak berulang kali terpapar nilai-nilai tertentu dalam bentuk yang menarik, mereka menggunakan nilai-nilai itu untuk menyusun dunia mereka, dan karena itu mereka akan lebih siap menerima dan menggunakan kekerasan.

Warrant dalam paragraf pada umumnya itu seperti kesimpulan yang sifatnya opsional.

Seperti contoh di atas, warrant menganalisis klai, data, dan klaim berlawanan dengan seolah menyimpulkan ketiganya. Warrant itu seperti sintesa dari ketiga komponen paragraf argumentatif sebelumnya.

 

Rangakai kutipan, atau beliau sering bilangnya mensitasi teori hanya seperti menemple puzzle, itu karena terjebal menuliskan dalam bentuk paragraf deskriptif. Coba rangkaian tersebut dibalut dengan klaim dan warrant, maka akan menjadi paragraf argumentatif, sehingga terbaca lebih akademik.

Beliau belum bersama dengan keluarga, sudah berencana untuk mengundang keluarga saat sudah tahun ke-2 kuliah. Target selesai tahun 2022. Saat ini di Austria sedang terjadi gelombang ke-2 penyebaran Covid, namun sejauh ini sangat aman.

Cara Pak Imam membunuh kangen sama keluarga di Indonesia dengan rutin video call dengan keluarga di Indonesia. Mungkin itu salah satu cara yang cukup efektif.

Beliau membutuhkan waktu 4 tahun untuk berjuang hingga bisa mendapatkan beasiswa dan kuliah ke luar negeri. Serial video yang menceritakan hal itu ada di sini: https://www.youtube.com/watch?v=2IWCaEor0hg&list=PLF9WpM1TL1Ecx9hamOUiOsnXfTQsBz-GE

Ceritanya lebih lengkapnya ada di sini: https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd

Terdapat 16 video dan slide yang menceritakan lengkap.

 

Menurut beliau sebaiknya kata penghubung sebagai mana namanya ditelakkan di tengah bukan di awal kalimat. Sekali lagi, beliau menyampaikan hal ini dalam konteks penulisan akademik, termasuk juga penulisan formal. Jika berbicara dalam konteks penulisan personal atau fiksi, lebih bebas kaidahnya.

 

Cara Pak Imam agar suka membaca dengan mulai membaca dari topik spesifik yang disenangi. Sebagaimana definisi penulisan akademik yang merupakan tulisan yang ditulis pada suatu topik tertentu. Maka, sebelum bisa menulis secara mendalam, harus banyak membaca referensi sesuai dengan topik yang akan distulis.

Hal ini juga yang membedakan proses menulis pada umumnya dengan proses menulis akademik. Salah satu ciri khas proses menulis akademik yang tidak ada dalam proses menulis pada umumnya adalah adanya proses mencari dan mengevaluasi referensi yang relevan dari buku, artikel jurnal, dan sumber lainnya.

Hal ini juga yang membedakan antara wartawan dengan penulis akademik. Wartawan bisa menulis beragam topik namun pada lebih sering berada permukaan. Sebaliknya, penulis akademik biasanya berfokus pada satu topik yang ditulis secara mendalam.

Misalkan sebagai guru, silakan Bapak dan Ibu minatnya dalam topik apa pada bidang pendidikan. Banyak baca tentang topik tersebut. Maka nanti akan bisa membuat tulisan yang bagus.

 

Beliau mengatakan “di Austria pernah ketemu menu Tengkleng di Toko Turki. Rasanya gak kalah enaknya dengan tengkleng di Indonesia. Porsinya lebih besar di sini seharga 10 euro = 170rb. Semacam menu Asia masih bisa ditemukan di sini dengan mendatangi restoran Asia, Arab, atau Turki. Restoran Austria isinya kebanyakan menu eropa”.

Beliau dari Klaten. Pernah sekolah di Solo selama 6 tahun di MTs Islam Al Mukmin Ngruki dan MAPK MAN 1 Surakarta.

 

Ketika membicarakan keterkaitan antar paragraf strategi kohesi dan koherensi paragraf harus dimainkan.

Selain itu, sebagai tambahan, kita sebetulnya masuk dalam pembahasan mengembangkan sebuah esai. Silakan juga dapat dicermati kembali format esai yang ada paragraf pembuka, paragraf inti, dan paragraf penutup.

Supaya antar paragraf, terutama paragraf intinya nyambung, harus ada thesis statement (pernyataan penulis) yang jelas dalam paragraf pembuka. Kemudian kata kunci dalam thesis statement pada paragraf pembuka tersebut dijadikan kalimat topik pada setiap paragraf inti dengan dilakukan pengulangan kata kunci namun diparafrase (dibahasakan dengan istilah lain menggunakan sinonim).

Supaya penutupnya bagus, kembali lagi, thesis statement di paragraf pembuka diulang di paragraf penutup dengan diparafrase.

Pelan-pelan materinya bisa dibuka dan dipelajari kembali, ditambah dengan latihan, semoga bisa membantu meningkatkan keterampilan menulis khususnya menulis untuk keperluan akademik.

 

"Namun, demikian, sementara itu" termasuk kata penghubung atau linking words yang digunakan dalam semua konteks penulisan. Jadi, itu bukan termasuk diksi dalam menulis akademik. Diksi adalah pemilihan kata. Bisa dicermati kembali materi dalam topik tersebut. Supaya tulisan terbaca akademik, hindari menggunakan kata "ngobrol-ngobrol" yang sangat personal, melainkan gunakan kata "berdiskusi" supaya lebih akademik.

 

Artikel jurnal terbagi menjadi dua: research paper dan conceptual paper

Research paper merupakan artikel jurnal yang ditulis berdasarkan penelitian. Sedangkan conceptual paper ditulis berdasarkan literature review atau bisa juga case report dari laporan-laporan sebelumnya.