Sabtu, 15 Agustus 2020

BELAJAR MENERBITKAN BUKU BERSAMA BU Dra. MUSIIN , M.Pd

 


BIODATA NARA SUMBER

Musiin  atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Ia lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009.

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri

Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam bidang

1.         Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.         Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.         Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.         Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.         Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.         Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.

Dalam kesempatan ini beliau akan berbagi pengalaman menulis buku dan diterbitkan di penerbit mayor. Minggu lalu dan  hari Senin  kemarin, telah banyak disampaikan tentang proses untuk menulis dan menerbitkan oleh saudara Ibu Tere dan Bapak Roma. Kami  dipersatukan di WAG Menulis Gelombang 8.

Beliau mengatakan “Proses mulai menulis sampai menerbitkan buku saya yang berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA sama dengan yang telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Kami menerima tantangan dari Prof Eko disaat menjadi narsum dan malam itu juga saya membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko”.

Outline yang beliau sampaikan adalah sebagai berikut:

1.         Pengguna Internet di Indonesia

2.         Media Sosial

3.         Literasi Digital

4.         Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

5.         Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya Prof Eko memberi beliau cover buku yang akan beliau tulis.




Ini cover edisi awal. Semangat beliau langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang beliau gunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku  dan penelusuran  referensi di Internet. Beliau  berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang beliau terima untuk pengembangan diri yakni dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan beliau.  Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca beliau beli.

Beliau mengatakan “selama ini saya hanya menjadi pembaca yang baik. Seandainya menulis, saya menulis PTK, jurnal, proposal, laporan  untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak pernah terlintas di benak saya untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, saya membuat perencanaan akan menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om Jay. Saya jadi ingat dengan buku yang berjudul  The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran saya di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah saya dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor. Alhamdulillah.

Dalam kesempatan ini saya akan mengajak Bapak Ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Seandainya buku itu sepiring hidangan, Bapak Ibu saya ajak berbelanja, meracik dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri”.



Ini adalah cover dari Penerbit Andi. Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di  Ekoji Channel  (https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian saya kembangkan berdasarkan referensi baik itu surat kabar, buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.

Beliau tertarik menulis materi ini karena berdasarkan data yang dirilis Data Statista menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.

Di Bab 1 ada 2 pembahasan yang beliau  tulis yakni

Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet beliau  menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut beliau  gunakan sebagai data penulisan dan beliau  paparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang beliau  cantumkan di buku beliau sendiri.


Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar.

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Sebagai contoh perilaku Gen Z dalam berinternet. Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net.Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

Bab 2 yakni tentang Media Sosial.

Di Bab 2, materi yang beliau tulis adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sevagai berikut


Pembahasan mengenai media sosial mencakup

1.         Pengertian

2.         Jenis-jenis media sosial

3.         Kelebihan dan kekurangan media sosial

Penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 adalah


Untuk melengkapi pembahasan tentang dunia media sosial, di bagian akhir Bab 2 beliau paparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Anak anak usia yang sangat rawan.



Ini adalah daftar kejahatan di dunia maya. Berarti dikemas kursus Bahasa Inggris namun.... Penjelasan tentang masing-masing jenis kejahatan di dunia maya beserta contoh kasusnya akan di temukan di Bab 2 bagian akhir.

Untuk  memesan BUKU CERDAS berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA untuk menambah wawasan dan koleksi buku. Sebagai penutup presentasi, ijinkan beliau mengutip ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)


Beliau mengatakan “buku saya tersebut bukanlah buku yang sempurna, semoga Bapak Ibu bisa mencintai buku tersebut dengan sempurna”.

Untuk cara atau tip mencari referensi yang akurat dengan

1. Banyak membaca berbagai sumber

2. Mevalidasi data dengan sumber yang lain,  jadi tidak percaya hanya dari 1 sumber.

Proses penulisan buku ini beliau lakukan hanya dari rumah,  semua sumber berasal dari internet,  surat kabar dan buku buku yang beliau beli secara online.

Menurut beliau dengan dihilangkan Mapel TIK berarti menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu menggunakan TIK dalam pengajaran,  sehingga TIK diajarkan secara aplikatif sesuai bidang studi. Untuk itu guru wajib memberi pembelajaran tentang bermedia sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi tentang UU ITE.

Menurut beliau kira perlu adanya pendidikan tentang literasi digital  melalui ekosistem keluarga,  sekolah dan masyarakat.

Beliau mengatkan “Kendala terbesar saya dalam  menulis adalah ketika di titik jenuh.  Proses penulisan buku ini sangatlah singkat,  namun sekarang saya bisa mengambil kesimpulan cara Prof Eko memberi waktu yang singkat adalah sangat tepat, supaya kita berlari dan berlari memenuhi deadline. Seandainya kita diberi waktu  longgar,  buku ini mungkin belum selesai.. Ketika di titik jenuh saya biasanya memasak.  Hobi saya memasak.

Tantangan dan rintangan saya berkejaran dengan waktu dan harus menghasilkan karya terbaik.  Tantangan berikutnya menghadapi kejenuhan.  Buku ini adalah berkah Covid 19. Berkat Covid,  banyak waktu di rumah dan menghasilkan karya.  Setelah hujan pasti ada pelangi. Saya berusaha tiap hari menulis dan menulis,  dan ini selesai sebelum malam takbir sesuai deadline Prof Eko”.

Pesan yang ingin beliau sampaikan kepada pembaca adalah sederhana yakni pergunakan internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia, tentu yang dibutuhkan adalah pendidikan untuk berinternet secara sehat dan bijak. Di dalam buku beliau, ada juga menulis tentang manfaat yang diperoleh dengan membangun digital mindset.

Motivasi yang ingin beliau berikan adalah TIDAK ADA KATA TERLAMBAT untuk memulai sesuatu yang baik. Semua pasti bisa menghasilkan karya yang yang akan dikenang anak cucu dan generasi mendatang.  Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat. Selalu semangat dan yakin bahwa ada karya dari kita.

Beliau mengatakan “Untuk buku yang terbit di Penerbit Mayor baru buku ini. Sebelumnya saya menulis buku buku pelajaran namun lewat penerbit indie. Beberapa jurnal saya tulis dari PTK saya. Seringkali kita merasa nyaman dengan kondisi kita dan tidak menghasilkan karya. Om Jay selalu bilang MENULISLAH SETIAP HARI, MAKA KEAJAIBAN AKAN DATANG. Semangat menulis.

Saya kebetulan bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat sudah lama. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang berbagai hal, dan menulis di luar bidang menjadi tantangan sekaligus kesenangan tersendiri, karena harus belajar dari nol dan bekerja keras.

Dari dulu ingin menulis buku di luar bidang dan ternyata bisa karena masuk di kelas Menulis Gelombang 8 bimbingan Guru Blogger Om Jay”.

Judul buku  beliau  yang  tentang  pelajaran. Digital Brochure untuk Mengasah Ketrampilan Menulis Gen Z. Kebetulan beliau  mengajar kelas 9. Di kelas 9 ada materi advertisement dan ini beliau sesuaikan dengan karakteristik Gen Z yang menyukai teknologi. Materi ads beliau berikan dalam model Project Based Learning untuk membuat Digital Brochure berbahasa Inggris.

 

KESIMPULAN :

"Tatkala waktuku habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa makna umurku ini?"

(Syaikh Hasyim Asy’ari).

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah". (Pramoedya Ananta Toer)







12 komentar: