BIODATA NARA SUMBER
Musiin atau biasa
dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku,
menulis, travelling dan memasak. Ia
lahir di kota Tahu Takwa Kediri pada tanggal 6 Juli 1970 dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di
SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.
Ia pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN
Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun
1983-1986 dan sekolah lagi ke SMAN 4
Kediri lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994. Ia melanjutkan ke IKIP negeri
Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di
Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun
2006-2009.
Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya
menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.
Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun
1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing
di PT Chiel Jedang Jombang.
Di lingkungan dunia pendidikan, ia aktif menjadi tim
pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di
tingkat Kabupaten Kediri
Selain mengajar, Bu Iin juga founder organisasi swadaya
masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam
bidang
1. Pemberdayaan
ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
2. Pemberian
bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama
dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo
3. Pemberian
bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam
Departemen Pertanian Amerika Serikat.
4. Pelatihan
Sekolah Ramah Anak bagi guru-guru SD di
Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
5. Pendidikan lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama
dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
6. Pengadaaan
perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN
WFP.
Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT
In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi
Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan
baku tebu bagi pabrik gula di wilayah
Madiun, Malang dan Kediri.
Dalam kesempatan ini beliau akan berbagi pengalaman
menulis buku dan diterbitkan di penerbit mayor. Minggu lalu dan hari Senin
kemarin, telah banyak disampaikan tentang proses untuk menulis dan
menerbitkan oleh saudara Ibu Tere dan Bapak Roma. Kami dipersatukan di WAG Menulis Gelombang 8.
Beliau mengatakan “Proses mulai menulis sampai
menerbitkan buku saya yang berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA sama dengan yang
telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Kami menerima tantangan dari
Prof Eko disaat menjadi narsum dan malam itu juga saya membuat outline buku
dari judul yang telah diberikan Prof. Eko”.
Outline yang beliau sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengguna
Internet di Indonesia
2. Media
Sosial
3. Literasi
Digital
4. Ekosistem
Literasi Digital Di Nusantara
5. Literasi
Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62
Keesokan harinya Prof Eko memberi beliau cover buku yang
akan beliau tulis.
Ini cover edisi awal. Semangat beliau langsung berkobar
untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang beliau gunakan untuk
menulis buku adalah surat kabar, buku-buku
dan penelusuran referensi di
Internet. Beliau berusaha menyisihkan
10% dari TPP yang beliau terima untuk pengembangan diri yakni dengan
berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah
wawasan pengetahuan beliau. Beliau tidak
hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun
semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca beliau beli.
Beliau mengatakan “selama ini saya hanya menjadi pembaca
yang baik. Seandainya menulis, saya menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak
pernah terlintas di benak saya untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di
Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, saya membuat perencanaan akan
menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om
Jay. Saya jadi ingat dengan buku yang berjudul
The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita
tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta.
Pikiran saya di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah saya
dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor.
Alhamdulillah.
Dalam kesempatan ini saya akan mengajak Bapak Ibu penulis
hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA.
Seandainya buku itu sepiring hidangan, Bapak Ibu saya ajak berbelanja, meracik
dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri”.
Ini adalah cover dari Penerbit Andi. Isi buku tersebut
berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di Ekoji Channel
(https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset.
Materi ini kemudian saya kembangkan berdasarkan referensi baik itu surat kabar,
buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.
Beliau tertarik menulis materi ini karena berdasarkan
data yang dirilis Data Statista menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10
negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di
peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.
Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet beliau
menggunakan data hasil survey APJII. APJII
adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut beliau
gunakan sebagai data penulisan dan beliau
paparkan berdasarkan pengamatan dan
referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang beliau cantumkan di buku beliau sendiri.
Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah
generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi
Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang
besar.
Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing
generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi
tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.
Sebagai contoh perilaku Gen Z dalam berinternet. Generasi
yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan
iGeneration atau Generasi Net.Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku
sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget
dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil.
Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking.
Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang
menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa
terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online
sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk
investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan
fashion, travelling dan kuliner.
Bab 2 yakni tentang Media Sosial.
Di Bab 2, materi yang beliau tulis adalah sebagai berikut.
Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite,
2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sevagai berikut
Pembahasan mengenai media sosial mencakup
1. Pengertian
2. Jenis-jenis
media sosial
3. Kelebihan
dan kekurangan media sosial
Penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan
digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital
atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur
tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27
adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal
27 adalah
Ini adalah daftar kejahatan di dunia maya. Berarti
dikemas kursus Bahasa Inggris namun.... Penjelasan tentang
masing-masing jenis kejahatan di dunia maya beserta contoh kasusnya akan di
temukan di Bab 2 bagian akhir.
Untuk memesan BUKU
CERDAS berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA untuk menambah wawasan dan koleksi
buku. Sebagai penutup presentasi, ijinkan beliau mengutip ungkapan yang ditulis
di blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)
Beliau mengatakan “buku saya tersebut bukanlah buku yang
sempurna, semoga Bapak Ibu bisa mencintai buku tersebut dengan sempurna”.
Untuk cara atau tip mencari referensi yang akurat dengan
1. Banyak membaca berbagai sumber
2. Mevalidasi data dengan sumber yang lain, jadi tidak percaya hanya dari 1 sumber.
Proses penulisan buku ini beliau lakukan hanya dari
rumah, semua sumber berasal dari
internet, surat kabar dan buku buku yang
beliau beli secara online.
Menurut beliau dengan dihilangkan Mapel TIK berarti
menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu menggunakan TIK dalam
pengajaran, sehingga TIK diajarkan
secara aplikatif sesuai bidang studi. Untuk itu guru wajib memberi pembelajaran
tentang bermedia sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi tentang UU ITE.
Menurut beliau kira perlu adanya pendidikan tentang
literasi digital melalui ekosistem
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Beliau mengatkan “Kendala terbesar saya dalam menulis adalah ketika di titik jenuh. Proses penulisan buku ini sangatlah
singkat, namun sekarang saya bisa
mengambil kesimpulan cara Prof Eko memberi waktu yang singkat adalah sangat
tepat, supaya kita berlari dan berlari memenuhi deadline. Seandainya
kita diberi waktu longgar, buku ini mungkin belum selesai.. Ketika di
titik jenuh saya biasanya memasak. Hobi
saya memasak.
Tantangan dan rintangan saya berkejaran dengan waktu dan
harus menghasilkan karya terbaik.
Tantangan berikutnya menghadapi kejenuhan. Buku ini adalah berkah Covid 19. Berkat
Covid, banyak waktu di rumah dan
menghasilkan karya. Setelah hujan pasti
ada pelangi. Saya berusaha tiap hari menulis dan menulis, dan ini selesai sebelum malam takbir sesuai
deadline Prof Eko”.
Pesan yang ingin beliau sampaikan kepada pembaca adalah
sederhana yakni pergunakan internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk
kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di
dunia, tentu yang dibutuhkan adalah pendidikan untuk berinternet secara sehat
dan bijak. Di dalam buku beliau, ada juga menulis tentang manfaat yang
diperoleh dengan membangun digital mindset.
Motivasi yang ingin beliau berikan adalah TIDAK ADA KATA
TERLAMBAT untuk memulai sesuatu yang baik. Semua pasti bisa menghasilkan karya
yang yang akan dikenang anak cucu dan generasi mendatang. Ide menulis bisa dari mana saja, dari
lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat. Selalu semangat dan yakin
bahwa ada karya dari kita.
Beliau mengatakan “Untuk buku yang terbit di Penerbit
Mayor baru buku ini. Sebelumnya saya menulis buku buku pelajaran namun lewat
penerbit indie. Beberapa jurnal saya tulis dari PTK saya. Seringkali kita
merasa nyaman dengan kondisi kita dan tidak menghasilkan karya. Om Jay selalu
bilang MENULISLAH SETIAP HARI, MAKA KEAJAIBAN AKAN DATANG. Semangat menulis.
Saya kebetulan bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat
sudah lama. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang berbagai hal, dan menulis
di luar bidang menjadi tantangan sekaligus kesenangan tersendiri, karena harus
belajar dari nol dan bekerja keras.
Dari dulu ingin menulis buku di luar bidang dan ternyata
bisa karena masuk di kelas Menulis Gelombang 8 bimbingan Guru Blogger Om Jay”.
Judul buku beliau yang tentang pelajaran. Digital Brochure untuk Mengasah
Ketrampilan Menulis Gen Z. Kebetulan beliau mengajar kelas 9. Di kelas 9 ada materi
advertisement dan ini beliau sesuaikan dengan karakteristik Gen Z yang menyukai
teknologi. Materi ads beliau berikan dalam model Project Based Learning untuk
membuat Digital Brochure berbahasa Inggris.
KESIMPULAN
:
"Tatkala
waktuku habis tanpa karya dan pengetahuan, lantas apa makna umurku ini?"
(Syaikh
Hasyim Asy’ari).
"Menulislah,
karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah".
(Pramoedya Ananta Toer)
Lengkap resumenya ...salam literasi
BalasHapusMonggo brg x berkenan mampir ke blog saya
http://nurhidayati2010.com/?p=417
Mantap Bu Marlinda resumenya..
BalasHapusMari belajar dari pengalaman menulis ibu Musiin kediri yang telah menerbitkan buku di penerbit mayor
BalasHapuscukup satu kata, hebat
BalasHapusKomplit pakai telur. Jempol.
BalasHapusSudah tidak diragukan lagi Bun...TOP👍
BalasHapusTulisannya detaill.. sip
BalasHapusTulisannya detaill.. sip
BalasHapusTulisannya detaill.. sip
BalasHapusMantul, super lengkap
BalasHapusKeren bu dan sangat detail. Informatif
BalasHapusIni mah sudah super lengkap bunda.
BalasHapusSemangat bunda.
🤝📖Salam Literasi