Kamis, 14 Mei 2020

PENGALAMAN MENULIS OPINI DAN HIKMAH REPUBLIKA


Profil Asep Sapa’at

Jampang Pintu Air No. 42 Ds. Jampang Kec. Keman Kab. Bogor JABAR 16310
085723909013
syifa.wardha@gmail.com

"Asep adalah sedikit pendidik muda yg berani memilih jalan sebagai pendidik di luar kelas, di luar mainstream guru pada umumnya.

Dengan ketajaman dan keruntutan cara pikirnya, pemahamannya yg detail terhadap proses pendidikan, kecintaannya yg dalam terhadap kemajuan pendidikan, terutama para guru,
membuat ide-idenya mengalir dalam tulisan-tulisan yg mencerahkan dan membangkitkan motivasi.

Sosok humanis yg rendah hati, dicintai, dan kehadirannya selalu dinanti dalam tulisan maupun dalam interaksi langsung."

(Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd - Guru Besar Universitas Negeri Jakarta, Ketua Umum Pengurus PB PGRI


"Asep adalah purwarupa pria segala zaman: sosok penyayang keluarga, menjiwai panggilan sebagai guru, tulus dalam persahabatan, dan merendahkan diri di hadapan Tuhannya."

(Reza Indragiri Amriel - Ahli Psikologi Forensik, Konsultan di Sejumlah Lembaga Negara)

Profile

Solid experience in educational setting, human resources development, teaching and learning, lesson study, teacher professional development, reflective writing, teacher leadership, character building, and media communication in Indonesia and overseas. Founder of Sekolah Guru Indonesia and still intensively involved in teacher professional development program. Previously working as an education consultant, currently also working as a consultant for a series of education competency development program and other projects focused on the internal capacity building, under the umbrella of various state and private institutions.
·          Concentrated in education and teacher professional development
·          Experienced in use of the Internet and office software
·          Proven communication skills, both speaking and writing
·          Extensive experience in designing educational curriculum

Basic Information
Name                      :               Asep Sapa’at
Date of birth         :               Garut, 23 Mei 1983

Educational History
  • TK Pertiwi - Garut
  • SDN Sukamaju 1 Garut, Jawa Barat
  • MTsN 1 Garut, Jawa Barat
  • SMAN 1 Garut, Jawa Barat
  • Faculty of Mathematics and Science, Universitas Pendidikan Indonesia (2001-2005)
  • Program of Mathematics Education, Universitas Terbuka (2018 - ...)

Professional History
  • Trainer of Education, Lembaga Pengembangan Insani, Dompet Dhuafa (2006 – 2012)
  • Curriculum Development Specialist, Universitas Bina Nusantara (2008)
  • Manager of Makmal Pendidikan, Dompet Dhuafa (2008-2012)
  • Director of Sekolah Guru Indonesia, Dompet Dhuafa (2012-2014)
  • Researcher in Research and Development of Klinik Pendidikan MIPA (2017-2019)
  • Consultant for Teacher Professional Development Program in Various School Indonesia
  • Master Teacher in Sekolah Guru Indonesia (2012-Now)
  • Ghost writer and Independent writer
  • Lecturer in Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Daarul Fattah (September 2019 - ...)
International Experience
  • Speaker of Parallel Session on 2nd East Asia International Conference on Teacher Education Research The Hongkong Institute of Education (2010)
  • Speaker of Parallel Session on 16th International Conference Education Universiti Brunei Darussalam (23-26 Mei 2011)
  • Hot Seat Speaker Online Learning Community for Teacher Professional Development (OLC4TPD) Edith Cowan University, Perth Australia (2009)

Book
  • Sop Menjadi Guru Jika Tidak....
(Penerbit, Tangga Pustaka)
  • Setia Mengabdi Meski Kelas Beratapkan Langit
(Penerbit, Dompet Dhuafa)
  • Peluh Penawar Rindumu Indonesia
(Penerbit, Dompet Dhuafa) 
  • Beta Guru Sudah
(Penerbit, Dompet Dhuafa)
  • Guru 12 Purnama
(Penerbit, Dompet Dhuafa)
  • Murid Pasif Pangkal Guru Kreatif
(Penerbit, Dompet Dhuafa)

Popular Writing
  • Hundreds of articles published in local and national mass media (Republika, Republika Online, Teachers Guide Magazine, Lampung Post, Harian Singgalang, Majalah 1000 Guru, Berita Satu Online, Tribun Sumsel, Radar Bogor, Jurnal Pendidikan DD)
  • Articles written as contributor for Suprarational Magazine

Award
  • Top of Contributor Online Learning Community for Teacher Professional Development (OLC4TPD) Edith Cowan University, Perth Australia (2009)
 Menurut beliau menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan. etiap diri kita bisa menulis jika konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat dengan diri kita. Segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi.

Menurut beliau sesuai dengan kajian guru menulisnya Bambang Trimansyah , sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.
4. Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.

Menurut beliau sesuai dengan pendapat Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa,: visi hidup, emosi, wawasan, pengalaman, nalar, kontemplasi. Karena menulis itu bukanlah bermain kata-kata. Susunan kalimat yang indah bisa sangat membosankan kalau tidak memiliki makna yang kuat.
Menurut beliau tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
Menurut Bambang Trim (2016) guru menulis beliau ada 5 Proses Menulis, yaitu :
1.    Menggagas
2.    Menyusun draf
a. Menulis bebas
b. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
c. Memasukkan data dan fakta
d. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran
      3. Merevisi: Membuat Tulisan Lebih Baik
1. Membaca ulang naskah secara keseluruhan sambil menandai bagian yang kurang jelas atau kurang tepat
2. Menimbang bahan yang harus dibuang karena kurang relevan
3. Menimbang bahan lain yang dapat memperkaya tulisan
4. Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan. Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.
5. Menerbitkan. Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.

KESIMPULAN :
·         Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
·         aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa,: visi hidup, emosi, wawasan, pengalaman, nalar, kontemplasi. Karena menulis itu bukanlah bermain kata-kata. Susunan kalimat yang indah bisa sangat membosankan kalau tidak memiliki makna yang kuat.














  









Tidak ada komentar:

Posting Komentar