Selasa, 12 Mei 2020

BERIKLAN LEWAT CERITA SORYTELLING



Apa itu Storytelling?
Storytelling gampangnya adalah MENDONGENG.

CIRI-CIRI SEBUAH STORYTELLING!
1. Kekuatannya ada pada cerita. Brand  sering muncul belakangan
2. Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu   
    sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu adalah iklan
3.Brand terlihat muncul seperti btw tapi sebenernya kehadirannya kuat
4. Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
5. Nuansa iklannya hampir gak terasa
6. SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau nge-share.

Macam-macam cara orang berjualan yang sering dilakukan orang:
1. ROUGH SELLING
Cara berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya.
Misalnya produk MLM. Mereka mengundang orang untuk datang ke suatu tempat cuma ngasih tau bahwa ada prospek bisnis.
2. HARD SELLING
Hard selling adalah cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat.
Yang diteriakkan biasanya semua tentang kehebatan dan semua benefit yang ada di brandnya.
Cara berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good to be true.
3. SOFT SELLING
Cara berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan.
Meskipun caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan.
Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tau bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share.
4. COVERT SELLING
Covert Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya.
Orang tidak tau dan tidak merasa bahwa itu iklan.

STORYTELLING ADA DI MANA DONG?
Storytelling ada di antara soft selling dan covert selling


Storytelling ada di irisan antara soft selling dan covert selling.
Diharapkan sebuah storytelling, komunikasinya bisa halus dan elegan seperti soft selling tapi juga sekaligus mampu mendapatkan share sebanyak mungkin seperti covert selling.

KESIMPULAN :
·         Kita bisa menceritakan sesuatu dari yang kita lihat walaupun itu tidak ada keterangan apapun, apa ini masuk dalam menemukan informasi yang tersirat? dan menuangkan dalam tulisan?
·         Makanya ada kata bijak yang bilang, "Popularitas seseorang di social media dapat diukur dari seberapa banyak haters yang dimilikinya."
·         Sering-sering berselancar di social media. Lalu pelajari segala seluk beluk di sana. Tapi hati-hati, jangan terpengaruh sama konten hoax dan fitnah ya. Social media itu seperti pisau. Bahaya atau tidaknya tergantung bagaimana kita menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar