Jumat, 09 Oktober 2020

KATA ADALAH SENJATA

Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan. (Abdul Hakim Busro)

KATA ADALAH SENJATA

Menurut beliau kata adalah senjata karena semua berawal dari kata dengan kata kita bisa memberikan cinta dengan kata kita juga bisa memberikan luka dengan kata kita bisa berkreasi dengan banyak hal dengan banyak kreativitas untuk menulis puisi menulis cerita menulis buku dan mulai semuanya selagi kita mulai dari kata. Oleh karena itu kata adalah senjata

Agar pertemuan kita terasa lebih "klik", mohon tonton video tentang cerdas berbahasa berikut. Durasinya kurang dari 7 menit. Mohon tuliskan komentar berupa tagar #utamakanbahasaindonesia  Jangan lupa subscribe, semoga bermanfaat.

https://www.youtube.com/watch?v=OI-PC4k053g&t=27s

jangan lupa tagar #utamakanbahasaindonesia lalu tuliskan nama lengkap dan asal Bapak-Ibu

Beberpa hal terkait konten dalam vlog tadi juga dapat dimasukkan sebagai bahan dalam tulisan di blog.

Sekurangnya ada dua: tentang konsep berbahasa dan bagaimana pengutamaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan seharai-hari.

Kembali kepada "Kata"

Beliau memulainya dengan kalimat bijak: Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan. (Abdul Hakim Busro)

Beliau mengatakan bahwa  “membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan.dan kenapa beliau bilang begitu, karena sekai lagi sejarah telah mengatakan bahwa orang-orang hebat lahir dari pembaca pembaca hebat. Kita kalau ingin jadi penulis, maka salah satu kunci terbaik yang merupakan gerbang utama sekaligus kuncinya adalah membaca. Sebagus apapun niat kita dalam keinginan untuk menulis tetapi tidak kita barengi dengan keterampilan membaca yang baik kebiasaan membaca yang baik maka tulisan kita akan terbatas. Tulisan kita akan membosankan, analisis kita cara berpikir kita terkait objek terkait tema yang akan kita jelaskan tentu akan sangat terbatas karena kita tidak mampu menjelaskan secara tepat. Andai pun kita bisa berbicara dengan panjang bisa jadi apa yang kita bicarakan mengulang kata-kata yang sama tentu membosankan.”

 

Menurut beliau membaca akan menambah wawasan dan jumlah perbendaharaan kata (kosakata) yang terekam dalam memori kita.

Beliau mengatakan “Mengapa jumlah kosakata kita harus cukup, harus lebih dari cukup kalau bisa. sekali lagi kita akan merangkai kata menjadi kalimat menjadi paragraf menjadi sebuah teks. Jika kemampuan berbahasa kita terbatas, maka untuk penulis pemula jangankan satu lembar memulai kalimat dengan kata tertentu saja kita berpikir, ini tepat apa ngak ya bagus apa tidak ya kira-kira kalau saya mulai dengan ini aduh sudah umum apa ngak ya, berbeda dengan mereka yang terbiasa membaca kosakata yang jumlahnya ribuan dari buku-buku yang dibacanya akan terekam dengan manis di memori kita. Pada saatnya dibutuhkan maka ia akan bisa kita panggil kembali.”

 

Tentu pernah mendengar tentang "kosakata aktif?" 109.000 kata

Beliau mengatakan “Dalam KBBI versi 2018 penjelasan di tahun 2018 itu ada sekitar 109.000 kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Masalahnya dari ratusan ribu kata itu berapa ribu Kata yang aktif di kepala kita yang aktif di memori kita, setiap kepala setiap memori menyimpan jumlah kosakata yang berbeda-beda. Mereka yang terbiasa membaca apalagi kemudian digunakan untuk menulis berbicara, maka jumlah kosakatanya lebih banyak dibanding yang tidak membaca itu yang pertama. Yang kedua Bagaimana mengaktifkan kosakata saat anda mendengarkan saya berbicara ini sepanjang misalnya saya berbicara 1 jam barangkali tidak ada satu katapun yang Bapak Ibu tidak paham semuanya paham, akan tetapi perlu dipikirkan tolong kira-kira membayangkan Apakah ratusan kata yang sudah terlanjur saya katakan tadi juga mampu diucapkan orang lain. Barangkali ada yang lebih hebat daripada saya. Tetapi ada juga yang di bawah saya karena jumlah kosakatanya berbeda-beda tadi dan cara mengaktifkannya adalah dengan cara membaca lebih banyak lagi membaca, membaca dengan begitu kata-kata yang kita baca itu aktif saat dibutuhkan akan keluar, berbeda berbeda dengan bapak tahu bahwa kosakata ini artinya ini dan saya paham ketika orang mengatakannya tapi karena tidak pernah itu menggunakan Apa itu tidak akan pernah terpanggil oleh Bapak Ibu ya ketika dibutuhkan saat menulis atau berbicara.”

 

Menurut beliau untuk menjadi penulis yang baik, kita harus mengaktifkan kosakata lebih banyak lagi.

Penguasaan kosakata berimplikasi positif bagi keterampilan menulis dan berbicara: komunikasi efektif.

Membaca dapat membuat otak tetap aktif dan bereaksi untuk melakukan fungsinya secara baik. Membaca dapat memperkuat kemampuan berpikir dan menganalisis.

Sengaja malam ini beliau memulainya dengan "kata" karena semua tulisan akan berawal darinya. Menguasainya dengan baik adalah kunci untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya.

Menurut beliau saat kita bertemu dengan orang yang suka membaca, saat mereka diminta untuk menulis atau berbicara tetapi tidak selalu bisa begitu ya, tidak selalu semua, kemudian tiba-tiba bisa bicara. bicara mendengar menulis keterampilan yang harus dilatihkan. Intinya kalau sama-sama berlatih si A berlatih si B berlatih si A- nya banyak membaca si B- nya tidak, maka Yakinlah si A akan kualitas tulisannya akan lebih baik dibanding yang B.  Oke tarulah ya B bukunya lebih banyak, yang bisa jadi karena dia lebih produktif tapi bukan berarti lebih baik. Jika dia hanya menuliskan gitu itu lagi itu lagi. Apakah menulis harus dengan kata-kata baru yang sulit? tidak . Tetapi tulisan dengan varian apa, dengan variasi kata kosakata yang banyak itu akan memberikan relaksasi. Kalau beliau bilang kepada anak-anak membaca itu rekreasi. Bagaimana kita bisa berkreasi saat kita membaca kata demi kata membosankan. Tetapi ada kata demi kata menghipnotis, gila ini keren ini. Maka sekali lagi ayo sama-sama mengaktiifkan kosakata lebih baik lagi lebih banyak lagi dengan membaca membaca Apa.  

Beliau mengatakan “Membacanya tidak boleh satu hal saja contoh saya sangat gemar membaca buku biografi karena menurut saya buku biografi itu contoh langsung tentang keberhasilan atau kegagalan seseorang. Kita bisa belajar langsung dari fakta hidup yang telah dilakukan oleh orang yang ditulis biografi tetapi saya tidak membaca itu satu-satunya saya membaca banyak buku dengan varian buku yang berbeda-beda, maka saya tidak enggan membaca majalah majalah yang saya pikiri bukan bacaan saya

Contoh di sekolah ada majalah gadis misalnya beberapa waktu lalu sebelum sekolah saya tidak berlangganan misalnya ketika majalah-majalah sedang suburnya ada yang manggil Aneka Yess majalah Gadis saya juga membaca di perpustakaan Kenapa saya perlu kan saya bergaul dengan anak-anak maka saya harus mengerti dunia mereka tidak suka tidak begitu suka menonton lama-lama sepakbola di televisi karena itu melelahkan buat saya tetapi saya tidak menutup mata untuk membaca headline membaca berita penting tentang sebuah pertandingan sepak bola maka pengetahuan kita wawasan kita tidak hanya terbatas pada hal-hal tertentu saja saat menulis kolaborasi Sinergi antara semua hal yang pernah kita baca akan menjadi tulisan yang mantap.”

Menurut beliau kita menulis menggunakan bahasa seperti apa tergantung jenis tulisan kita. Tidak selalu harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Akan tetapi, menggunakan bahasa yang baik itu "wajib" hukumnya.

Menurut beliau baik menurut konteksnya, baik sesuai kebutuhannya. Akan tetapi, bingkai tulisan sepatutnya diupayakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Selebihnya silakan sesuai kebutuhan. Tentu, secara penulisan harus dicetak miring jika memang  itu bukan bahasa baku.

Dalam konteks cerita, misalnya cerpen, kata-kata yang digunakan dalam kalimat percakapan yang ditandai tanda kutip tentu lebih fleksibel. Nanti di akhir beliau beri contoh tulisan beliau.

Tidak harus kaku menggunakan bahasa Indonesia yang benar artinya sesuai kata baku dalam KBBI tetapi beliau bilang bingkai tulisan upayanya sebisanya menggunakan bahasa Indonesia yang baik.  Yang baik menurut beliau adalah yang benar menggunakan kata baku menggunakan pilihan kata yang tepat sebisanya, kecuali jika dibutuhkan kata-kata tertentu yang tidak terwakili oleh bahasa Indonesia, silakan gunakan bahasa lainnya dengan dicetak miring. Bila perlu diberi arti atau penjelasan tentang langsung apa di bagian yang lain contoh dalam menuliskan sebuah narasi misalnya seupayanya menggunakan bahasa yang baku, tetapi dalam bagian tertentu misalnya dalam dialog dalam kutipan percakapan silakan menggunakan bahasa yang dibutuhkan.

Nanti di bagian akhir beliau menulis sebuah fitur perjalanan tentang cerita perjalanan beliau tidak menggunakan semuanya kata baku tetapi bagian-bagian kata yang tidak baku itu beliau tulis dengan cara cetak miring

 

Menurut beliau pada saat kita dihadapkan pada sebuah tugas menulis tentang tema X, kemudian kita punya kebiasaan mengumpulkan materi yang banyak, baik itu buku majalah atau kita searching atau mencari di internet sebanyak-banyaknya.  Kita menulis itu juga punya batas waktu, artinya kita harus tahu misalnya saya deadline pukul 10 pagi .

Konsep membaca yang pertama adalah membaca apapun bukan karena kita sedang butuh aja Artinya kita punya kebiasaan punya budaya membaca Apa saja yang kita anggap penting ya itu yang pertama, upaya membaca banyak.  Hal ini meskipun kita belum punya tujuan khusus saat membaca pengen membaca ABC.  Membaca saja itu akan memperkaya sesuatu yang ada di memori kita, sehingga nanti ketika saat dibutuhkan kita bisa meramunya menjadi satu.

Sementara kita malam ini baru mengerjakan kita harus membatasi tahu diri oh segini cukup itu yang paling frontal ya karena kita Keterbatasan waktu jika tidak terbatas waktu kita lebih banyak lagi.

 

Menurut beliau panjang tulisan kita dalam blog batasnya bukan seberapa panjang, tetapi bagaimana sebuah tulisan sudah mampu mewadahi apa yang menjadi keinginan kita dalam menulis. Apakah kira-kira kalu dibaca orang, tulisan kita sudah cukup jelas maksudnya.

Menurut beliau membaca itu apa harus dari buku bacaan atau membaca dalam arti luas . Oke membaca membaca yang  pertama dari buku bacaan dari koran dari majalah dari sumber-sumber yang ada di internet atau sumber lainnya yang namanya apa terserah dalam bentuk tulisan itu yang  pertama adalah tadi udah bener akan melatih kita dalam membaca artinya membaca itu membaca huruf demi huruf membuat kosakata kita menjadi semakin bertambah banyak .

Yang kedua adalah membaca dalam arti luas itu beliau juga sering lakukan,  melihat keadaan melihat fenomena mengunjungi sebuah tempat dan seterusnya itu adalah membaca dalam arti luas.  Pada saat kita melihat sebuah objek kemudian pikiran kita langsung membuat sebuah apa ya sebuah tulisan atau membuat sebuah simpulan membuat sebuah pemahaman, kemudian itu akan secara langsung tidak langsung kita sedang menuliskan sesuatu dalam pikiran kita.

 

Hobi beliau adalah memotretnya fotografi, beliau sering melakukan dalam sebuah pelatihan beliau untuk berlatih berbicara atau menulis.  Beliau hanya memunculkan gambar-gambar atau foto-foto yang pernah beliau buat dan itu juga mewakili pemandangan atau objek secara langsung para peserta melihat foto. Tapi beliau buat sebagus mungkin foto-foto pilihan, sehingga tetap menarik. Kemudian Bapak Ibu Disuruh membaca membaca dalam arti yang tidak sesungguhnya 

 

Adakah trik jitu untuk menumbuhkan minat baca?

Menurut beliau pada akhirnya motivasi apapun kita kepada anak-anak kita yang kita berikan pada anak kita atau kepada siapa pun pada akhirnya adalah yang menumbuhkan kesadaran itu dari diri kita sendiri. Termasuk kegemaran kita dalam membaca kita mulai dari yang kecil kita biasakan dan kita upayakan bahwa kita punya keyakinan dengan membaca dengan tahu bahwa membaca itu bisa membuka segalanya.  Mudah-mudahan itu bisa memberikan motivasi yang kuat memberikan inspirasi yang kuat untuk kemudian melakukan membaca kita ingin menulis.  Nah itu poin pertama jika tidak membaca dengan baik,  maka tulisan beliau  akan terbatas itu udah menjadi motivasi pertama untuk kemudian bergerak membaca.

 

Menurut beliau memakai baju memakai bedak memakai segala sesuatu yang tampak itu mempercantik kita dan itulah yang disimpulkan oleh orang lain saat first impression. Saat ketemu pertama kesan pertama itu dan apa yang tampak dan yang kedua adalah bagaimana cara kita membawa diri dengan cara berbicara sedang kita punya citra diri yang baik tentu menjadi idaman kita dan salah satu penentu citra diri yang baik adalah bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan baik, baik baik lisan maupun tulisan.

Mudah-mudahan penjelasan beliau ini memotivasi untuk kemudian saatnya membaca, tetapi tetap harus mulai menulis. Jangan menunggu membaca lebih banyak lagi baru kemudian nulis.

Beliau mengatakan”Sekarang kita sedang belajar menulis bersama,  kita semua saya juga belajar . Ayo kita mulai dari apa yang sudah kita punya.”

 

Berbahasa adalah keterampilan yang harus dilatihkan secara berulang atau terus-menerus.

Menurut beliau jika ingin menulis berupa narasi atau deskripsi sudut pandang yang baik itu dengan apa sudut pandang aku, kita atau apa yang biar lebih bagus tulisannya dengan ringan dibaca sebenarnya pilihan sih, dalam sebuah tulisan panjang.  Tentu kita akan memilih variasi yang tepat sehingga tidak membosankan.

Kalau menurutbeliau Apakah menggunakan sudut pandang aku, kita,  saya apa yang lainnya itu harusnya bebas sih contoh bisa jadi kata aku saya juga bisa tidak keluar ya.  Misalnya ini sebuah pagi yang cerah sinar matahari menembus daunan di kebun rumahku,  dedaunan bergoyang tipis dihembus angin pagi masih ada sisa embun yang menempel di ujung daunnya misalnya.  Beliau tidak mengatakan saya pagi ini menyaksikan pagi yang indah matahari pagi tapi bisa menggunakan kata lain sebenarnya itu variasi menurut beliau sih.

Tapi silakan bisa menggunakan apapun menurut  beliau tergantung pilihannya dan kira-kira dalam sebuah tulisan panjang kapan digunakan aku kapan digunakan saya kapan digunakan kita, sama-sama punya efek . Kalau aku kesannya milikku, kalau kita memposisikan apa yang kita tulis itu milik bersama itu pilihan sih.

 

Bagaimana membangun kemauan membaca siswa dan guru dalam kaitanya budaya literasi di sekolah?

Jauh sebelum apa ya program literasi diterapkan beliau dan beberapa guru di sekolah guru bahasa Indonesia terutama adalah sudah sejak dulu.  Nah jadi kita punya program dari dulu satu dalam satu semester dalam satu tahun anak-anak harus membaca minimal ya minimal 3 buku minimal dulu.  Jadi ada buku fiksi non fiksi dan biografi. Buku yang telah dibaca kemudian harus dibuat sinopsis atau resensi.  Ada sinopsisnya dan ada tanggapannya kemudian disertai cover buku tentang copy atau scan kemudian biografi penulis nya juga harus di copy, termasuk jika di halaman belakang ada semacam ringkasan atau tulisan yang mengantarkan sebuah buku isinya begini. 

Itu di-copy kenapa? karena yang pertama biografi penting buat diketahui anak agar anak paham siapa pengarang-pengarang  dari Indonesia yang kedua Kenapa di bagian belakang buku yang ada tulisannya misalnya tentang pengenalan buku secara singkat juga harus tulis karena biasanya juga di bagian belakang itu kalau tidak di copy juga anak-anak mengambil dari situ.  Jadi intinya adalah membuat resensi buku dan itu wajib. 

 

Jadi misalnya minimal 3 buku itu semester pertama itu adalah 2 buku, misalnya semester pertama adalah buku fiksi dan buku non fiksi.  Nanti semester ketiga buku biografi dan dalam pelaksanaannya.

Pernyataan anak yang suka membaca suka begini.  “Pak saya boleh mengumpulkan resensi buku lebih dari 3, boleh .” Itu akan menjadi nilai plus. Kemudian buku-buku yang telah diresensi yang telah dikumpulkan itu biasanya misalnya kelas 9A mengumpulkan resensi buku non fiksi. Semua hasil resensi nya file-nya dikumpulkan ke beliau dalam bentuk word kemudian file fisiknya adalah bentuk print out diatur misalnya kertas A4 sama tulisannya semua Times New Roman 12, spasinya satu setengah,  kemudian dikumpulkan dan dijilid jadi buku resensi kelas 9A untuk buku fiksi

 

Apakah ada harapan dalam kehidupan orang membaca meningkatkan taraf hidupnya?

Menurut beliau sangat meningkatkan taraf  hidupnya,  jika tidak bisa dihitung dengan angka dengan hitungan matematika paling tidak taraf hidupnya akan menjadi naik.  Karena secara kualitas diri,  kualitas pribadi setelah membaca dia menjadi sosok yang berbeda menyikapi masalah berbeda.  Cara ketika ada stimulus, cara merespon nya juga beda.  Setiap akan mendapatkan solusi dengan cara yang berbeda, maka membaca meningkatkan taraf hidupnya.

 

Salah satu kebiasaan beliau adalah ke mana-mana di tas beliau misalnya,  hampir selalu ada buku,  itu buku yang belum dibaca. Apakah sempat terbaca di mana-mana belum tentu sempat terbaca,  tapi sekurangnya kalau kita sempat ada waktu misalnya sedang  nyuci mobil atau sedang bisa jadi kita sedang nongkrong di sebuah tempat minum dan seterusnya dan kita masih menunggu makanan dan seterusnya kita bisa membaca buku.

Yang kedua beliau masih ingat pesan seseorang beliau lupa pesan siapa itu dulu ya. Usahakan masuk kelas itu bawa buku dalam bentuk buku baru.  Kenapa ?agar anak-anak tahu bahwa kita sedang membaca buku dan itu emang benar responnya buat anak-anak.  Kalau beliau mengajar membawa buku kemudian beliau bilang “ saya punya buku baru ini isinya begini.” Kemudian beliau provokasi dengan mereview isinya anak-anak itu. Kemudian respon anak-anak“pak saya ingin baca boleh pinjam.”  Secara di perpus kan belum ada bisa beli atau suatu ketika bisa pinjam ke beliau,  karena beliau juga beberapa kali pinjem punya siswa.

 

Jika dibuat rutin diprogramkan kalau tidak,  ada tujuan khusus yang harus selesai buku ini dalam waktu cepat.  Biasa kan sekurangnya Oh ya hari ini saya baca minimal 15 menit 20 menit setiap hari,  kalau bisa,  kalau belum punya kebiasaan membaca . Tapi kalau nanti sudah ada kebutuhan khusus mau nggak mau harus membaca dan diselesaikan tapi kalau untuk biasanya hari-hari silakan dibuat jadwal kapan punya waktu nggak harus panjang tapi rutin.

 

Bagaimana untuk pemula motivasi membaca?

Menurut beliau tadi keinginan untuk menjadi sosok yang berbeda dalam artian adalah kualitas diri dengan berbahasa karena dengan Cerdas Berbahasa,  kita akan menjadi sosok yang luar biasa.

Membacalah dari hal-hal yang disuka dulu. Kita suka apa, dibaca lebih banyak lagi,  lebih banyak lagi, dalam waktu ber jalan. Cobalah berkenalan dengan bacaan yang lainnya selain novel, puisi, buku nonfiksi biografi. Beliau sarankan kalau berkesempatan ke toko buku misalnya ada keperpustakaan,  membacalah biografi,  karena itu salah satu bacaan keren menurut beliau,  tapi jangan menutup bagian yang lainnya.

 

Menurut beliau cintailah intinya gini kalau kita merasa bahwa sesuatu itu bisa kita tingkatkan dengan cara membaca maka itu salah satu trik terbaik itulah motivasi terbaik dengan ini saya akan menjadi ini, lakukanlah maka membacalah.

 

Bagaimana cara membaca yang efektif dan tepat sasaran ?

Menurut beliau caranya banyak. Yang pertama adalah kita tahu tujuan kita membaca itu yang pertama kalau kita sudah tahu tujuan atau target kita membaca,  kita pilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhan,  tentu sesuai yang kita punya juga. Kalau misalkan di internet ya gampang sekali dengan kata kunci tertentu kalau mau baca di Google kata kunci tertentu enak mengarahkan kita. 

Tapi bagaimana dengan membaca buku agar tepat sasaran dan efektif?

Menurut beliau namanya efektif  itu,  ada efeknya ada hasilnya sesuai sasaran,  maka misalnya sebuah buku tebal.  Beliau membaca bukunya Renold Kasali dari sekian banyak bukunya tebal tebal. Misalnya beliau mencermati ada bagian tertentu yang bahas tentang pendidikan dan guru. Karena beliau butuhnya itu beliau baca itu,  yang lebih fokus itu meskipun bacaan sebelumnya dan berikutnya itu juga.  Kalau beliau baca berpengaruh juga maka akan beliau baca dengan cepat, tetapi baca fokus adalah bagian yang menurut beliau yang beliau butuhkan.

 

Menurut beliau sekali lagi, kita buka buku kemudian lihat daftar isinya,  bagian mana yang  kita pentingkan.  Jika kita membaca buku untuk tujuan tertentu , maka cukup dibaca pada bagian itu saja, karena untuk tujuan tertentu.  Tetapi akan lebih baik membaca buku itu komprehensif membaca,  secara keseluruhan meskipun ada bagian-bagiannya kita belajar dengan cepat.

Salah satu trik lagi jangkauan mata kita itu panjang ya membaca 2  3 kata 4 kata,  itu satu sapuan menyapu  langsung.  Itu bisa mata kita, tetapi kita menjadi lama karena dua mata kita membaca satu kata satu kata satu kata , mulai malam hari ini atau besok kalau latihan baca yang belum bisa membaca dengan cepat kita gunakan membaca 2 kata 2 kata 2 kata berikutnya nanti 3 kata 3 kata 3 kata. Kalau jangkauan mata kita lebih luas lagi bisa 4 kata 4 kata dan bisa membaca dengan cepat.

 

Nanti di akhir beliau akan mengunggah beberapa contoh sebagai bentuk beliau bahagi. Hari ini beliau berbagi mudah-mudahan beliau juga bisa punya banyak belajar , nanti beliau akan tampilkan contoh puisi dan contoh cerpen yang sudah beliau rekam. Ya meskipun sudah lama tapi beliau rekam untuk bisa didengarkan kembali.  Ya nanti di bagian akhir akan beliau unggah dan satu tulisan beliau berbentuk fitur atau kisah perjalanan beliau.

 






2 komentar: