Profil
http://emisudarwati.blogspot.com/2020/09/currikulum-vitae-emi-sudarwati.html
Mulai menulis dan menerbitkan
buku. Sampai saat ini.
Sejak SMA, sekitar tahun 1990an beliau
sudah mulai suka menulis cerita. Hal itu berlanjut sampai beliau menjadi
mahasiswa. Apalagi saat cerpen perdana dimuat dalam majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan
kata-kata.
Sejak saat itu beliau semakin rajin
menulis dan mengirim ke media. Lumayan,
honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain. Saat kuliah beliau juga sudah suka berjualan
baju, celana dan jam tangan. Karena
sejak SMP kelas 1 bapak beliau sudah dipanggil Tuhan.
Sejak menjadi PNS, beliau berhenti menulis. Karena semua kebutuhan sudah terpenuhi. Beruntung, tahun;2013 berjumpa dengan
penulis-penulis hebat di Bojonegoro.
Akhirnya semangat menulis beliau tumbuh kembali. Tapi tujuan menulis bukan lagi karena uang.
Melainkan ingin sukses bersama siswa.
Tahun 2014 adalah pertama kali beliau menerbitkan buku bersama siswa.
Pada tahun 2015, beliau ditugaskan
untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.
Awalnya ada rasa tidak percaya diri.
Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak
henti memberikan semangat dan motivasi.
Akhirnya beliau mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah
hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis
inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh
Indonesia, beliau diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis
juga. Seusai lomba, seluruh finalis
diajak berwisata di Dufan. Meskipun
belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru
hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, di tahun yang sama
juga mengikuti sayembara di BBJT. BBJT
kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.
Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan
sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa
berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa
Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena
sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi
bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, beliau merasa
memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di
manapun juga. Bukan hanya untuk siswa,
namun juga untuk sesama guru. Bukan
hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.
Pada tahun 2016, beliau ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat
Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat
itu sudah untuk yang ke dua kalinya.
Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya beliau ditugaskan
lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga
puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, kembali
mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan
atas inisiatif bapak kepala sekolah,
tetapi keinginan beliau . Karena
pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang beliau edit, dengan
tambahan sesuai saran dari dewan
juri. Alhasil, mendapat juara 1
inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan
Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, mendapat
panggilan untuk short Course di Negeri
Belanda. Belajar sistem pendidikan di
negri kaum penjajah yang super maju itu. Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu
Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung
ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain. Bukan hanya itu, semua peserta diajak
berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis
jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di
negeri ini. Kali ini, semua peserta
mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah
tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.
TAHUN 2017
Tidak berhenti sampai di situ.
Beberapa bulan berikutnya. Beliau
diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama
beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku
berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan
baik. Kapan lagi seorang guru bisa
jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak
mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, beliau belum boleh lagi
mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam
waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh
karena itu, beliau tidak ingin
kesepian. Lalu mengajak teman-teman
alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.
Beliau menyebutnya dengan istilah
Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.
Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita
inspiratif, berbagi pengalaman mengajar,
kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku
patungan. Namun saat ini lebih banyak
menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa
Indonesia).
TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak
menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif
(PBI). Beberapa undangan dari
daerah-daerah lain mulai berdatangan.
Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta
dan lain-lain.
Akhirnya beliau berinisiatif, hanya
menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, beliau aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar
Guru (PBG). Setiap saat harus siap
menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba
guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau
di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga beliau juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan
pelatihan Menulis buku. Memotivasi
guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam
menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke
media. Jangan berharap sekali kirim
pasti tayang atau dimuat. Namun harus
bersabar, terus-menerus mengirim naskah.
Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu
sangat diperlukan. Dengan terus-menerus
mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kesalahan.
TAHUN 2019
Beliau mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini beliau tulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan
pernikahan kami semakin bahagia. Aamiin.
Selanjutnya, di tahun yang sama. Beliau
menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu
pengalaman selama haji dan umrah.
Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis
dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.
Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit
Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka
Ilalang, dan lain-lain. Tapi yang paling
banyak ya di Penerbit Majas Grup. Majas
memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.
TAHUN 2020
Beliau lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi
TBM. Namanya TBM Kinanthi.
Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis. Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan
lomba-lomba di tempat lain. Karena
bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara. Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara
harapan.
Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan
menulis. 4 kali pelatihan langsung dan
yang sekali webinar.
Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di
percetakan.
Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba
membaca geguritan untuk siswa SD/MI. Hal
ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa.
Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern).
Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021
nanti. Dalam berkegiatan beliau didukung
oleh: dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro,
Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.
Menurut beliau ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat
murah. Bagi beliau, buku adalah bukti sejarah.
Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.
Ayo kita tulis sejarah sendiri.
Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita.
SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).
Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.
Kirimkan naskah buku. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:
1. Kumpulan Puisi
2. Kumpulan Cerpen
3. Kumpulan Esai
4. Novel
5. PTK
6. Naskah INOBEL
7. Kumpulan Pantun
8. Kumpulan Resep
9. Kumpulan Cerpen Misteri
10. Dll
Jenis huruf : Time new roman/12/1,5
Ukuran kertas A5
2:2;2;2
Naskah sudah lengkap dengan kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file.
Jangan dipisah-pisah.
Nama file : SaGu SaBu spasi
nama
Atau SaSis SaBu spasi nama
Contoh : SaGu SaBu Emi
Atau SaSis SaBu Emi
Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman. Misalkan
50-56 halaman kena 480.000. dan seterusnya.
Ongkir bisa bayar di tempat.
Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.
Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com
Konfirmasi ke WA : 082132206671
Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,
Silahkan transfer:
BRI 001101005862531
An Emi Sudarwati
jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 081232206671
Waktu pengumpulan naskah mulai hari
ini
Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.
Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim
naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa
dari internet.
Jika tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.
1 X edit cover kena cas 100.000
Terimakasih
Jika ingin lancar menulis cerpen, banyak-banyaklah membaca cerpen. Jika ingin lancar menulis puisi, maka
banyak-banyaklah membaca puisi, demikian juga yang lain. Yaitu: baca, baca dan
baca.
Perbanyaklah membaca. Bergaulah dengan penulis. Maka adrenalin untuk menulis
akan meningkat drastis. Termasuk masuk
grup-grup pelatihan menulis semacam ini.
Judul inobel beliau adalah:
Peningkatan hasil belajar menulis cerkak (cerpen, dalam Bahasa Indonesia)
dengan SMSHP (Selfie, Media Sosial dan Hubungan Pertemanan).
Judul buku yang pernah beliau terbitkan bersama siswa:
- Siswa Wasis
- Lilani Aku dadi Srengenge
- KAI (Kelas Anak Istimewa)
- KAH (Kelas Anak Hebat)
- dll
Ketika beliau mengalami kebuntuan
dalam menulis, segera jalan-jalan mencari bahan bacaan baru.
Menurut beliau tips untuk menulis nyaman dan aman yakni ingin menulis tentang sosial
kemasyarakatan. Tetapi ada kekhawatiran tulisan menyinggung pihak- pihak tertentu
yang berhubungan dengan tulisan kita
adalah Ini masalah perasaan. Untuk
menulis semacam itu, yang beliau lakukan adalah mengkomunikasikan dengan pihak
lain. Atau disamarkan namanya. Sebelum menjadi buku, coba baca di hadapan
teman lain. Minta pendapatnya.
Kiat-kiat Bu Emi membimbing
siswa untuk menulis
Beliau biasa membawa buku
bacaan/cerita ke dalam kelas. Lalu
meminta salah seorang siswa membaca di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain mendengarkan. Lalu semua siswa menulis ringkasan
ceritanya. Salah satu siswa beliau tunjuk secara acak membaca ringkasan
ceritanya. Jadi semua harus siap jika
ditunjuk. Sedang yang lain cukup di
tanda tangani.
Jika itu dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Lama kelamaan siswa terbiasa menulis.
Lalu beliau buatkan pancingan pertanyaan.
Misalkan:
Tema: Kisah Lucu
Pertanyaan:
1. Apakah kamu pernah mengalami
kisah yang sangat lucu.
2. Kapan dan di mana kamu mengalami
kisah lucu tersebut.
3. Dll
Bisa sampai 10 pertanyaan atau lebih.
Jawabannya harus berupa paragraf. Bukan jawaban pendek.
Lalu jawaban-jawaban tadi disusun menjadi cerita.
Menurut beliau kalau penerbit yang gratis, bisa tanya Om Jay.
Tapi biasanya seleksi sangat ketat.
Naskah harus benar-benar bagus, rapi dan diprediksi laku. Karena penerbit mayor tentu tidak mau merugi.
Tapi maaf ya, kalau penerbit yang kerja sama dengan beliau semuanya
Indi. Jadi penulis membiayai dan menjual
sendiri buku karyanya. Bagi beliau itu asik.
Strategi Bu Emi bisa jadi
pemenang inobel kemdikbud
Kalau ini, beliau tidak menyangka banget.
Karena semua karya finalis itu bagus-bagus. Bahkan menurut beliau, inobel beliau itu
paling sederhana dan biasa-biasa saja.
Karena tujuan ikut lomba bukan untuk juara, tapi ingin belajar pada
guru-guru hebat seluruh Indonesia. Kalau
pada akhirnya menjadi juara, itu bonus.
Triknya sih klise saja;
Berusaha dan berdoa
Cara Bu Emi mengatur waktu
sehingga bisa produktif dalam menulis
ratusan buku
Beliau setiap hari menulis. Hanya
butuh waktu 10 - 20 menit saja kok. Kita
kan punya 24 jam sehari semalam. Jadi beliau
paksakan diri untuk menulis, minimal 10 menit dalam sehari. Kalau bisa setelah tahajud. Kalau tidak bisa ya jam berapa saja.
Tidak semua tulisan beliau terbitkan.
Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.
KESIMPULAN :
Buku adalah bukti sejarah. Buku merupakan
catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, abadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah
buku. Setiap karya pasti akan menemukan
takdirnya sendiri. Semoga mengispirasi banyak
orang.
luar biasa bu emi, jadi semangat untuk ikut lomba inobel lagi di kemdikbud
BalasHapusSemoga kita bisa seprouktif bu Emi, ya Bu?
BalasHapus👍👍
BalasHapus