Kamis, 27 Mei 2021

Aktivitas 5. Tes Formatif - Identifikasi Pelatihan Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif

Aktivitas 5. Tes Formatif - Identifikasi

Kasus 1

Dika berumur 10 tahun dan sekolah di SD Pelita Hati di kota Sumedang. Dika masih duduk di kelas 2 karena ia pernah tidak naik kelas. Dika adalah anak yang sedikit pemalu dan terlihat kurang percaya diri. Apa bila ia diberikan pertanyaan oleh gurunya, sering kali ia menengok ke temannya untuk memastikan apakah jawaban yang ia sampaikan benar. Dika jarang teribat dalam percakapan dengan teman-temannya, ia cenderung hanya mengamati dan tersenyum saat ada yang lucu atau menjawab dengan kalimat yang singkat saat ditanya. Dalam kamampuan akademik banyak nilai Dika yang berada di bawah rata-rata kelasnya, Dika membutuhkan pengulangan yang banyak untuk akhirnya ia paham materi yang diajarkan. Hal ini dikarenakan sampai saat masih belum lancar membaca dan menulis yang mengakibakan ia sering kesulitan mehamami isi bacaan dan menjawab pertanyaan dari soal-soal dalam setiap mata pelajaran. Ketika sekolah mengadakan psikotes, Dika ikut di tes dan mendapatkan angka IQ 75.        

Berdasarkan contoh kasus di atas, jawabah pertanyaan No 1 dan 2 

1. Berikut adalah keadaan dan karakteristik unik Dika yang menunjukkan bahwa ia memiliki hambatan lamban belajar, kecuali:

Hasil tes IQ dika menunjukkan angka 75 

Membutuhkan pengulangan yang banyak untuk memahami materi yang diajarkan  

Lebih suka mengamati teman-temannya daripada beriteraksi langsung 

Pernah tidak naik kelas 

Banyak mata pelajaran yang niainya berada di bawah rata-rata

 

Kasus 1

Dika berumur 10 tahun dan sekolah di SD Pelita Hati di kota Sumedang. Dika masih duduk di kelas 2 karena ia pernah tidak naik kelas. Dika adalah anak yang sedikit pemalu dan terlihat kurang percaya diri. Apa bila ia diberikan pertanyaan oleh gurunya, sering kali ia menengok ke temannya untuk memastikan apakah jawaban yang ia sampaikan benar. Dika jarang teribat dalam percakapan dengan teman-temannya, ia cenderung hanya mengamati dan tersenyum saat ada yang lucu atau menjawab dengan kalimat yang singkat saat ditanya. Dalam kamampuan akademik banyak nilai Dika yang berada di bawah rata-rata kelasnya, Dika membutuhkan pengulangan yang banyak untuk akhirnya ia paham materi yang diajarkan. Hal ini dikarenakan sampai saat masih belum lancar membaca dan menulis yang mengakibakan ia sering kesulitan mehamami isi bacaan dan menjawab pertanyaan dari soal-soal dalam setiap mata pelajaran. Ketika sekolah mengadakan psikotes, Dika ikut di tes dan mendapatkan angka IQ 75.        

Berdasarkan contoh kasus di atas, jawabah pertanyaan No 1 dan 2 

2. Walau Dika kesulitan dalam membaca dan menulis, Dika tidak diategorikan mengalami hambatan dalam disleksia karena?

Dika masih bisa membaca walau belum lancar 

Hasil tes IQ menunjukkan IQ dika berada di bawah normal  

Dika pernah tidak naik kelas 

Banyak nilai Dika yang di bawah rata-rata 

Sedikit pemalu dan kurang percaya diri

 

Kasus 2

Adi adalah seorang anak laki-laki berumur 4 tahun yang masih berada di TK kecil. Di sekolah, Adi nampak tidak bisa duduk diam dan sering terihat melompat-lompat atau memutar-muatarkan badannya. Adi sama sekali tidak terarik untuk bermain dengan temannya, dan cenderung tidak pernah menghiraukan panggilan teman atau gurunya dan menghindari kontak mata. Adi sering bermain sendiri dan asyik dengan benda-benda kecil yang ada di kelasnya, misal potongan puzzle atau biji ronce yang ia mainkan dengan diputar-putarkan. Dalam kemampuan komunikasi Adi sama sekali belum bisa mengatakan satu pun kata bermakna. Emosi nampak Adi masih sangat fluktuatif, ia kadang tiba-tiba tertawa sendiri, menangis tiba-tiba dan marah atau memukul temannya tanpa sebab. Adi pun seringkali menutup telinganya ketika ada sura bising di kelas, atau mengamuk saat diajak beraktivitas yang melibatkan indra perabanya, misal mengelem, atau jalan di rumput.

Berdasarkan kasus 2, jawablah pertanyaan no 3!

3.  Berdasarkan contoh kasus ke 2, hambatan apa yang dialami oleh Adi?

ADHD 

Tunagrahita  

Gangguan pendengaran 

Autisme 

Tunalaras 


4. Anak dengan ADHD adalah anak yang cukup sering dijumpati di sekolah, karena angka kejadinnya cukup tinggi, berkikut adalah karakteristik unik anak dengan ADHD, kecual:

Sulit untuk duduk diam ditandai dengan kaki dan tangan sering bergerak-gerak ketika duduk 

Sulit bermain atau beraktivitas dengan tenang  

Sering tidak selesai dalam mengerjakan tugas 

Memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal 

Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan dalam mengerjakan tugas

 

5. Dilapangan kadang anak dengan tunagrahita seringkali tertukar dengan anak yang lamban berlajar atau kesulitan belajar spesifik (disleksia/dikalkulia/disgrafia), berikut salah satu karakteristik unik yang paling membedakan anak tunagrahita dari lamban belajar atau kesulitan belajar spesifik yaitu:

Mengalami hambatan dalam membaca 

Memiliki IQ kurang dari 70  

Memiliki rasa percaya diri yang rendah 

Prestasi akademik di bawah rata-rata anak diusianya  

Kesulitan dalam mengenali bentuk mengoprasikan 

 

 

 

Lanjut 

Aktivitas 6. Refleksi - Identifikasi Pelatihan Guru Belajar Seri Pendidikan Inklusif 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar