Minggu, 22 November 2020

MULAILAH MENULIS, BERGERAK SAMPAI TUJUAN

 

Sebelum kita mulai kelas ini, marilah kita berdoa sejenak, semoga Omjay lekas sembuh dari segala penyakit. Amin ya robbal alamin. Alfatihah..

Narasumber malam ini adalah ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom. asli Kupang, NTT.  Beliau adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 7. Satu angkatan dengan Ditta Widya Utami, narasumber tempo lalu. Beliau juga salah satu duta Rumah Belajar seperti Bapak Hamzah Ramdhani dari Sulsel.

Beliau berbagi refleksi dan pengembangan pembelajaran dalam grup menulis ini

https://youtu.be/E3Bet1O3OKw ini profil beliau

Silahkan disimak dulu sahabat, semoga diskusi kita lebih renyah setelah berkenalan

Beliau sebagai sahabat rumah belajar tahun 2019 dan 2020.Belum duta doain ya sahabat semuanya

Bagaimana kisah beliau menulis untuk pertama kalinya dan tantangan serta pengalaman beliau bisa sahabat nikmati dalam curahan tulisan diblog beliau berikut ini

 

https://evaman219.blogspot.com/2020/09/menulis-buku-7-hari-mungkinkah.html

Malam ini kali ke 2 beliau diminta om Jay untuk sharing pengalaman menulis.

Hal yang akan beliau bagikan malam ini tentang kisah lanjutan dari apa yang sudah beliau tulis diblog tadi,pengalaman selama proses editing buku dengan penerbit hingga proses terbitnya buku pertama beliau.

Mari kita lanjutkan ceritanya

 

Setelah buku dinyatakan diterima tanpa revisi oleh penerbit mayor( penerbit Andi) mulailah proses editing pertama oleh pihak penerbit.

Proses editing ini berlangsung dengan beberapa tahapan hingga buku terbit

1.Editing Sampul : saat sampul pertama kali dikirim  rasanya sudah sangat senang sekali sepeti melihat buku sudah jadi

2. Editing naskah oleh penerbit, tata kelola urutan dan tulisan disesuaikan dengan konsep dan gaya bahasa kita

3.Setelah editing penerbit naskah proof dikirim kembali ke penulis beserta surat perjanjian penerimaan naskah dan royalty bagi penulis.Sebagai penulis kita diberi kesempatan melihat kembali susunan dan tata bahasa buku kita sebelum dinaikkan ke proses cetak

4.Setelah editing oleh penulis naskah kembali dikirim ke penerbit untuk selanjutnya ke proses cetak.

Berselang 1 bulan setelah editing naskah proof dikirim akhirnya tibalah masa yang ditunggu tunggu launching buku pertama yang dirangkai dengan seminar Digital Mainset yang disajikan melalui bincang daring dengan Prof.Eko melalui zoom dengan TV.Andi

Inilah salah satu keuntungan jika buku kita diterbitkan penerbit mayor, marketingnya tidak lagi membebani kita

Seperti apa acaranya bisa sahabat simak dalam Vidio youtube berikut atau pada tulisan blog yang beliau share tadi sudah beliau sematkan linknya :

 

https://youtu.be/YspVsvQWTSo

Selama proses belajar dalam grup menulis bersama om jay ini ,refleksi peristiwa, perasaan dan pembelajaran serta pengembangan diri bisa sahabat dapatkan dalam komunitas menulis ini

 

Hal yang menarik lainnya yang beliau dapatkan dari proses menulis ini dan bisa lolos kurasi dan di terbitkan oleh penerbit Mayor adalah bertambah wawasan dan keilmuan tentang publikasi dan teknik menentukan tema penulisan yang sesuai tren zaman

Ini beberapa hal yang beliau dapatkan dari grup menulis ini hadirnya narasumber narasumber yang luar biasa yang terus berbagi dan memotivasi

Buku bisa lolos ke penerbit mayor jika memenuhi beberapa kriteria diantaranya

1.tema buku jika di cari pada google trends menunjukkan grafik yang bagus

2.Profil penulis ,semakin terkenal dan kredibel akan sangat baik

3.Target pasar yang menguntungkan

4.Ragam tulisan kita sesuai dengan visi misi penerbit

Apa keuntungan yang kita dapat ketika kita berhasil menulis dan buku yang kita tulis itu terbit

1.Kepuasan batin.satu hal yang tidak bisa kita ukur dengan apapun

2. Integritas ,kredibilitas dan percaya diri semakin baik

3.Motivasi bertambah

4.Terbuka peluang peluang baru untuk menjadi narasumber, motifator menulis dan hal hal positif lainnya

5.Royalty

Perasaan beliau setelah buku pertama terbit

Bahagia tak terkira ketika 100 exp yang dipesan sahabat-sahabat guru berhasil terjual ini sudah pencapaian yang luar biasa sebagai bentuk dukungan dan motifasi untuk lebih giat lagi.apalagi dengan dukungan komunitas seperti PGRI merupakan berkah tersendiri buku mendapat apresiasi dan dilabeli logo PGRI pada sampul depannya.

***Motifasi beliau  adalah berbagi dan berkarya.Dengan menulis beliau membagikan ilmu yang bermanfaat dan beliau menghasilkan sebuah karya yang akan tidak akan hilang.

2.Kalo konsisten setiap hari beliau juga belum termasuk dalam kategori ini, tapi beliau ketika beliau menemukan ide dan semangat itu ada langsung lakukan jangan ditunda...pasti lebih mengalir.

3.Kalo dukungan sekitar tentunya salah satu yang patut kita syukuri saat ini kita berada dalam komunitas menulis yang memiliki visi misi yang sama mengembangkan diri untuk bisa menulis lebih baik.Dan dukungan terbaik itu harus datang dari diri sendiri, kalo tekat dan niat sudah ada bergerak, ini yang paling menggerakkan kita

 

Rumah belajar adalah portal pembelajaran yang dikelola oleh pustekkom sekarang dikenal dengan pusdatin kemdikbud yang memberikan ruang seluas luasnya untuk siapa saja berbagi, belajar, dan melakukan proses pembelajaran secara gratis dan terus diupdate dan berkesinambungan dalam pemeliharaanya.Sebagai salah satu pengembangan diri dalam hal keprofesian sebagai guru, mengikuti program PembaTIk dari pusdatin hingga berbagi inovasi pembelajaran dengan rumah belajar menjadi bagian dari diri beliau

Fokus dan yakin, lakukan dengan nyaman dan sepenuh hati jangan lupa doa Kita pasti bisa, ketika kita sudah memulai sesuatu yang baik maka kebaikan kebaikan lainnya juga akan mengikut termasuk motifasi dan semangat juga dengan sendirinya hadir

Inilah yang membuat beliau berhasil

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4633306676710473&id=100000935596250&sfnsn=wiwspmo

Jika ya, penerbit mayor adalah penerbit penerbit besar yang sudah terkenal dan kredibikitasnya diakui

 

Kalo buku solo artinya buku yang sendiri kalo buku yang di tulis berkolaborasi dengan orang lain itu namanya buku antologi

 

MUNGKINKAH?

Pertanyaan ini juga yang mendominasi hati dan pikiran beliau

Seperti yang beliau sampaikan tadi tekad dan niat sudah bulat harus bisa menjawab tantangan dari prof Eko akhirnya motifasi itu lahir dengan sendirinya dan ketika yang tersulit itu adalah mulai menemukan ide

 

Dan kiat saya beliau ternyata ide beliau datang dari hasil refleksi peristiwa yang beliau lalui dari situ lahirlah ide dan judul Kelas Maya membangun ekosistem E learning di Rumah belajar.Saat itu beliau menjawab tantangan tema E-Learning yang diberika prof Eko.

 

Ternyata pengalaman beliau sebagai sahabat rumah belajar,hasil refleksi peristiwa ,perasaan, dan pembelajaran dengan rumah belajar inilah yang beliau kembangkan menjadi tulisan dikarya pertama beliau.

 

Penerbit mayor adalah penerbit yang punya nama beken, perusahaan sendiri dan biasanya paling banyak diminati penulis  salah satu contohnya penerbit Andi, Gramedia, Mizan,Erlangga dan masih banyak lagi.

 

Bisa nanti sambil browsing di internet kategori penerbit penerbit mayor

 

Banyak teman yang diberikan prof eko kalo tidak salah mengingat ada 7 teman yang diberikan saat itu semuanya tentang teknologi dan semua konten youtube yang ada di Ekoji Channel ini nama akun Youtube milik prof.Eko yang bisa dilihiat semua konten materinya bisa menjadi tema untuk menulis bersama prof Eko.

Biasanya setiap gelombang ada sesi Prof.Eko

Mulai bergerak menuliskannya pak...

Sejatinya kita sudah memiliki bakat menulis hanya belum termotivasi untuk menuliskannya menjadi karya.semoga satelah sharing ini bisa menghasilkan karya

Mulai menulis,tuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran kita,setelah sesi ini coba refleksikan pengalaman mengikuti sesi sharing bersama kita malam ini mulai tahapan peristiwa yang terjadi, perasaan yang kita rasakan, pembelajaran yang kita dapatkan, pasti akan berkembang menjadi rangkaian kalimat indah. Beliau tunggu resumenya, akan membuktikan kalo kita punya potensi menulis

 

Tergantung jenis tulisannya kalo misalnya kita menuliskan artikel seperti membuat sebuah resume yang endingnya nanti kita jadikan buku ya tentunya publikasi lebih dulu baru digabungkan untuk dicetak ,tapi kalo mau lebih cepat menghasilkan buku fokus dan sediakan waktu tulisan jadi baru dicetak dan dipublikasikan.

 

Menurut beliau jangan dijadikan penghalang buat kita mengembangkan diri.Karna setiap diri memiliki keistimewaan dan potensinya sendiri.Kalo kita  terpengaruh dengan penilaian orang lain kita tidak ada berkembang dengan baik.Ambil yang positif abaikan yang negatif.1 kebaikan yang kita bagikan melalui tulisan yakin akan tumbuh kebaikan- kebaikan yang lain.jangan berhenti hanya karna kritikan, kritikan yang datang jadikan refleksi diri untuk perbaikan

Mari sahabat kita buktikan bersama bahwa kita bisa menulis...beliau mengajak sahabat semua membuat 3 paragraf singkat dari hasil refleksi pembelajaran kita malam Ini.

 

Silahkan dimulai dari sekarang

Silahkan refleksikan pembelajaran malam ini mulai dari peristiwa,perasaan dan pembelajaran yang didapat

https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/

 

Resume jadi malahan ini. Lebih dari 3 paragraf

 

List Challange Peserta

1. Pak Sudomo

https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/

2. Mba Uci

https://mamakazka.blogspot.com/2020/11/kisah-sukses-alumni-kelas-menulis.html?m=1#more

3. Bu Ida

https://idaafriharahap.blogspot.com/2020/11/resume-20-malam-ini-suasana-cukup-cerah.html

 

BINGUNG BERBUAH MANIS

Banyak Prestasi yang diraih. Seorang guru lulusan Sarjana Informatika Komputer. Mengajar disalah satu SMA di Kupang. Bergabung di WAG Menulis gelombang 7. Memiliki keinginan kuat belajar menulis dan punya mimpi menerbitkan buku.

Berawal dari tantangan dari sang profesor. Dengan ketidakberdayaan akan kemampuannya menulis. Hingga dihadapkan pada situasi penuh keragu-raguan. Tetapi dengan semangat dan optimis serta keberanian, tantangan tersebut diikuti.

Dengan motivasi dan arahan dari sang profesor. Maka Tantangan menulis buku dalam 7 hari, dapat diselesaikan walapun dalam prosesnya penuh dinamika. Tetapi tanpa disadari dan arahan sang profesor. Justru, kegiatan sehari-hari mengajar TIK menjadi berkah tersendiri dan menjelma menjadi sebuah buku.

Hingga beliau menukilkan lewat moto hidupnya “ Semakin dibagi semakin tak terbatas”.

Asikin Widi Jatnika

"Belajar, Berbagi dan berkarya...Mulailah menulis sahabat,bergerak kita akan sampai pada tujuan"

Salam hangat dari saya

Salam sukses

Salam sehat selalu

Selamat Pak Sudomo, Ayah Opin. Berhak mendapatkan satu buah buku "Kelas Maya" dari ibu Eva.

 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar