Senin, 16 November 2020

3B (BELAJAR , BERKARYA DAN BERBAGI)

 

Perkenalkan, nama Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. Beliau biasa dipanggil dengan sebutan Cikgu Tere, seperti alamat blog beliau, https://www.cikgutere.com

 

Hari ini, beliau mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa". Topik ini beliau sampaikan pada Om Jay, ketika Om Jay meminta beliau untuk berbagi pengalaman terkait proses penulisan dan penerbitan buku.

Mengapa beliau mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa?" Karena menurut beliau, kita semua yang mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah guru - guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, "Bukan Guru Biasa".

Menurut beliau saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala bentuk perubahan. Dan pada setiap perubahan itu, pasti kita akan mengalami situasi yang tidak nyaman. Akibat dari ketidakbiasaan tadi.

 

Banyak guru di luar sana yang memilih untuk menyerah pada keadaan, dibandingkan dengan menciptakan situasi baru atau keluar dari situasi yang dianggapnya tidak nyaman. Hal ini tentunya akan menjadikan situasi pandemi saat ini sebagai sebuah masalah atau bahkan musibah.

Namun, tak sedikit juga, guru yang justru menemukan berkah di balik musibah. Yang tadinya tidak mengerti dengan pembelajaran daring berbasis teknologi, sekarang sudah piawai menyelenggarakan kelas online. Bahkan bisa mengajari rekan guru yang lain. Yang tadinya tidak bisa menulis buku, sekarang bisa menulis buku. Dan masih banyak kisah sukses lainnya.

Beliau juga pada awalnya merupakan seorang guru yang kebingungan dengan kondisi seperti saat ini. Sampai akhirnya, beliau bergabung dengan grup WA pelatihan belajar menulis gelombang 4. Saat itu beliau juga tergabung dengan Pak Brian di grup yang sama.

 

Selama mengikuti kegiatan belajar menulis di gelombang 4, beliau mendapat banyak sekali ilmu pengetahuan dan bekal keterampilan terkait dunia menulis.

Dari awalnya menulis resume sebagai rangkuman materi belajar, sampai menulis artikel untuk lomba, dan bahkan menulis bacaan  untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. Dan menulis buku untuk berbagai kepentingan.

 

Banyak proses yang dilalui untuk dapat menulis artikel dan bahkan buku. Perlu jam terbang, konsistensi, dan kesadaran dari kita masing - masing. beliau sendiri senang menerima tantangan yang diberikan oleh para narsum, seperti Bunda Lilis Sutikno yang menantang agar jadi peresume tercepat dan menulis buku dalam waktu seminggu bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan Penerbit Andi.

Menurut beliau terkait jam terbang, ini adalah hal yang paling penting bagi seorang penulis. Terutama untuk mencegah terjadinya writter blocks. Bagi para penulis pemula, hal ini pasti sering terjadi. Apalagi jika kita termasuk orang yang menulis dengan mengandalkan mood / suasana hati. Menulis harus dilakukan di mana saja, kapan saja dan bagaimana saja caranya. Agar jam terbang kita terus meningkat.

Beberapa hari ini, beliau mengamati gaya menulis Bapak/Ibu. Banyak diantaranya yang sudah sangat baik dalam menulis. Alurnya jelas dan kalimat - kalimatnya rapi sehingga paragraf pun menjadi padu dan akhirnya resume pun menjadi enak untuk dibaca karena isinya mengalir.

 

Beliau yakin, jika Bapak/Ibu telah menyelesaikan kegiatan pelatihan ini, Bapak/Ibu pasti dapat menulis buku karya sendiri dengan baik.

Khusus untuk menulis buku, beliau akan bagikan pengalaman beliau dalam menulis buku yang beliau rangkum dengan kata IDOLA.

I = Identifikasi topik menarik

D = Daftar semua judul luar biasa

O = Outline terperinci akan membantu

L = Lanjut menulis isi bab

A = Atur layout sesuai permintaan penerbit

Menurut beliau terkadang, keluarga dan sahabat beliau heran karena beliau selalu sibuk ini dan itu. Seringkali beliau menghabiskan waktu berjam - jam untuk menulis. Bahkan sampai lembur. Namun, bagi beliau, hal ini adalah hal yang biasa. Karena beliau merasa bahwa passion beliau memang menulis.

Mengapa beliau tertarik mengikuti kegiatan belajar menulis ?

Berikut ini adalah beberapa alasannya :

1. Melakukan hobi (hobi beliau adalah menulis. Sejak kelas 3 SD, beliau sudah menulis cerita dan bahkan buku sederhana yang dikliping / tidak diterbitkan)

2. Mengupgrade skill menulis (bergabung dengan penulis lain, membuat beliau terus termotivasi untuk belajar jurus - jurus baru dalam menulis)

3. Mengekspresikan diri (Menulis adalah sarana menuangkan ide atau pemikiran yang sangat produktif. Kita bebas menjadi siapa saja dan menggali imajinasi kita seluas - luasnya)

4. Jembatan meraih prestasi. (Menulis mendatangkan banyak manfaat, di antaranya berbagai apresiasi sebagai bonus dari menulis. Contoh apresiasi yang beliau terima adalah : blogger inspiratif, penulis cerita mini terbaik, kreator artikel terbaik, penulis beberapa judul buku (indie dan mayor), Tim Reviewer dan Uji Keterbacaan Modul Literasi dan Numerasi, Tim pengembang konten artikel di Komunitas Belajar Guru Penggerak Kemdikbud.

Hal ini merupakan pencapaian terbesar dalam hidup beliau, terlebih ketika beliau sudah menjadi seorang guru. Dan terutama di masa pandemi seperti saat ini.

Berkat menulis di blog, keterampilan menulis  beliau terus menerus terasah dan akhirnya tanggal 1 Oktober 2020, beliau mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Dasar Kemdikbud sebagai Kreator Konten Artikel Terbaik dalam Lomba Pancasila Bakti 2020. Hadiahnya sangat besar yaitu 10 juta rupiah, dalam bentuk media pembelajaran.

Apakah Bpk/Ibu dapat membayangkan ketika tulisan kita sebanyak 3 - 4 halaman dibayar dengan nominal seperti di atas ?

Luar biasa sekali, bukan ?

 

Om Jay sering mengatakan bahwa kita harus menulis setiap hari karena akan mendatangkan keajaiban.

Beliau sudah merasakannya. Banyak sekali manfaatnya jika kita menulis dengan konsisten.

Beberapa kali beliau lolos seleksi lomba tingkat nasional, salah satunya karena ada jejak digit melalui tulisan beliau di media sosial dan blog.

Ketika panitia lomba ingin mengetahui profil beliau, mereka cukup mengetik nama beliau di browser. Lalu, mereka akan mendapat semua informasi yang diinginkan.

Inilah pentingnya personal branding.

Menurut beliau tidak ada seorang penulis yang langsung besar. Semuanya berawal dari penulis yang kecil dulu, namun lama kelamaan karya tulisnya akan dihargai orang, asalkan, dia terus konsisten dalam menulis. Bisa di blog maupun di media sosial.

Dan tak kalah pentingnya, bersikaplah terbuka dan positif terhadap saran serta kritik dari para pembaca. Berlakulah sebagai pembaca tulisan kita sendiri ketika sudah selesai menulis, agar kita berlatih objektif. Sehingga tulisan akan tetap terjaga kualitasnya.

 

*** Tidak ada jadwal khusus dalam menulis. Kecuali saat beliau ikut tantangan menulis seminggu dari Prof. Eko, beliau menggunakan jadwal harian dengan target yang ditentukan.

Short Course ke Luar Negeri, karena mendapat pengalaman baru yang sangat berbeda dengan sebelumnya di dalam negeri

Contohnya saat beliau tidak bisa mengikuti lomba menulis karena sudah lewat batas waktu. Tipsnya hanya mengatur skala prioritas

Ada beberapa naskah yang belum diterbitkan. Naskah tersebut tetap diinventarisir. Kalau bisa diperkaya lagi.

Harapan ke depannya beliau ingin membuat novel.

 

Menurut beliau kita harus yakin dulu bahwa kita bisa menulis buku. Trik menulis buku sangat banyak. Salah satunya yaitu IDOLA. untuk bisa tahu pasar buku kita,  bisa mulai dengan menggunakan google trend. Di sana, bisa melihat topik - topik menarik. Nah, topik tersebut bisa dijadikan topik buku yang akan kita tulis. Sehingga banyak peminatnya.

Selain itu, juga bisa belajar membaca situasi dan kebutuhan saat ini. Misalnya sekarang sedang ada guru penggerak, kita bisa menulis terkait merdeka belajar, dan lain-lain.

Sebagai penulis pemula memang banyak tantangannya. Di antaranya kita susah membangkitkan minat untuk menulis. Apalagi di tengah kesibukan utama, aktivitas menulis sepertinya tidak penting lagi.

Namun, jika kita sungguh-sungguh berminat untuk menulis, pertama kali, tetapkan jadwal (dipaksa) untuk menulis. Bisa 1 jam sebelum tidur, atau ambil waktu lain yang dapat digunakan untuk menulis.

Jika sudah punya modal besar untuk menulis. Karena aktivitas yang banyak akan menjadi sumber ide yang kaya. Asalkan fokus dulu pada satu topik. Kalau tentang PGRI, bisa mencakup semuanya. Tapi jika ingin memulai menulis buku, sebaiknya fokus pada satu topik spesifik dulu.

Dan yang utama mulai dari topik yang paling kuasai dan sukai.

 

Hanya buah manis yang akan dilempari orang. Hambatan dan tantangan akan selalu ada di mana pun kita berada. Tapi beliau selalu berusaha fokus untuk meraih kesuksesan dengan mengabaikan hambatan tersebut. Caranya tutup mata tutup telinga saja. Dan sebisa mungkin jalin relasi dengan orang-orang yang satu frekuensi dengan kita. Agar lingkungan kita diisi dengan energi positif yang akan mendorong kita untuk terus berkarya dan meraih prestasi.

Pertama kenali dulu penyebab writerblock itu. Apakah dari internal penulis atau eksternal. Setelah tahu penyebabnya pasti akan dengan mudah mencari solusinya. Contoh : menulis dengan mood (internal) maka buat jadwal menulis sehingga kita dipaksa menulis. Suasana menulis tidak mendukung (eksternal) solusinya, kenali gaya menulis dan ciptakan suasana menulis yang diinginkan.

Beliau masih berusaha menjaga konsistensi menulis, terutama di blog. Karena beliau termasuk idealis dalam membuat sebuah tulisan. Tapi, beliau harus menulis setiap hari. Dan yang paling sering beliau gunakan adalah menulis draft tulisan beliau di catatan HP. Jadi intinya, walaupun tidak langsung posting di blog, beliau tetap menulis.

Ide brilian memang sulit untuk ditemukan. Tapi biasanya ide ini akan muncul dengan sendirinya. Biasanya terpancing dengan situasi yang terjadi saat ini. Sebenarnya, ide brilian bisa ditemukan dengan membuat peta konsep terlebih dahulu.

Kalau saran beliau, fokus dulu pada pengamatan lingkungan sekitar (ide sederhana) lalu tinggal poles di delivery / penulisannya saja. Maka hasilnya akan Wooww.

 

Buku yang diterbitkan adalah buku hasil kelas menulis ini. Saat itu Prof. Eko memberikan tantangan kepada peserta untuk menulis buku dalam waktu seminggu.

Kiat sukses untuk meraih prestasi termasuk menerbitkan buku mayor adalah :

1. Berpikir positif

2. Tetapkan target / fokus pada tujuan

3. Maksimalkan potensi

4. Miliki mindset pembelajar

5. Ciptakan lingkungan yang mendukung

6. Atur waktu seefektif mungkin

 

Mengapa harus blog ? Karena menulis di blog lebih keren daripada menulis di media sosial. Di era digital ini, blog adalah salah satu identitas kita.

Itulah alasannya, tadi beliau mengatakan bahwa beliau idealis dalam menulis artikel di blog. Karena personal branding beliau adalaah Bukan Guru Biasa.

Sehingga artikel yang dibagikan di blog, tidak beliau campur dengan materi lain di luar topik pendidikan


Ini adalah buku beliau yang ditulis bersama Prof. Richardus Eko Indrajit anyg diterbitkan oleh Penerbit Andi. Judulnya "Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar"

 


https://www.cikgutere.com/2020/03/kiat-membangun-branding-melalui-blog.html

Ini sudah beliau sertakan link artikel tentang personal branding.

Dalam buku beliau berikutnya, khusus membahas tentang dapur blogger

Mulai dari membangun branding, membuat personal blog, tips menulis di blog (termasuk cara menarik ratusan / ribuan viewer) dari satu artikel. Dan pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran.

Menurut beliau hal yang mendasar dan perlu kita lakukan sebagai penulis pemula adalah mengatur jadwal menulis. Apalagi jika kita menyadari bahwa kita belum bisa konsisten. Sehingga dalam hal ini, kita harus membuat jadwal rutin yang akan kita gunakan untuk menulis.

Cari waktu yang tidak mengganggu aktivitas utama namun tetap dapat dilakukan. Semangat

 

KESIMPULAN:

Untuk dapat memantaskan diri menjadi bagian dari "Bukan Guru Biasa", hendaknya kita selalu melakukan 3 B yaitu: Belajar, Berkarya, Berbagi. Cari ilmunya, tuangkan lewat karya nyata, dan bagikan karya tersebut hingga dapat menginspirasi orang lain.

Menjadi penulis, adalah sebuah jalan yang mulia dan harus kita tapaki penuh keyakinan. Karena menulis itu bukan hanya ajang pembuktian diri namun sebagai jalan untuk berbagi inspirasi dan motivasi bagi orang lain.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar