Senin, 16 November 2020

MENGAMATI TREND KONTEN BUKU YANG TERSEBAR DI PASAR


Bagi yang punya buku, Mas Edi ada di halaman 84-86.

Menyambung materi-materi pembicara sebelumnya, beliau akan berbagi pengalaman hampir 20 tahun mengelola penerbitan.

Tugas beliau adalah mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pasar pada saat itu.

Kemudian petakan pesaing, dan target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume temukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang dipelajari.

Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga sering terjadi penerbit tertinggal informasi dibandingkan dengan penulis.

Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah dipelajari sebelumnya.

Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan.

Inilah pentingnya komunikasi yang harus dijalan antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang dalam cara pandang yang berlainan.

Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.

Penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuannya menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegementasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.

Penerbit ini tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) dan APTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi). Penerbit ini yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.

IKAPI pemainnya adalah penerbit dan percetakan murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah tandingannya yang lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi.

Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai kalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tridarma Perguruan tinggi.

Segementasi anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Karena anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam istilah Penerbit Mayor dan Penerbit Minor. Hal ini semata untuk memudahkan saja dalam mengidentifikasi penerbit.

Penciri penerbit mayor dan minor semakin kentara dalam pemilihan kode nomor ISBN, unuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut.

Sebagai calon penulis dapat melihat pula histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitannya ditawarkan ke penerbit.

Apabila kita mempunyai tulisan Fiksi, penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan keliru mengirimkan naskah ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.

Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan, adalah dengan membuat semacam  proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat  dikirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran .

Isi Proposal ini adalah meliputi:

1.      Judul Utama Buku

2.      Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan . Outline lengkap naskah, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

3.      Target pasar sasaran tulisan, misalnya buku ini untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat

4.      Tulislah Curiicullum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran di bidang apa, atau menonjol di bidang apa. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

Setelah lengkap ke-5 hal tersebut, akan lebih afdol lagi jika menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang di pilih, serta gaya penyampaiannya.

Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat-kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif.

Kita juga tanpa sadar akan lebih banyak menggunakan kalimat pasif, karena saat kita skripsi, tesis, hingga disertasi 100 persen menggunakan kalimat pasif. Berbeda dengan gaya penyampaian di Buku yang lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif.

Setelah itu jangan sungkan-sungkan kirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit.

Rata-rata penerbit memperlakukan Proposal Penerbitan buku sudah selayaknya naskah atau bakal buku yang akan terbit. Sehingga akan melalui beberapa reviu, dari proposal yang tawarkan.

Di dalam Undang-undang perbukuan, tahap ini talah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstantarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

Tahap yang penting selanjutnya adalah tahap check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor kami yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan.

Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang kita tentukan, naskah akan dikembalikan untuk dimohonkan dilakukan revisi.

Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas.

Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Langkah akhir yang tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsi buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai dengan detail materi.

Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di sini. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dan lain-lain yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku ke depannya.


 

Bisa lihat Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit.

Penerbit Indi mungkin skala terbitannya hanya 1 digit, nah itulah penciri yang dapat lihat penerbit tersebut mempunyai ISBN penerbit skala minor atau mayor

Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya .. semakin kecil registrant element penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar.. terlihat di Publication Element... inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa.

Penerbit di bawah APTI biasanya adalan penerbit-penerbit kampus atau PRess Kampus

UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dan lain-lain adalah penerbit di bawah APTI

Usahakan dapat menerbitkan di penerbit anggota IKAPI, sehingga angka kredit Guru dapat mempunya value yang baik.


 

Penerbit ANDI 60 persen dalah buku Perguruan Tinggi, Sisanya adalah buku Umum, Buku Pendidikan Dasar dan Menengah

Guru tentu berpengalaman di bidang masing-masing, tentunya mempunyai kekuatan tersendiri yang terkadang tidak di sadari. Buku yang ditulis oleh guru yang di lapangan biasanya lebih berbobot di banding ditulis oleh sekadar penulis yang hanya tahu teori keilmuannya saja.

CV hanya bekal bagian pemasaran, untuk dapat menkreate model pemasaran-pemasaran baru. Misalnya webinar online, WOrkshop, kuliah Daring, Sekolah Daring yang ke depan akan semakin beragam medianya.

Banyak penerbit IKAPI yang mengelola terbitan Antoligi Pusisi, Cerita Pendek, Novel. Kita dapat mengirimkan ke sana, karena kans untuk terbit biasanya cukup besar. Ada penerbit yang mengkhususkan anak perusahaannya untuk menerbitkan buku fiksi istilahnya Imprint (anak terbitan). Di Andi kita mempunyai Imprint Sheila yang menangani terbitan Fiksi. Memang jumlah terbitannya masih sedikit.

Ini adalah daftar anggota IKAP https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/

Bisa dicermati beberapa penerbit tersebut dan coba googling karya-karya terbitannya tentu akan dapat melihat profil penerbit tersebut.

Banyak penulis yang menganggap dirinya masih pemula. Andrea Hirata yang sangat terkenal saat memasukkan naskah pertamanya ke penerbit pasti dihinggapi rasa minder yang sama rasakan dengan bapak ibu sekarang. Naskah Andrea Hirata juga ditolak di sana-sini oleh penerbit Mayor, Minor. Jika melihat histori Andrea Hirata, tidak ada data yang tersimpan yang dapat dipelajari CV nya saat awal menawarkan naskah. Nah bisa di bayangkan jika Andrea Hirata memutuskan untuk tetap menyimpan potongan-potongan tulisan Diarynya tersebut. Laskar pelangi tidak akan menjadi sejarah terbitan buku yang melampaui rekor jumlah terjual bukunya saat ini.

Jadi kita dapat berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan ANdrea Hirata Pra Laskar Pelang tidak ada jejak sama sekali, bagaimana penerbit dapat yakin kalau tulisan tersebut bisa meledak di pasaran. Memang buku best seller di Indonesia biasanya terjadi karena Blessing .. atau karunia... bukan karena By Design.. jadi kesempatan itu selalu ada..

Apabila melihat data IKAPI, jangan terpaku dengan satu penerbit. Ada puluhan penerbit yang saat ini butuh sekali naskah yang bisa meledak semacam Laskar Pelangi hingga KKN di Desa Penari. Semua kemungkinan masih ada, sehingga kita harus berani mencoba. Meskipun saat ini semua penerbit juga terdampak pandemi, sehingga melambat dalam merespon tulisan. Melambat dalam pemroses naskah, dan melambat dalam memasarkan buku. Akan tetapi kami masih optimis ke depan pasca pandemi ini, pasar buku akan semakin bergairah di semua lini media.

Di Atas sudah beliau sertakan sertifikat keanggotaan IKAPI, dan web IKAPI sehingga bisa melihat nomor anggota IKAPI yang aktif.


Nomor itu dipisah-pisah dalam 5 bagian, bisa di cermati strukturnya sesuai dengan skema ISBN yang beliau sertakan di bagian awal tadi

Endorsement memang memerlukan materi awal, tidak harus cover. Bisa dikirimkan terlebih dahulu ke calon endorsement. Memang akan lebih gampang jika di lini bagian yang dikuasai atau sesuai dengan lingkungan pekerjaan.

Sebenarnya penerbit mayor dan minor terlihat jumlah produksinya yang tercermin juga di dalam nomor ISBN yang beliau jelaskan di depan. Penerbit ANDI mempunyai target produksi pertahun di angka 500 judul. Hingga saat ini sudah kisarannya di atas 20000 judul yang kita terbitkan. Hal ini yang membuat register ISBN kami termasuk ke penerbit dengan nomor registar element yang dikriteriakan mayor. Dahulu DIKTI memberikan skala penerbit mayor dari jumlah cabang pemasarannya yang minimal ada di 3 propinsi, namun kriteria tersebut sudah diubah hanya dari nomor ISBN nya saja.

 

KESIMPULAN :

Penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang materi yang akan ditawarkan kepadanya. Sehingga berikan penjelasan dengan cukup, sehingga dapat meyakinkan materi naskah Anda layak untuk dibaca dan dikonsumsi sejumlah besar calon pembaca. Tanpa clue petunjuk yang memadai dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan Anda untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan mencerahkan yang akan hadir setiap masa.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar