Jumat, 19 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU BERSAMA BU Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd



Profil Penulis

Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti,  8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya  hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini. 

Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3.  Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on. 

Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena  Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)

Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara  dan Duta Bunda Baca Soloraya.

Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.

Pengalaman Menulis

Beliau sampaikan itu hanya sedikit dan biasanya itu hanya merupakan motivasi saja. 

Pada intinya beliau berproses menjadi seorang penulis itu disaat usia sudah hampir mendekati 50 tahun tetapi berbekal pedoman beliau terus berusaha terus belajar bagaimana beliau akhirnya ketagihan untuk bisa menulis buku dan terus meng-upgrade diri sehingga bisa naik kelas.

Waktu itu di tahun 2007 saat beliau jeda setelah 25 tahun itu akhirnya baru bisa mengambil kuliah S2 di saat itulah beliau harus berkenalan dengan internet beliau harus berkenalan dengan metode beliau harus banyak ke perpustakaan dan juga ke toko buku sampai pada akhirnya beliau menemukan satu buku karangan  “menulis itu gampang”.

 

Dari buku itulah beliau termotivasi dan beliau meyakini bahwa beliau terus bisa menulis . Setelah itu pada tahun 2009 Ketika beliau mengikuti rapat di MGMP Kebetulan beliau mengajar  bahasa Inggris ada salah satu teman yang mengajak beliau untuk menulis buku ajar kebetulan saat itu yang membutuhkan adalah Penerbit Erlangga, kemudian karena beliau diajak oleh teman dan dengan pedenya beliau  bilang Siap Bu Siapa takut dan akhirnya beliau dan temannyapun menyusun buku seri pendalaman materi Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK proses membuat buku ajar itu cukup lama kurang lebih 6 bulan setelah direvisi akhirnya pada ada bulan Oktober 2010 buku itu terbit walaupun disusun oleh dua orang penulis tetapi tetap dari pihak Erlangga itu ada 1 penasehat sekaligus mungkin providernyanya.  Jadi satu buku itu dibuat atau tim penyusun nya ada 3 orang 

 

Dari buku itulah beliau mulai merasakan suatu keuntungan mungkin dalam bentuk kepuasan ada karena buku itu tingkat nasional dan dipakai untuk anak SMK khususnya kelas 3 kemudian juga menikmati royaltinya yang setiap semester itu pasti mengalir kedalam buku rekeningnya  bisa dikatakan Laris Manis karena pada tahun 2015 itu ada edisi revisi nya penulisnya di tambah lagi satu orang dan kebetulan masuk untuk buku yang harus dibeli atau harus di masuk dalam bidang pengadaan Jadi hampir di seluruh Indonesia menggunakan buku tersebut.

 

Karena sekopnya tingkat nasional maka omset penjualan juga Laris manis dan itu mengimbas juga pada penulisnya nah di saat itulah beliau  dibuat bercangkang atau bersyukur karena hitungannya lumayan beberapa digit itu hampir lebih dari uang sertifikasi dan beliau bisa memanfaatkan uang tersebut juga untuk belajar dan belajar lagi 

 

Sekarang kalau pengalaman beliau penerbitan buku secara Indie itu juga beliau mulai tahun 2009  beliau sudah menulis lalu tahun 2010 akhirnya jadi buku. Tapi waktu itu beliau masih belum berani menggunakan nama asli beliau masih menggunakan nama Pena.

 

Beliau menggunakan nama pena Astuti Ana Mujono nama itu terinspirasi saat beliau mengisi blog yaitu blog yang lumayan keren yaitu Kompasiana maka Kompasiana biasanya juga ada Indonesia Indonesiana sehingga nama belakang beliau Astuti beliau tambah dengan ana sehingga menjadi nama Astuti Ana di situ beliau menulis dalam bentuk apa sih pokoknya namanya penulis pemula apa yang ada di hati dan pikiran beliau tulis sampai akhirnya bisa setebal 418 halaman.

 

Buku itu berkisah dari mulai kisah Ibu beliau masih remaja bertemu dengan ayah beliau  sampai mentok pada akhir beliau berusia 50 tahun jadi lumayan tebal buku itu.


Setelah itu beliau juga sering ikut menulis berbagai buku antologi baik itu yang diajak oleh teman-teman yang cinta literasi ada yang dari Kompasiana ada yang dari Emak blogger juga dari komunitas komunitas lain dengan berbagai tema Jadi kalau dihitung itu buku antologi beliau itu mungkin ada sekitar 25 buku. Beliau banyak belajar berbagai macam jenis tulisan dari teman-teman juga akhirnya memiliki ciri kepenulisan sendiri.

 

Dalam proses belajar menulis sekaligus menerbitkan nya sendiri itu memang gurih-gurih sedap Beliau bisa bertemu dengan Om Jay itu pada tahun 2013 Waktu itu beliau sudah menerbitkan 2 buah buku 33 buku dengan buku ajar itu yaitu buku Parenting 1 dan 1 buku yaitu yang berjudul “Aku Gelar Sajadah Cinta” itu kisah dari mulai Ibu beliau remaja hingga beliau berusia 50 tahun dan selesai kuliah S2 termasuk juga di situ beliau pergi haji ketika tahun 2006 beliau mendapat kemudahan untuk melaksanakan ibadah haji jadi Udah merangkum 1 buku biografi mini beliau dan itu menjadi buku pedoman atau pusat ide beliau.

 

Dengan buku Parenting secara Islami mendidik anak secara Islami itu juga istilahnya buku diterbitkan semi Mayor karena ketika buku itu diterbitkan beliau tidak mengeluarkan uang tetapi beliau diberi buku 100 buku untuk beliau jual dengan diskon 40% itu saja yang bisa beliau nikmati.  Alhamdulillah 100 buku itu beliau bisa jual semua dan yang terakhir itu kalau nggak salah tahun 2017 Ketika beliau tanyakan ke penerbitnya Alhamdulillah masih ada sedikit royalti dari penjualan buku tersebut. 

 

Akan beliau lanjutkan untuk proses beliau menulis buku atau belajar beliau termasuk orang yang sangat getol atau suka silaturahmi dan ikut belajar jadi rasa ingin tahunya itu sangat besar waktu orang rame-rame ribut ngeblog  dapat uang punya web dapat uang beliau pun ikut belajar di situ sampai-sampai beliau pernah memanggil mentor untuk mengajari beliau dengan biaya yang cukup mahal tidak seperti saat ini semua digelar gratis dan itu juga hasilnya cuman pengalaman saja karena tidak bisa maksimal.

 

Dengan adanya berbagai macam dunia kepenulisan beliau semakin lama semakin tertarik Barokah kata seperti media guru itu beberapa kali mengadakan pelatihan dan beliau juga dengan gembiranya mengikuti kegiatan itu kemudian kegiatan-kegiatan lain baik diklat yang diadakan daring maupun luring itu beliau pasti ikut karena selain beliau gunakan sebagai ajang silaturahmi di situ juga beliau makin banyak mengenal berbagai teman yang berprospek sama sebagai penulis karena beliau juga ingat ada pepatah yang mengatakan kalau ingin menjadi penulis yang harus bergaulnya dengan penulis kalau mau harum wanginya ya dekat-dekat penjual parfum tapi kalau pertemuannya dengan pandai besi ya nanti aromanya juga aroma besi katanya seperti itu.

 

Beliau sering diajak untuk mengisi untuk berbagi atau kadang juga acara bedah buku yang ada salah satu buku beliau yang mungkin itu walaupun dicetak indie Tapi mungkin sudah lebih dari 1000 x lebar judulnya itu the stories of Wonder Woman buku tersebut lebih kepada kisah motivasi yaitu bagaimana para perempuan tangguh berusaha untuk menggapai ridho Allah buku itu beliau tulis cukup lama kurang lebih sekitar 8 bulan karena buku itu memang beliau ambil dari true story tetapi jadi bentuk nya lebih ke faksi fakta tapi fiksi karena beliau sudah ganti nama tokoh-tokohnya dengan nama samaran. Tujuan beliau yaitu dengan menulis kehidupan perempuan tangguh itu paling tidak bisa memotivasi perempuan perempuan lain bagaimana agar tetap semangat tidak putus asa dan selalu sabar syukur dan ikhlas ketika menghadap cobaaan.

 

Sekarang beliau lanjut kedua buku yang sempat masuk nominasi pada tahun 2018 yaitu dinominasi gerakan guru menulis buku yang diadakan oleh komunitas besar juga itu tingkatnya juga tingkat nasional tapi di situ ada donasi dan penggeraknya adalah anak-anak muda untuk usaha yang masuk itu dengan judul perempuan tepung Bagaimana tokoh yaitu dari seorang anak yang disia-siakan oleh ibu-bapaknya dan dia harus berjuang menapaki kehidupannya.  Sampai akhirnya dia kembali menemukan kisah cinta sejatinya jadi akhir yang di novel itu happy ending ada juga di situ kisah-kisahnya kejayaan antorium kemudian Bagaimana proses dari kehidupan yang sangat pilu hingga menjadi perempuan yang sukses dan akhirnya juga bisa mengatasi segala masalahnya dengan baik.

 

Buku Parenting beliau beri judul “Merawat Harapan” yang dimaksud dengan harapan tentu saja adalah anak itu ketika kita diberi amanah berupa anak bagaimana kita menyiapkan anak tersebut sehingga bisa bermental juara, di dalam buku Parenting tersebut beliau gambarkan dari mulai gizinya cara mengajar nya juga bagaimana memperlakukan tahapan anak-anak dari mulai Usia Dini hingga sampai usia menginjak dewasa, tapi walaupun kemarin masuk dalam 10 besar yaitu nominasi karena pemenangnya itu hanya satu jadi beliau juga tidak mendapatkan apa-apa yang mendapatkan teman piagam dan tentu saja buku itu bisa menjadi jejak atau bukti bahwa beliau pernah menulis dan pernah hidup ada yang bisa beliau ukir atau sejarah atau juga pemikiran-pemikiran yang beliau susun dan bisa berguna untuk orang lain.

 

Melihat video singkat story of Wonder Woman itu nanti lihat lagi ada buku Wow English is easy itu juga buku yang luar biasa beliau khususkan atau beliau dedikasikan buku itu untuk yang ingin belajar bahasa Inggris dari awal atau istilahnya pemula bisa juga untuk anak SD bisa juga untuk pemerhati pendidikan atau guru les di situ buku tersebut cukup tebal sekitar 428 halaman ada 70 unit yang memang beliau perinci dan kalau pun beliau mau buku itu sebetulnya bisa di Break Down lagi, tapi masih dalam proses itu, apakah nanti bisa dari sekian dari buku tebal itu di breakdown lagi direvisi lagi sehingga bisa lebih bermanfaat atau bisa di buat buku lagi karena beliau membuat itu sangat detail sekali dari mulai percakapan ada kalimat rancu ada juga sampai dengan latihan soal sampai kemudian contoh-contohnya pokoknya sangat lengkap sekali itu Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 1 tahun itu Alhamdulillah buku itu karena dicetak secara Indie.  


Jadi biasanya kalau ada pesanan beliau cetak lagi dalam bentuk 10 buku 5 buku. Nanti kalau ada yang pesan lagi beliau cetak lagi, buku itu dibandrol dengan harga Rp75.000, jadi nanti kalau tak memang ada yang berminat bisa begitu juga dengan buku the stories of Wonder Woman itu masih bisa pesan kalau nanti ada yang menginginkan bisa beliau cetakan nanti ada biaya ongkos cetak yang tidak terlalu mahal.

 

Beliau yang terinspirasi dari mungkin kalau bapak ibu dulu pernah nyoba itu ya di Facebook kan sering banget tuh ada kejahatan yang berkedok jadi istilahnya itu dengan skema jadi memang harus kayak gitu mereka yang betul-betul memanfaatkan medsos untuk menipu dan karena beliau ingin mengetahui kedok mereka pun akhirnya berteman dengan salah satu Kompasiana yang tinggal di Australi itu namanya Mbak Venti dia memang betul betul ahli khusus untuk orang-orang yang menjadi korban keyboard seperti itu. 


Nah dari pengalaman itu dari itu itu akhirnya beliau bisa membuat satu novel tipis awalnya beliau mau kasih judul itu “Andir Lover” tapi karena beliau ngeri juga, ini juga ada di kisah nyata orang-orang banyak akhirnya judulnya beliau beri judul dengan “Tipuan Asmara Jadi Awas Bahaya”  sejak itu salah satu cara beliau mengedukasi agar pengguna medsos itu tidak terjebak tidak tertipu dengan berbagai hal yang sering terjadi karena biasanya dalam kasus-kasus seperti itu banyak sekali bule yang ngaku ngaku duda kaya ataupun kesepian butuh seorang istri apa juga ada janda yang bingung dengan kekayaannya lalu coba-coba mendekati atau mencari mangsa yang bisa ditipu dan biasanya itu markasnya itu ada di Malaysia ujung-ujungnya bisa juga nanti kita menjadi korban untuk diminta membawa narkoba dan lain sebagainya atau juga mungkin kalau kita bisa sampai ke arah yang lebih intim itu mungkin dia nanti menggunakan foto-foto kita untuk memeras atau meminta uang dan korban seperti itu sangat banyak sekali itulah yang memprihatinkan beliau sehingga terbit novel beliau yang lebih banyak ke percakapannya yang didedikasikan untuk mereka para korban ataupun agar ar tidak banyak jatuh korban lagi.

 

Tambahkan juga untuk berbagai macam buku antologi atau kegiatan beliau saat ini . Beliau memiliki banyak komunitas. Selain ikut grupnya Om Jay, itu jadi karena beliau merasa perlu asupan gizi berupa tulisan dari orang-orang hebat yang banyak perhatian atau bergerak di literasi jadi ada namanya komunitas itu Sahabat Pena kita ada komunitas yang namanya Pegiat Literasi Nusantara ada yang namanya Asosiasi Guru Menulis, kemudian ada juga ibu-ibu doyan menulis jadi mungkin di dalam HP itu HP beliau itu ada sekitar 20 sampai 25 grup yang beliau ikuti dan beliau tahu persis di mana beliau harus bisa berbagi dan ikut aktif dan banyak mengambil manfaatnya dari kegiatan yang ada di grup tersebut.


Dari komunitas itulah hampir dalam hitungan tiap 2 bulan atau 3 bulan itu pasti bisa menerbitkan buku antologi atau dengan kata lain ada tulisan beliau yang sudah bisa dibukukan kan.

 

Yang baru saja berproses atau masuk ke dapur penerbitan ini Om Jay juga sudah membuat endorsement nya kata pengantar juga sudah jadi jadi dalam waktu kurang lebih 3 bulan ini beliau menulis di blog dan akhirnya beliau kumpulkan ada sekitar 37 subjudul.  Insya Allah bulan Juli awal itu sudah jadi bukunya kalau untuk judul tentu saja karena dalam 3 bulan terakhir ini .

 

KESIMPULAN :

Menurut beliau Fiksi bisa berupa true story kisah nyata, fiksi bukan fakta tetapi hasil karangan, Antologi kumpulan beberapa tulisan dengan satu tema yang ditulis kroyokan.

Menurut beliau ubah mindset bergaul dengan pegiat literasi dan ikuti saran Om Jay menulislah setiap hari. Kita mengikuti saran editor, karena editor memegang peran penting untuk mengeksekusi tulisan kita. Jangan risau tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan kuasai, menulis itu bukan bakat jadi latihlah tulislah berbagai ide yang beserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup

 

 

 

 

 


1 komentar: