Sabtu, 13 Februari 2021

ADAB PESERTA DIDIK TERHADAP GURU DALAM MENUNTUT ILMU

 
Sumber gambar dari pixabay.com
 

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.(Wikipedia)

Dalam proses pembelajaran saat ini nilai tidak hanya berdasarkan kemampuan akademik saja, tetapi juga berdasarkan sikap dan tingkah laku peserta didik tersebut terhadap gurunya. Banyak dari peserta didik yang saat ini tidak tahu bagaimana ia seharusnya bersikap terhadap gurunya. Terkadang beberapa dari sikap dan perkataan peserta didik dianggap kurang sopan namun mereka tidak menyadari hal tersebut. Disini pendidikan hendaknya merubah bagaimana pengetahuan atau ilmu yang mereka dapat itu menjadi tingkah laku dan bagaimana mereka menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Adab itu harus diajarkan sejak dari dini agar para peserta didik tahu siapa dirinya dan kepada siapa saja mereka harus hormat. Oleh karena itu ada adab-adab tertentu yang harus diperhatikan seorang peserta didik terhadap gurunya sebagaimana dinasihatkan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjdudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431) sebagai berikut:

“Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.” 

Dari kutipan tersebut dapat dijabarkan tentang adab peserta didik terhadap guru menurut Imam al-Ghazali yang di kutip oleh Muhammad Ishom dalam menuntut ilmu sebagai berikut:

Pertama, mendahului memberi salam. Seorang murid hendaknya mendahului memberi salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar.

Kedua, tidak banyak berbicara di depan guru. Banyak berbicara bisa berarti merasa lebih tahu dari pada orang-orang di sekitarnya. Apa bila hal ini dilakukan di depan guru, maka bisa memberi efek kesan seolah-seolah murid lebih tahu menjelaskan banyak hal dari pada gurunya. Hal ini tidak baik dilakukan kecuali atas perintah guru.

Ketiga, berdiri ketika guru berdiri. Bila guru berdiri, murid sebaiknya lekas berdiri juga. Hal ini tidak hanya penting kalau-kalau guru memerlukan bantuan sewaktu-waktu, misalnya uluran tangan agar segera bisa tegak berdiri, tetapi juga merupakan sopan santun yang terpuji. Demikian pula jika guru duduk sebaiknya murid juga duduk.

Keempat, tidak menyangkal dimana tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda.” Ketika guru memberikan suatu penjelasan yang berbeda dengan apa yang pernah dijelaskan oleh orang lain, sebaiknya murid tidak langsung menyangkal penjelasan guru. Sebaiknya murid meminta izin terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapat orang lain yang berbeda. Jika guru berkenan, murid tentu boleh menyampaikan hal itu.

Kelima, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru menjelaskan materi. Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, murid hendaknya bertanya kepada guru ketika ada hal yang belum jelas. Hal ini tentu lebih baik daripada bertanya kepada teman di sebelahnya. Bukankah langsung bertanya kepada guru dengan mengacungkan jari terlebih dahulu sebagai tanda bisa membuat perasaan nyaman.

Keenam, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. Guru tidak sama dengan teman, dan oleh karenanya tidak bisa disetarakan dengan teman yang bisa dengan santai diajak tersenyum saat bercanda. Seorang murid harus memosisikan guru lebih tinggi dari teman sendiri sehingga ketika berbicara dengan guru tidak boleh sambil tertawa atau tersenyum secara berlebihan.

Ketujuh, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru. Bisa saja seorang murid memiliki pendapat yang berbeda dengan guru. Jika ini memang terjadi, murid tidak perlu mengungkapkannya secara terbuka sehingga diketahui orang banyak. Lebih baik murid meminta komentar sang guru tentang pendapatnya yang berbeda. Cara ini lebih sopan dari pada menunjukkan sikap kontra dengan guru di depan teman-teman.

Kedelapan, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri. Ketika guru hendak berdiri dari posisi duduk mungkin ia membutuhkan bantuan karena kondisinya yang sudah agak lemah. Dalam keadaan seperti ini, murid jangan sekali-kali menarik baju guru dalam rangka memberikan bantuan tenaga. Ia bisa berjongkok untuk menawarkan pundaknya sebagai tumpuan untuk berdiri; atau sesuai arahan guru.

Kesembilan, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah. Ketika ada suatu hal yang ingin ditanyakan kepada guru, terlebih jika itu menyangkut pribadi atau penting sehingga ditakutkan orang lain disekitar juga dapat mendengarnya, tanyakan masalah itu ketika telah sampai di rumah. Tentu saja ini berlaku terutama kalau perjalanan dengan menaiki kendaraan umum.

Kesepuluh, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah. Dalam keadaan guru sedang lelah, seorang murid hendaknya tidak mengajukan banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban pelik. Dalam hal ini dikhawatirkan guru kurang berkenan menjawabnya sebab memang sedang lelah sehingga membutuhkan istirahat.

 

Sebagai seorang peserta didik seharusnya mempunyai rasa hormat kepada gurunya. Tidak boleh berkata kasar, dan selalu menuruti perintah guru asalkan hal itu baik. Selalulah menghargai guru dan memuliakannya agar keberkahan ilmu yang didapat dapat mengalir dengan lancar. Begitupun dengan proses ketika menuntut ilmu dalam mencari keberkahan dari Allah melalui guru yang menemui hambatan di jalannya. Peserta didik dan guru ibarat antara anak dan orang tua di sekolah yang seharusnya diterapkan dengan adanya adab peserta didik terhadap guru dalam menuntut ilmu.

 

Referensi

https://islam.nu.or.id/post/read/109867/sepuluh-adab-murid-terhadap-guru-menurut-imam-al-ghazali

 




Menulis di Blog Jadi Buku


Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi

Juni Marlinda Rambe

Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com

NPA PGRI : 02.18.02.0810

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar