Jumat, 09 Oktober 2020

KATA ADALAH SENJATA

Mereka yang tidak berani membunuh ketakutan akan terbunuh oleh ketakutan. (Abdul Hakim Busro)

KATA ADALAH SENJATA

Menurut beliau kata adalah senjata karena semua berawal dari kata dengan kata kita bisa memberikan cinta dengan kata kita juga bisa memberikan luka dengan kata kita bisa berkreasi dengan banyak hal dengan banyak kreativitas untuk menulis puisi menulis cerita menulis buku dan mulai semuanya selagi kita mulai dari kata. Oleh karena itu kata adalah senjata

Agar pertemuan kita terasa lebih "klik", mohon tonton video tentang cerdas berbahasa berikut. Durasinya kurang dari 7 menit. Mohon tuliskan komentar berupa tagar #utamakanbahasaindonesia  Jangan lupa subscribe, semoga bermanfaat.

https://www.youtube.com/watch?v=OI-PC4k053g&t=27s

jangan lupa tagar #utamakanbahasaindonesia lalu tuliskan nama lengkap dan asal Bapak-Ibu

Beberpa hal terkait konten dalam vlog tadi juga dapat dimasukkan sebagai bahan dalam tulisan di blog.

Sekurangnya ada dua: tentang konsep berbahasa dan bagaimana pengutamaan Bahasa Indonesia dalam kehidupan seharai-hari.

Kembali kepada "Kata"

Beliau memulainya dengan kalimat bijak: Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan. (Abdul Hakim Busro)

Beliau mengatakan bahwa  “membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan.dan kenapa beliau bilang begitu, karena sekai lagi sejarah telah mengatakan bahwa orang-orang hebat lahir dari pembaca pembaca hebat. Kita kalau ingin jadi penulis, maka salah satu kunci terbaik yang merupakan gerbang utama sekaligus kuncinya adalah membaca. Sebagus apapun niat kita dalam keinginan untuk menulis tetapi tidak kita barengi dengan keterampilan membaca yang baik kebiasaan membaca yang baik maka tulisan kita akan terbatas. Tulisan kita akan membosankan, analisis kita cara berpikir kita terkait objek terkait tema yang akan kita jelaskan tentu akan sangat terbatas karena kita tidak mampu menjelaskan secara tepat. Andai pun kita bisa berbicara dengan panjang bisa jadi apa yang kita bicarakan mengulang kata-kata yang sama tentu membosankan.”

 

Menurut beliau membaca akan menambah wawasan dan jumlah perbendaharaan kata (kosakata) yang terekam dalam memori kita.

Beliau mengatakan “Mengapa jumlah kosakata kita harus cukup, harus lebih dari cukup kalau bisa. sekali lagi kita akan merangkai kata menjadi kalimat menjadi paragraf menjadi sebuah teks. Jika kemampuan berbahasa kita terbatas, maka untuk penulis pemula jangankan satu lembar memulai kalimat dengan kata tertentu saja kita berpikir, ini tepat apa ngak ya bagus apa tidak ya kira-kira kalau saya mulai dengan ini aduh sudah umum apa ngak ya, berbeda dengan mereka yang terbiasa membaca kosakata yang jumlahnya ribuan dari buku-buku yang dibacanya akan terekam dengan manis di memori kita. Pada saatnya dibutuhkan maka ia akan bisa kita panggil kembali.”

 

Tentu pernah mendengar tentang "kosakata aktif?" 109.000 kata

Beliau mengatakan “Dalam KBBI versi 2018 penjelasan di tahun 2018 itu ada sekitar 109.000 kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Masalahnya dari ratusan ribu kata itu berapa ribu Kata yang aktif di kepala kita yang aktif di memori kita, setiap kepala setiap memori menyimpan jumlah kosakata yang berbeda-beda. Mereka yang terbiasa membaca apalagi kemudian digunakan untuk menulis berbicara, maka jumlah kosakatanya lebih banyak dibanding yang tidak membaca itu yang pertama. Yang kedua Bagaimana mengaktifkan kosakata saat anda mendengarkan saya berbicara ini sepanjang misalnya saya berbicara 1 jam barangkali tidak ada satu katapun yang Bapak Ibu tidak paham semuanya paham, akan tetapi perlu dipikirkan tolong kira-kira membayangkan Apakah ratusan kata yang sudah terlanjur saya katakan tadi juga mampu diucapkan orang lain. Barangkali ada yang lebih hebat daripada saya. Tetapi ada juga yang di bawah saya karena jumlah kosakatanya berbeda-beda tadi dan cara mengaktifkannya adalah dengan cara membaca lebih banyak lagi membaca, membaca dengan begitu kata-kata yang kita baca itu aktif saat dibutuhkan akan keluar, berbeda berbeda dengan bapak tahu bahwa kosakata ini artinya ini dan saya paham ketika orang mengatakannya tapi karena tidak pernah itu menggunakan Apa itu tidak akan pernah terpanggil oleh Bapak Ibu ya ketika dibutuhkan saat menulis atau berbicara.”

 

Menurut beliau untuk menjadi penulis yang baik, kita harus mengaktifkan kosakata lebih banyak lagi.

Penguasaan kosakata berimplikasi positif bagi keterampilan menulis dan berbicara: komunikasi efektif.

Membaca dapat membuat otak tetap aktif dan bereaksi untuk melakukan fungsinya secara baik. Membaca dapat memperkuat kemampuan berpikir dan menganalisis.

Sengaja malam ini beliau memulainya dengan "kata" karena semua tulisan akan berawal darinya. Menguasainya dengan baik adalah kunci untuk melanjutkan langkah-langkah berikutnya.

Menurut beliau saat kita bertemu dengan orang yang suka membaca, saat mereka diminta untuk menulis atau berbicara tetapi tidak selalu bisa begitu ya, tidak selalu semua, kemudian tiba-tiba bisa bicara. bicara mendengar menulis keterampilan yang harus dilatihkan. Intinya kalau sama-sama berlatih si A berlatih si B berlatih si A- nya banyak membaca si B- nya tidak, maka Yakinlah si A akan kualitas tulisannya akan lebih baik dibanding yang B.  Oke tarulah ya B bukunya lebih banyak, yang bisa jadi karena dia lebih produktif tapi bukan berarti lebih baik. Jika dia hanya menuliskan gitu itu lagi itu lagi. Apakah menulis harus dengan kata-kata baru yang sulit? tidak . Tetapi tulisan dengan varian apa, dengan variasi kata kosakata yang banyak itu akan memberikan relaksasi. Kalau beliau bilang kepada anak-anak membaca itu rekreasi. Bagaimana kita bisa berkreasi saat kita membaca kata demi kata membosankan. Tetapi ada kata demi kata menghipnotis, gila ini keren ini. Maka sekali lagi ayo sama-sama mengaktiifkan kosakata lebih baik lagi lebih banyak lagi dengan membaca membaca Apa.  

Beliau mengatakan “Membacanya tidak boleh satu hal saja contoh saya sangat gemar membaca buku biografi karena menurut saya buku biografi itu contoh langsung tentang keberhasilan atau kegagalan seseorang. Kita bisa belajar langsung dari fakta hidup yang telah dilakukan oleh orang yang ditulis biografi tetapi saya tidak membaca itu satu-satunya saya membaca banyak buku dengan varian buku yang berbeda-beda, maka saya tidak enggan membaca majalah majalah yang saya pikiri bukan bacaan saya

Contoh di sekolah ada majalah gadis misalnya beberapa waktu lalu sebelum sekolah saya tidak berlangganan misalnya ketika majalah-majalah sedang suburnya ada yang manggil Aneka Yess majalah Gadis saya juga membaca di perpustakaan Kenapa saya perlu kan saya bergaul dengan anak-anak maka saya harus mengerti dunia mereka tidak suka tidak begitu suka menonton lama-lama sepakbola di televisi karena itu melelahkan buat saya tetapi saya tidak menutup mata untuk membaca headline membaca berita penting tentang sebuah pertandingan sepak bola maka pengetahuan kita wawasan kita tidak hanya terbatas pada hal-hal tertentu saja saat menulis kolaborasi Sinergi antara semua hal yang pernah kita baca akan menjadi tulisan yang mantap.”

Menurut beliau kita menulis menggunakan bahasa seperti apa tergantung jenis tulisan kita. Tidak selalu harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Akan tetapi, menggunakan bahasa yang baik itu "wajib" hukumnya.

Menurut beliau baik menurut konteksnya, baik sesuai kebutuhannya. Akan tetapi, bingkai tulisan sepatutnya diupayakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Selebihnya silakan sesuai kebutuhan. Tentu, secara penulisan harus dicetak miring jika memang  itu bukan bahasa baku.

Dalam konteks cerita, misalnya cerpen, kata-kata yang digunakan dalam kalimat percakapan yang ditandai tanda kutip tentu lebih fleksibel. Nanti di akhir beliau beri contoh tulisan beliau.

Tidak harus kaku menggunakan bahasa Indonesia yang benar artinya sesuai kata baku dalam KBBI tetapi beliau bilang bingkai tulisan upayanya sebisanya menggunakan bahasa Indonesia yang baik.  Yang baik menurut beliau adalah yang benar menggunakan kata baku menggunakan pilihan kata yang tepat sebisanya, kecuali jika dibutuhkan kata-kata tertentu yang tidak terwakili oleh bahasa Indonesia, silakan gunakan bahasa lainnya dengan dicetak miring. Bila perlu diberi arti atau penjelasan tentang langsung apa di bagian yang lain contoh dalam menuliskan sebuah narasi misalnya seupayanya menggunakan bahasa yang baku, tetapi dalam bagian tertentu misalnya dalam dialog dalam kutipan percakapan silakan menggunakan bahasa yang dibutuhkan.

Nanti di bagian akhir beliau menulis sebuah fitur perjalanan tentang cerita perjalanan beliau tidak menggunakan semuanya kata baku tetapi bagian-bagian kata yang tidak baku itu beliau tulis dengan cara cetak miring

 

Menurut beliau pada saat kita dihadapkan pada sebuah tugas menulis tentang tema X, kemudian kita punya kebiasaan mengumpulkan materi yang banyak, baik itu buku majalah atau kita searching atau mencari di internet sebanyak-banyaknya.  Kita menulis itu juga punya batas waktu, artinya kita harus tahu misalnya saya deadline pukul 10 pagi .

Konsep membaca yang pertama adalah membaca apapun bukan karena kita sedang butuh aja Artinya kita punya kebiasaan punya budaya membaca Apa saja yang kita anggap penting ya itu yang pertama, upaya membaca banyak.  Hal ini meskipun kita belum punya tujuan khusus saat membaca pengen membaca ABC.  Membaca saja itu akan memperkaya sesuatu yang ada di memori kita, sehingga nanti ketika saat dibutuhkan kita bisa meramunya menjadi satu.

Sementara kita malam ini baru mengerjakan kita harus membatasi tahu diri oh segini cukup itu yang paling frontal ya karena kita Keterbatasan waktu jika tidak terbatas waktu kita lebih banyak lagi.

 

Menurut beliau panjang tulisan kita dalam blog batasnya bukan seberapa panjang, tetapi bagaimana sebuah tulisan sudah mampu mewadahi apa yang menjadi keinginan kita dalam menulis. Apakah kira-kira kalu dibaca orang, tulisan kita sudah cukup jelas maksudnya.

Menurut beliau membaca itu apa harus dari buku bacaan atau membaca dalam arti luas . Oke membaca membaca yang  pertama dari buku bacaan dari koran dari majalah dari sumber-sumber yang ada di internet atau sumber lainnya yang namanya apa terserah dalam bentuk tulisan itu yang  pertama adalah tadi udah bener akan melatih kita dalam membaca artinya membaca itu membaca huruf demi huruf membuat kosakata kita menjadi semakin bertambah banyak .

Yang kedua adalah membaca dalam arti luas itu beliau juga sering lakukan,  melihat keadaan melihat fenomena mengunjungi sebuah tempat dan seterusnya itu adalah membaca dalam arti luas.  Pada saat kita melihat sebuah objek kemudian pikiran kita langsung membuat sebuah apa ya sebuah tulisan atau membuat sebuah simpulan membuat sebuah pemahaman, kemudian itu akan secara langsung tidak langsung kita sedang menuliskan sesuatu dalam pikiran kita.

 

Hobi beliau adalah memotretnya fotografi, beliau sering melakukan dalam sebuah pelatihan beliau untuk berlatih berbicara atau menulis.  Beliau hanya memunculkan gambar-gambar atau foto-foto yang pernah beliau buat dan itu juga mewakili pemandangan atau objek secara langsung para peserta melihat foto. Tapi beliau buat sebagus mungkin foto-foto pilihan, sehingga tetap menarik. Kemudian Bapak Ibu Disuruh membaca membaca dalam arti yang tidak sesungguhnya 

 

Adakah trik jitu untuk menumbuhkan minat baca?

Menurut beliau pada akhirnya motivasi apapun kita kepada anak-anak kita yang kita berikan pada anak kita atau kepada siapa pun pada akhirnya adalah yang menumbuhkan kesadaran itu dari diri kita sendiri. Termasuk kegemaran kita dalam membaca kita mulai dari yang kecil kita biasakan dan kita upayakan bahwa kita punya keyakinan dengan membaca dengan tahu bahwa membaca itu bisa membuka segalanya.  Mudah-mudahan itu bisa memberikan motivasi yang kuat memberikan inspirasi yang kuat untuk kemudian melakukan membaca kita ingin menulis.  Nah itu poin pertama jika tidak membaca dengan baik,  maka tulisan beliau  akan terbatas itu udah menjadi motivasi pertama untuk kemudian bergerak membaca.

 

Menurut beliau memakai baju memakai bedak memakai segala sesuatu yang tampak itu mempercantik kita dan itulah yang disimpulkan oleh orang lain saat first impression. Saat ketemu pertama kesan pertama itu dan apa yang tampak dan yang kedua adalah bagaimana cara kita membawa diri dengan cara berbicara sedang kita punya citra diri yang baik tentu menjadi idaman kita dan salah satu penentu citra diri yang baik adalah bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan baik, baik baik lisan maupun tulisan.

Mudah-mudahan penjelasan beliau ini memotivasi untuk kemudian saatnya membaca, tetapi tetap harus mulai menulis. Jangan menunggu membaca lebih banyak lagi baru kemudian nulis.

Beliau mengatakan”Sekarang kita sedang belajar menulis bersama,  kita semua saya juga belajar . Ayo kita mulai dari apa yang sudah kita punya.”

 

Berbahasa adalah keterampilan yang harus dilatihkan secara berulang atau terus-menerus.

Menurut beliau jika ingin menulis berupa narasi atau deskripsi sudut pandang yang baik itu dengan apa sudut pandang aku, kita atau apa yang biar lebih bagus tulisannya dengan ringan dibaca sebenarnya pilihan sih, dalam sebuah tulisan panjang.  Tentu kita akan memilih variasi yang tepat sehingga tidak membosankan.

Kalau menurutbeliau Apakah menggunakan sudut pandang aku, kita,  saya apa yang lainnya itu harusnya bebas sih contoh bisa jadi kata aku saya juga bisa tidak keluar ya.  Misalnya ini sebuah pagi yang cerah sinar matahari menembus daunan di kebun rumahku,  dedaunan bergoyang tipis dihembus angin pagi masih ada sisa embun yang menempel di ujung daunnya misalnya.  Beliau tidak mengatakan saya pagi ini menyaksikan pagi yang indah matahari pagi tapi bisa menggunakan kata lain sebenarnya itu variasi menurut beliau sih.

Tapi silakan bisa menggunakan apapun menurut  beliau tergantung pilihannya dan kira-kira dalam sebuah tulisan panjang kapan digunakan aku kapan digunakan saya kapan digunakan kita, sama-sama punya efek . Kalau aku kesannya milikku, kalau kita memposisikan apa yang kita tulis itu milik bersama itu pilihan sih.

 

Bagaimana membangun kemauan membaca siswa dan guru dalam kaitanya budaya literasi di sekolah?

Jauh sebelum apa ya program literasi diterapkan beliau dan beberapa guru di sekolah guru bahasa Indonesia terutama adalah sudah sejak dulu.  Nah jadi kita punya program dari dulu satu dalam satu semester dalam satu tahun anak-anak harus membaca minimal ya minimal 3 buku minimal dulu.  Jadi ada buku fiksi non fiksi dan biografi. Buku yang telah dibaca kemudian harus dibuat sinopsis atau resensi.  Ada sinopsisnya dan ada tanggapannya kemudian disertai cover buku tentang copy atau scan kemudian biografi penulis nya juga harus di copy, termasuk jika di halaman belakang ada semacam ringkasan atau tulisan yang mengantarkan sebuah buku isinya begini. 

Itu di-copy kenapa? karena yang pertama biografi penting buat diketahui anak agar anak paham siapa pengarang-pengarang  dari Indonesia yang kedua Kenapa di bagian belakang buku yang ada tulisannya misalnya tentang pengenalan buku secara singkat juga harus tulis karena biasanya juga di bagian belakang itu kalau tidak di copy juga anak-anak mengambil dari situ.  Jadi intinya adalah membuat resensi buku dan itu wajib. 

 

Jadi misalnya minimal 3 buku itu semester pertama itu adalah 2 buku, misalnya semester pertama adalah buku fiksi dan buku non fiksi.  Nanti semester ketiga buku biografi dan dalam pelaksanaannya.

Pernyataan anak yang suka membaca suka begini.  “Pak saya boleh mengumpulkan resensi buku lebih dari 3, boleh .” Itu akan menjadi nilai plus. Kemudian buku-buku yang telah diresensi yang telah dikumpulkan itu biasanya misalnya kelas 9A mengumpulkan resensi buku non fiksi. Semua hasil resensi nya file-nya dikumpulkan ke beliau dalam bentuk word kemudian file fisiknya adalah bentuk print out diatur misalnya kertas A4 sama tulisannya semua Times New Roman 12, spasinya satu setengah,  kemudian dikumpulkan dan dijilid jadi buku resensi kelas 9A untuk buku fiksi

 

Apakah ada harapan dalam kehidupan orang membaca meningkatkan taraf hidupnya?

Menurut beliau sangat meningkatkan taraf  hidupnya,  jika tidak bisa dihitung dengan angka dengan hitungan matematika paling tidak taraf hidupnya akan menjadi naik.  Karena secara kualitas diri,  kualitas pribadi setelah membaca dia menjadi sosok yang berbeda menyikapi masalah berbeda.  Cara ketika ada stimulus, cara merespon nya juga beda.  Setiap akan mendapatkan solusi dengan cara yang berbeda, maka membaca meningkatkan taraf hidupnya.

 

Salah satu kebiasaan beliau adalah ke mana-mana di tas beliau misalnya,  hampir selalu ada buku,  itu buku yang belum dibaca. Apakah sempat terbaca di mana-mana belum tentu sempat terbaca,  tapi sekurangnya kalau kita sempat ada waktu misalnya sedang  nyuci mobil atau sedang bisa jadi kita sedang nongkrong di sebuah tempat minum dan seterusnya dan kita masih menunggu makanan dan seterusnya kita bisa membaca buku.

Yang kedua beliau masih ingat pesan seseorang beliau lupa pesan siapa itu dulu ya. Usahakan masuk kelas itu bawa buku dalam bentuk buku baru.  Kenapa ?agar anak-anak tahu bahwa kita sedang membaca buku dan itu emang benar responnya buat anak-anak.  Kalau beliau mengajar membawa buku kemudian beliau bilang “ saya punya buku baru ini isinya begini.” Kemudian beliau provokasi dengan mereview isinya anak-anak itu. Kemudian respon anak-anak“pak saya ingin baca boleh pinjam.”  Secara di perpus kan belum ada bisa beli atau suatu ketika bisa pinjam ke beliau,  karena beliau juga beberapa kali pinjem punya siswa.

 

Jika dibuat rutin diprogramkan kalau tidak,  ada tujuan khusus yang harus selesai buku ini dalam waktu cepat.  Biasa kan sekurangnya Oh ya hari ini saya baca minimal 15 menit 20 menit setiap hari,  kalau bisa,  kalau belum punya kebiasaan membaca . Tapi kalau nanti sudah ada kebutuhan khusus mau nggak mau harus membaca dan diselesaikan tapi kalau untuk biasanya hari-hari silakan dibuat jadwal kapan punya waktu nggak harus panjang tapi rutin.

 

Bagaimana untuk pemula motivasi membaca?

Menurut beliau tadi keinginan untuk menjadi sosok yang berbeda dalam artian adalah kualitas diri dengan berbahasa karena dengan Cerdas Berbahasa,  kita akan menjadi sosok yang luar biasa.

Membacalah dari hal-hal yang disuka dulu. Kita suka apa, dibaca lebih banyak lagi,  lebih banyak lagi, dalam waktu ber jalan. Cobalah berkenalan dengan bacaan yang lainnya selain novel, puisi, buku nonfiksi biografi. Beliau sarankan kalau berkesempatan ke toko buku misalnya ada keperpustakaan,  membacalah biografi,  karena itu salah satu bacaan keren menurut beliau,  tapi jangan menutup bagian yang lainnya.

 

Menurut beliau cintailah intinya gini kalau kita merasa bahwa sesuatu itu bisa kita tingkatkan dengan cara membaca maka itu salah satu trik terbaik itulah motivasi terbaik dengan ini saya akan menjadi ini, lakukanlah maka membacalah.

 

Bagaimana cara membaca yang efektif dan tepat sasaran ?

Menurut beliau caranya banyak. Yang pertama adalah kita tahu tujuan kita membaca itu yang pertama kalau kita sudah tahu tujuan atau target kita membaca,  kita pilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhan,  tentu sesuai yang kita punya juga. Kalau misalkan di internet ya gampang sekali dengan kata kunci tertentu kalau mau baca di Google kata kunci tertentu enak mengarahkan kita. 

Tapi bagaimana dengan membaca buku agar tepat sasaran dan efektif?

Menurut beliau namanya efektif  itu,  ada efeknya ada hasilnya sesuai sasaran,  maka misalnya sebuah buku tebal.  Beliau membaca bukunya Renold Kasali dari sekian banyak bukunya tebal tebal. Misalnya beliau mencermati ada bagian tertentu yang bahas tentang pendidikan dan guru. Karena beliau butuhnya itu beliau baca itu,  yang lebih fokus itu meskipun bacaan sebelumnya dan berikutnya itu juga.  Kalau beliau baca berpengaruh juga maka akan beliau baca dengan cepat, tetapi baca fokus adalah bagian yang menurut beliau yang beliau butuhkan.

 

Menurut beliau sekali lagi, kita buka buku kemudian lihat daftar isinya,  bagian mana yang  kita pentingkan.  Jika kita membaca buku untuk tujuan tertentu , maka cukup dibaca pada bagian itu saja, karena untuk tujuan tertentu.  Tetapi akan lebih baik membaca buku itu komprehensif membaca,  secara keseluruhan meskipun ada bagian-bagiannya kita belajar dengan cepat.

Salah satu trik lagi jangkauan mata kita itu panjang ya membaca 2  3 kata 4 kata,  itu satu sapuan menyapu  langsung.  Itu bisa mata kita, tetapi kita menjadi lama karena dua mata kita membaca satu kata satu kata satu kata , mulai malam hari ini atau besok kalau latihan baca yang belum bisa membaca dengan cepat kita gunakan membaca 2 kata 2 kata 2 kata berikutnya nanti 3 kata 3 kata 3 kata. Kalau jangkauan mata kita lebih luas lagi bisa 4 kata 4 kata dan bisa membaca dengan cepat.

 

Nanti di akhir beliau akan mengunggah beberapa contoh sebagai bentuk beliau bahagi. Hari ini beliau berbagi mudah-mudahan beliau juga bisa punya banyak belajar , nanti beliau akan tampilkan contoh puisi dan contoh cerpen yang sudah beliau rekam. Ya meskipun sudah lama tapi beliau rekam untuk bisa didengarkan kembali.  Ya nanti di bagian akhir akan beliau unggah dan satu tulisan beliau berbentuk fitur atau kisah perjalanan beliau.

 






Minggu, 04 Oktober 2020

MEMBUAT BUKU DARI HASIL NGEBLOG



Banyak orang ingin menerbitkan buku. Ini contoh buku omjay.

Sebagaimana kuliah pada umumnya, peserta yang ingin lulus dan mendapat sertifikat dari PGRI harus rutin mengirimkan resume dan mengunggahnya di blog masing-masing.

Tema materi kuliah malam ini adalah membuat buku dari hasil ngeblog. Omjay yang jadi pemateri pengganti akan berbagi kisah tentang 4 bukunya yang terbit karena menulis di blog. Yup, inilah salah satu rahasia Omjay bisa menerbitkan buku. Rutin menulis di blog, kemudian kumpulkan dan buatlah menjadi sebuah buku. Kita akan merasakan keajaiabannya. Dari catatan harian di blog menjelma menjadi buku.

 

Buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger (2020)

Buku ini diterbitkan dalam waktu 6 bulan. Dikerjakan dengan sangat teliti oleh Pak Sukarno selaku editor dari kota Semarang. Tulisan-tulisan dalam buku ini diambil dari kisah nyata omjay yang ditulis di blog kompasiana.com/wijayalabs. Sebuah blog keroyokan yang dikelola oleh kompas group.

 

Buku Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa (2020)

Buku ini diterbitkan dalam waktu 3 bulan. Merupakan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang lolos masuk final lomba karya tulis inovasi pembelajaran tingkat nasional. Berkat buku ini, omjay mendapatkan hadiah berangkat ke negeri Panda untuk kursus singkat belajar STEAM di China University of Mining and Technology (CUMT).




Ada 50 orang guru SD dan SMP dikirimkan ke negeri tirai bambu sebagai guru berdedikasi dan berprestasi oleh kemdikbud RI pada bulan Maret 2010.

 

Surat dari Kemdikbud selalu omjay simpan, sebagai surat berharga yang tak mungkin terlupakan.

Mulanya, Omjay tidak tahu kalau hasil PTK bisa dijadikan buku ber-ISBN. Namun, setelah belajar kepada Pak Lukman di Jawa Timur secara online, Omjay menjadi tahu ilmunya. Taraaa ... lewat tangan dingin Bu Hati di Bandung sang editor, buku hasil PTK tersebut akhirnya terbit dan banyak yang memesannya. Alhamdulillah.

 

Blogger Ternama (2017)

Buku ini adalah buku yang diterbitkan dari hasil menulis di blog selama 6 bulan. Buku terbitan Camp Pustaka ini berisi tentang kisah nyata Omjay menulis di blog dan menjadi blogger ternama. Kemudian diundang makan siang di istana negara oleh Presiden Jokowi.



Omjay mengatakan “Gemeter juga kaki ini dan sempat keder ketika harus bicara di depan Presiden Republik Indonesia.”

Buku blogger ternama ini tidak mengajari guru bagaimana cara membuat blog. Sebab, cara membuat blog dapat dengan mudah kita dapatkan di google dan youtube. Lewat buku ini Omjay justru mengajak kawan-kawan guru untuk menulis di blog dan kemudian merajut tulisannya menjadi buku yang layak jual. Sampai sekarang royalty bukunya masih omjay terima dari penerbit Camp Pustaka.

Blogger Ternama berkisah tentang bagaimana seorang guru yang biasa-biasa saja dapat menjadi guru yang luar biasa. Berkat rajin menulis di blog, Omjay diundang keliling Indonesia dan diajak makan siang di istana negara bersama Presiden Jokowi. Bahkan Omjay bisa berbulan madu gratis ke Singapura gara-gara menulis di blog. Wow! Inilah kisah nyata omjay sebagai seorang blogger.

"Omjay Bukan mau menularkan virus corona, tapi menularkan virus ngeblog di kalangan guru Indonesia. Dengan begitu para guru bisa menjadi blogger ternama dan menjadi guru blogger Indonesia." Itulah harapan Omjay melalui buku ini. Kalau mau pesan boleh, masih ada stok bukunya di rumah beliau (promosi dikit hehehe).

 

Buku Menulislah Setiap Hari (2012)

Inilah buku pertama Omjay yang diterbitkan oleh penerbit mayor (Penerbit Indeks Jakarta). Seringnya ditolak oleh penerbit mayor, tak membuat Omjay putus asa. Perlu waktu 3 tahun untuk menerbitkan buku ini. Mbak Abdah khan selalu memtivasi beliau untuk menerbitkan bukunya.

Berkat jasa Mbak Abdah Khan, buku "Menulislah Setiap Hari" menjadi enak dan renyah dibaca. Kemudian, berkat tangan dingin Mas Yuan Acita (editor), buku ini laku keras dan tersebar ke seluruh Indonesia. Dari hasil penjualan buku tersebut, Omjay bisa membeli rumah baru yang cukup untuk berlibur bersama keluarga di Wanaraja, Garut, Jawa Barat.

Malam ini omjay bagikan buku digitalnya kepada Anda GRATIS. Unduh

Semoga dapat memotivasi kita untuk menulis setiap hari.

Omjay sangat senang sekali melihat kawan kawan guru mulai menerbitkan bukunya sendiri. Inilah buah dari belajar menulis dan menerbitkan buku. Siapa yang fokus pasti akan lulus dan mendapatkan sertifikat 40 jam.



Penerbit yang baik tentu memerlukan waktu dalam proses editingnya. Hal ini terkadang kurang disadari oleh para penulis pemula. Apalagi oleh guru yang menulis hanya untuk kenaikan pangkat.

Penulis tidak bisa bekerja sendiri. Butuh orang lain seperti editor yang dapat menemukan kesalahan kita dalam menulis. Oleh karena itu, nikmati prosesnya dan mulailah menulis di blog.

Diminta atau tidak diminta. Blog harus kita isi dengan tulisan yang menarik dan inspiratif. Jika sudah begitu, pasti akan banyak pengunjungnya tanpa kita minta. Hal itulah yang Omjay lakukan selama 11 tahun ini. Orang tahu Omjay dari tulisannya yang tersebar di blog.

Kesuksesan itu butuh proses. Ibarat bertani. Kita akan menghasilkan padi yang bagus kalau prosesnya bagus. Luruskanlah niat menerbitkan buku. Bukan sekedar menambah poin untuk kenaikan pangkat saja. Melainkan berbagi ilmu dan pengalaman. Ingat, berbagi itu tidak pernah membuat kita rugi.

Pentingnya Kolaborasi Penulis-Editor

Di akhir materi, Omjay mengingatkan bahwa kolaborasi itu penting. Keempat buku yang Omjay terbitkan adalah berkat kolaborasi antara penulis dan editor. Jadi bekerjasamalah dengan editor buku supaya bukunya terbit, karena kita tak bisa bekerja sendiri.


Omjay dan timnya akan buka kembali kelas menulis gelombang 16 di bulan oktober.

Namun demikian kelas ini tetap dilanjutkan dan materi di kelas baru akan diposting juga di kelas ini.


Tidak banyak guru yang lulus dalam kuliah online ini. Hanya mereka yang fokus dan mau mengerjakan tugasnya yang lulus.


Kisah beliau malam ini, sudah dituliskan ibu Ditta Widya Utami, S.Pd.

SMPN 1 Cipeundeuy, Subang beliau sekarang sudah menerbitkan bukunya di penerbit mayor, https://www.kompasiana.com/ditta13718/5ed5c842097f362890070093/mudahnya-menulis-buku-ala-omjay.

 

Tema yang paling menarik minat Om Jay adalah tema yang omjay sukai dan kuasai.

Cara mensiasati agar resume renyah bahasanya biar enak dibaca yakni banyak baca resume orang lain.

Yang Omjay sampaikan saat berbicara dihadapan Bapak Presiden Jokowi adalah beliau hanya sampaikan agar ada akses internet cepat ke sekolah saking gugupnya, bleng.

Menurut beliau kiat khusus agar tetap produktif menulis di blog hingga sampai setia 13tahun adalah banyak baca karya tulis orang lain. Ibarat teko kalau tidak diisi air pasti kosong. Begitu juga seorang penulis. Otaknya harus diisi degan tulisan banyak orang.

Tips Omjay menjadi seorang penulis yang inspiratif  adalah sering beli buku dan jangan pelit beli buku. 

“Coba deh beli buku ini.” Kata Omjay

Khusus di Omjay dan timnya  harus menulis resume minimal 20 kali pertemuan. Tidak boleh copas. Kalau copas akan ketahuan karena dibaca oleh penulisnya secara online.


Sekarang beliau sedang fokus menyelesaikan buku ini.


Sambil menanam tanaman hias.



Juga menikmati kolam ikan


Malam ini Omjay mohon doakan sahabatnya yang berpulang kemarin. Drs. H. Sukirman, M.Pd adalah guru berdedikasi yang luar biasa hingga diberi amanah sebagai Sekum PGRI DKI Jakarta.

Jawaban dari Pak Presiden dari pertanyaan Omjay adalah lahirnya matpel Informatika di tahun 2018,.


KESIMPULAN :

Jangan remehkan hal hal yang kecil karena sesuatu yang besar awalnya dari yang kecil ( Saktisyahputra)














 

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU


Profil

http://emisudarwati.blogspot.com/2020/09/currikulum-vitae-emi-sudarwati.html

Mulai menulis dan menerbitkan buku.  Sampai saat ini.

Sejak SMA, sekitar tahun 1990an  beliau  sudah mulai suka menulis cerita.  Hal itu berlanjut sampai beliau menjadi mahasiswa.  Apalagi saat cerpen  perdana dimuat dalam  majalah, rasanya tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. 

Sejak saat itu beliau  semakin rajin menulis dan mengirim ke media.  Lumayan, honornya bisa untuk beli buku dan kebutuhan lain.  Saat kuliah beliau juga sudah suka berjualan baju, celana dan jam tangan.   Karena sejak SMP kelas 1 bapak beliau sudah dipanggil Tuhan.

Sejak menjadi PNS, beliau berhenti menulis.   Karena semua kebutuhan sudah terpenuhi.  Beruntung, tahun;2013 berjumpa dengan penulis-penulis hebat di Bojonegoro.  Akhirnya semangat menulis beliau tumbuh kembali.  Tapi tujuan menulis bukan lagi karena  uang.  Melainkan ingin sukses bersama siswa.  Tahun 2014 adalah pertama kali beliau menerbitkan buku bersama siswa.

 

Pada tahun 2015,  beliau ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya beliau mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, beliau diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan  hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu,  di tahun yang sama juga mengikuti sayembara di BBJT.   BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.

Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, beliau merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

 

Pada tahun 2016, beliau ditugaskan  mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya beliau ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama,  kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan beliau .  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang beliau edit, dengan tambahan sesuai  saran dari dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Tidak lama seusai lomba,  mendapat panggilan  untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum  penjajah  yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.

Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.

Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah  naskah  inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

 

TAHUN 2017

Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Beliau diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, bersama beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.

Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, beliau belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, beliau  tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam  satu buku.  Beliau  menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.

Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

 

TAHUN 2018

Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 

Akhirnya beliau  berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, beliau  aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Selain di PBG, juga beliau juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan Menulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 

Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama  kelamaan  pasti dimuat juga.

Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman Menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir  kesalahan.

 

TAHUN 2019

Beliau mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini beliau tulis  berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan kami semakin bahagia.  Aamiin.

Selanjutnya, di tahun yang sama.  Beliau menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah adalah kumpulan esai Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Penerbit Buku  Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang, dan lain-lain.  Tapi yang paling banyak ya di Penerbit Majas Grup.  Majas memiliki 3 penerbitan. Yaitu Majas sendiri, Praktek Mandiri dan Dwi Putra Jaya.

 

TAHUN 2020

Beliau lebih konsentrasi untuk mengelola Perpustakaan Pribadi menjadi TBM.  Namanya TBM Kinanthi.

Kegiatan rutinnya adalah mengadakan pelatihan dan lomba menulis.  Lomba di TBM Kinanthi tentu berbeda dengan lomba-lomba di tempat lain.  Karena bertujuan memotivasi, maka semua peserta lomba pasti juara.  Yaitu juara 1, 2, 3 dan yang lainnya juara harapan.

Sampai saat ini di TBM Kinanthi sudah mengadakan 5 kali pelatihan menulis.  4 kali pelatihan langsung dan yang sekali webinar.

Juga sudah melahirkan 3 buku hasil lomba dan 1 buku masih Proses di percetakan.

Dalam menyambut Bulan Bahasa Oktober nanti, TBM Kinanthi mengadakan Lomba membaca geguritan untuk siswa SD/MI.  Hal ini bertujuan untuk menanam kecintaan siswa sejak dini terhadap sastra Jawa. Khususnya geguritan (Puisi Jawa Modern).  Masih bayak lagi agenda kegiatan yang kami gagas di tahun 2021 nanti.  Dalam berkegiatan beliau didukung oleh: dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, penerbit majas, KBM Bojonegoro, Pramuka Jaya Vlog, Sanggar Baca SUMILAK dan lain-lain.

 

Menurut beliau ternyata menulis dan menerbitkan buku itu mudah dan sangat murah. Bagi beliau, buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.

Ayo kita tulis sejarah sendiri.  Jangan tunggu orang lain menulis tentang kita.

 

SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).

Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.

Kirimkan naskah buku. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:

1. Kumpulan Puisi

2. Kumpulan Cerpen

3. Kumpulan Esai

4. Novel

5. PTK

6. Naskah INOBEL

7. Kumpulan Pantun

8. Kumpulan Resep

9. Kumpulan Cerpen Misteri

10. Dll

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5

Ukuran kertas A5

2:2;2;2

Naskah sudah lengkap dengan kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah.

Nama file : SaGu SaBu spasi nama                

                     Atau SaSis SaBu spasi nama

Contoh : SaGu SaBu Emi

                Atau SaSis SaBu Emi

 

Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman. Misalkan

50-56 halaman kena 480.000. dan seterusnya.

Ongkir bisa bayar di tempat.

Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com

Konfirmasi ke WA : 082132206671

Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,

Silahkan transfer:

BRI 001101005862531

An Emi Sudarwati

 jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 081232206671

Waktu  pengumpulan naskah mulai hari ini

Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.

Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.

Jika tidakak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.

1 X edit cover kena cas 100.000

 Terimakasih

 

Jika ingin lancar menulis cerpen, banyak-banyaklah membaca cerpen.  Jika ingin lancar menulis puisi, maka banyak-banyaklah membaca puisi, demikian juga yang lain. Yaitu: baca, baca dan baca.

Perbanyaklah membaca. Bergaulah dengan penulis. Maka adrenalin untuk menulis akan meningkat drastis.  Termasuk masuk grup-grup pelatihan menulis semacam  ini.

 

Judul inobel beliau  adalah: Peningkatan hasil belajar menulis cerkak (cerpen, dalam Bahasa Indonesia) dengan SMSHP (Selfie, Media Sosial dan Hubungan Pertemanan).

Judul buku yang pernah beliau terbitkan bersama siswa:

- Siswa Wasis

- Lilani Aku dadi Srengenge

- KAI (Kelas Anak Istimewa)

- KAH (Kelas Anak Hebat)

- dll

Ketika beliau  mengalami kebuntuan dalam menulis, segera jalan-jalan mencari bahan bacaan baru.

 

Menurut beliau tips untuk menulis nyaman dan aman  yakni ingin menulis tentang sosial kemasyarakatan. Tetapi ada kekhawatiran tulisan menyinggung pihak- pihak tertentu  yang berhubungan dengan tulisan kita adalah  Ini masalah perasaan. Untuk menulis semacam itu, yang beliau lakukan adalah mengkomunikasikan dengan pihak lain.  Atau disamarkan namanya.  Sebelum menjadi buku, coba baca di hadapan teman lain. Minta pendapatnya.

 

Kiat-kiat Bu Emi membimbing siswa untuk menulis

Beliau  biasa membawa buku bacaan/cerita ke dalam kelas.  Lalu meminta salah seorang siswa membaca di depan kelas.  Sedangkan siswa yang lain mendengarkan.   Lalu semua siswa menulis ringkasan ceritanya.  Salah satu siswa beliau  tunjuk secara acak membaca ringkasan ceritanya.  Jadi semua harus siap jika ditunjuk.  Sedang yang lain cukup di tanda tangani. 

Jika itu dilakukan 15 menit sebelum pelajaran dimulai.  Lama kelamaan siswa terbiasa menulis.

Lalu beliau buatkan pancingan pertanyaan.

Misalkan:

Tema: Kisah Lucu

Pertanyaan:

1.  Apakah kamu pernah mengalami kisah yang sangat lucu.

2.  Kapan dan di mana kamu mengalami kisah lucu tersebut.

3. Dll

Bisa sampai 10 pertanyaan atau lebih. 

Jawabannya harus berupa  paragraf.  Bukan jawaban pendek.

Lalu jawaban-jawaban tadi disusun menjadi cerita.

 

Menurut beliau kalau penerbit yang gratis, bisa tanya Om Jay. 

Tapi biasanya seleksi sangat ketat.  Naskah harus benar-benar bagus, rapi dan diprediksi laku.  Karena penerbit mayor tentu tidak mau merugi.

Tapi maaf ya, kalau penerbit yang kerja sama dengan beliau semuanya Indi.  Jadi penulis membiayai dan menjual sendiri buku karyanya. Bagi beliau itu asik.

 

Strategi Bu Emi bisa jadi pemenang inobel kemdikbud

Kalau ini, beliau tidak menyangka banget.  Karena semua karya finalis itu bagus-bagus.  Bahkan menurut beliau, inobel beliau itu paling sederhana dan biasa-biasa saja. 

Karena tujuan ikut lomba bukan untuk juara, tapi ingin belajar pada guru-guru hebat seluruh Indonesia.  Kalau pada akhirnya menjadi juara, itu bonus. 

Triknya sih klise saja;

Berusaha dan berdoa

 

Cara Bu Emi mengatur waktu sehingga bisa produktif  dalam menulis ratusan buku

Beliau setiap hari menulis.  Hanya butuh waktu 10 - 20 menit saja kok.  Kita kan punya 24 jam sehari semalam.  Jadi beliau paksakan diri untuk menulis, minimal 10 menit dalam sehari.  Kalau bisa setelah tahajud.  Kalau tidak bisa ya jam  berapa saja.

Tidak semua tulisan beliau  terbitkan.  Biarkan saja yang lain menjadi tabungan di laptop atau blog.

 

KESIMPULAN :

Buku adalah bukti sejarah.  Buku merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, abadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga mengispirasi banyak orang.