Senin, 22 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU BERSAMA PAK AGUNG PARDINI



PROFIL

GURU AGUNG [Agung Pardini] Lahir di Bogor, 29 Jumadil Awwal 1401 Muslim, Telah Menikah, Tinggal di Nanggewer 03/04 Cibinong Bogor https://goo.gl/maps/MmuSyMSUiiD2 Konschooltan pada MADRASAH 5.0 | Master Teacher pada SEKOLAH GURU INDONESIA | Mentor pada SEKOLAH KEPEMIMPINAN BANGSA DOMPET DHUAFA S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta S2 Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Menjadi GURU, Tutor, dan Korektor buku pada mata pelajaran Sejarah dan IPS di beberapa lembaga, sekolah, PKBM, dan Bimbingan Belajar

2012 2013 Manajer di Makmal Pendidikan

2014 2015 2016 Direktur / Master Teacher Sekolah Guru Indonesia

2017 2018 GM Sekolah Ekselensia Indonesia

2019 GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019    Menjadi mentor dan pemateri pada ranah pengembangan diri remaja dan pemuda Menjadi Trainer dan Konsultan Pendidikan, khususnya pada bidang pengembangan sistem instruksional, budaya sekolah, serta kompetensi guru

2006 Pemakalah termuda dalam Konferensi Nasional Sejarah VIII di Jakarta

2008 Pembicara pada Public Training untuk guru di Bogor

2009 Pembicara pada Public Training untuk guru di Depok

2010 Pembicara pada Seminar Keguruan di Mataram NTB

2011 2012 2013 Menjadi pengembang pada program pendampingan sekolah dari Sumatera hingga Papua

2013 Memberi orasi pada Simposium Pendidikan Nasional Dompet Dhuafa di UI Depok Public Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, di Maros Sulsel dan Garut Jabar

Pembicara pada Seminar Hari Pendidikan Nasional di Serang Banten 2014

Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Makassar Pembicara pada Seminar Pendidikan dan Museum di Jakarta 2015

Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Mataram, Medan, dan Padang Pembicara pada Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI) di UNES Semarang dan UNSRI Palembang 2016

Pembicara pada Seminar Pendidikan Nasional di UNWIDA Klaten, Jateng Pembicara pada Seminar dan Workshop Kompetensi Keguruan di UIKA Bogor 2017

 Pembicara Social Leader Training Tingkat Nasional di Bogor 2018

Pemateri pada Teachers Leader Camp Tingkat Nasional di Bogor Pemateri dalam FGD Pembuatan Road Pendidikan di DKI Jakarta Pembicara pada Studium General SGI – School of Master Teacher di Yogyakarta 2019

RIWAYAT KARIER

2001 – 2008   :   Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal

2006 – 2007   :   Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga

2008 – 2012   :   Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD

2012 – 2014   :   Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN

2010 – skrg     :   Pengasuh  PAUD Nusa Indah Cibinong

2014 – 2016   :   Direktur Sekolah Guru Indonesia

2016 – skrg    :    Master Teacher Sekolah Guru Indonesia

2017 – 2018    :   GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa

 

2019 – skrg  :   GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA)

MENULIS ARTIKEL

1. Sekolah Berbasis Masyarakat Jurnal Bogor, 17 Oktober 2009    Opini

2. Mengajar Siswa Gemar Membaca       Radar Bogor, 8 Maret 2010           Opini

3. Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi    Koran Tempo, 16 Mei 2013          Opini - Advertorial

4. Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020

MENULIS BUKU

1.         Menabung Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education)           MM –        2010              Bersama tim Masyarakat Mandiri

2.           Penyulut Jiwa di Kampung Hatta               Makmal DD, 2012             Bersama Surya Hanafi,                   dkk

3.           Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya                Makmal DD, 2012             Bersama Purwo                Udiutomo

4             Sekolah Ramah Hijau      Makmal DD, 2013             Bersama Zayd Sayfullah, dkk

5             Besar Janji daripada Bukti             Makmal DD, 2013             Bersama tim

6             Bagaimana ini Bagaimana itu       Makmal DD, 2014             Bersama tim Makmal

PEMBICARA/NARASUMBER (Non-Training)

1        Konferensi Nasional Sejarah VIII, dengan membawakan makalah yang berjudul “Media Islam Revivalis”                Jakarta, 2006      800 orang            Kembudpar dan MSI

2          Seminar Pendidikan : Gelipa untuk Pendidikan   Sukabumi, 2 Februari 2010           100                            orang            MM – JICA

3          Lokakarya Daerah Gerakan Rakyat KAMMI Bogor             Bogor, Maret 2010           30                        orang               KAMMI IPB

4         Seminar: Menjadi Remaja Muslim Trendsetter  Sentul,22 Agustus 2010                 150                            orang   

5         Talkshow: Seni dalam Sejarah Islam         Bogor, Agustus 2012       200 orang (siswa)             Sekolah Bosowa Bina Insani Bogor

6         Simposium Pendidikan Nasional                Depok, 30 Oktober 2013               200 orang            Makmal Pendidikan DD

7          Seminar Pendidikan dan Museum            Jakarta, November 2015               150 orang                               Museum se-DKI Jakarta

8          Studium General School Master Teacher              Makassar, Mataram, Padang, dan Medan,                      2015                 Sekolah Guru Indonesia DD

9          Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia     Semarang,                                 2016                500 orang                IMAKIPSI

10          Seminar Pendidikan Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Tingkat                                      Sumatera           Palembang, 2016                300 orang            IMAKIPSI

11           Seminar Nasional Pendidikan     Klaten, 2016       200 orang            Universitas Widya Klaten

12           Seminar dan Workshop Keguruan            Bogor, 2017        200 orang            UIKA Bogor

13          Social Leader Training Tingkat Nasional   Bogor 2018          100 orang            Sekolah             Kepemimpinan bangsa

14           Future Leader Camp 2019

15.          Young Leader Camp 2019 di Bandung, Bogor, dan Lubuk Linggau

16.          Young Leader Regional Camp di Solo 2019

17.          Muktamar Young Leader di Semarang 2020

18.          Sociopreneur Camp 2019 di Yogya

19.          Studium Generale Sekolah Pasca Sarjana UNY, 2020

20.          Studium Generale UNNES 2020

21.          Studium Generale PGSD UNNES Tegal 2020

22.          Seminar Pendidikan di UNPAS Bandung, 2020

PEMATERI PELATIHAN GURU (Public Training)

1              Publik Training (Hari Guru)

Tema: Kondisi Guru Indonesia   Bogor, 25 November 2008

2              Publik Training (Hari Guru)

Tema: Guru Bergerak     Depok, 25 November 2009

3              Publik Training (Hari Guru)

Tema: Pembelajaran Efektif        Jakarta, 25 November 2012

4              Publik Training (One Trainer Interactive Show)

   Tema: Inspirasi Guru untuk Bangsa          Aula Kantor Gubernur NTB, 1 Agustus 2010

5             Publik Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, Tema: Guru                         Kreatif     Maros dan Garut, November – Desember 2013

6.            Publik Training, Guru Kreatif di Serang Banten, 2014

7.            Publik Training, Guru Kreatif di Lhokseuwe Aceh, 2014

7.            Pelatihan Guru Pertamina di Cirebon, 2019

8.            Indonesia Teacher Leader Camp 2020 di Sulawesi Selatan

Sebagaimana tercantum dalam CV, saat ini beliau bekerja di Dompet Dhuafa.

Salah satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 kami kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru Indonesia)

Berikut ini adalah web-nya

www.sekolahguruindonesia.net

Perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan.

Berdasarkan pengalaman beliau bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.

Terdapat beberapa kendala:

1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.

2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office

3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.

4. Ejaan yang (belum) disempurnakan

Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.

Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.

Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya

Berikut contoh-contohnya


buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media. Ini murni diangkat dari  pengalaman-pengalaman mereka

Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.

Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok.

Berikut contohnya


Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.

Ada yang di kepulauan Ada yang di hutan dan pegunungan Dan ada yang di pelosok kampung

Hampir semua buku-buku yang beliau terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.

Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.

Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.

Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.

Menurut beliau Ini mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusuma, yang senang menulis cerita harian di group ini...

 

Melalui jurnal ini, para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, bisa langsung coaching atau konseling.

 

Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.

Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.

Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca.

Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis.

Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya ada bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi ada apel.

 

Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa.

Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi".

Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dimiliki dari para tokoh.

 

Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Beliau sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Halo Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus

Guide Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia

Sila unduh dan donasi di :

http://etahfizh.org/ebook

Beliau mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/⁣⁣

duAction #AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia

#eBook#ebooks #Eduaction #Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR

Sekarang ini beliau tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan Sepuluh Kepemimpinan Guru.

Tulisan-tulisan beliau bisa dibaca di web SGI:

www.sekolahguruindonesia.net

Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, beliau sedang hentikan beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah. Semoga tahun depan kita bisa buka lagi.

Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang literasi. Namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.

Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya. Bisa PTK Bisa Jurnal Penelitian Bisa Cerpen atau Puisi

Bisa juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal.

Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.

Sepanjang pengalaman beliau,  berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat. Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel.

 

Saran beliau, untuk para guru yang senang menulis  buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual.

Sebagai misal, kalau di SGI, kita memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan disesuaikan dengan pesanan.

Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa sendiri biasanya  dibagikan (gratis) buat para guru-guru lain. Jadi gampang laku, karena gratis

KESIMPULAN :

          Merangkai kata dalam bentuk tulisan bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.

Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.

Menulis  melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".

 


Jumat, 19 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU BERSAMA BU EMI SUDARWATI


CURRIKULUM VITAE EMI SUDARWATI

EMI SUDARWATI.  Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998.  Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005.  Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia.  Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti  sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti.  Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.

Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018),  Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019).  Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI).  Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn.  Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif.  Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. 

Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling).  Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda.  Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.

TAHUN 2017

Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.

 Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.

Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

 

TAHUN 2018

Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain. 

Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis. 

Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.

Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman menulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

 

TAHUN 2019

Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.

Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang,

 

Saat ini beliau konsentrasi mengelola TBM Kinanthi.

Untuk penerbitan buku. Beliau kerja sama dengan Majas Grup (Penerbit Majas, Dwi Putra Jawa, dan Praktek Mandiri).

SaGuSaBu (Satu Guru Satu Buku) & SaSis SaBu (Satu Siswa Satu Buku).

Mau menerbitkan buku ber isbn, mudah dan murah? Ayo ikut program ini.

Kirimkan naskah buku Bapak/Ibu Guru atau Siswa. Tentang apa saja sesuai bakat dan minat. Misalkan:

1. Kumpulan Puisi

2. Kumpulan Cerpen

3. Kumpulan Esai

4. Novel

5. PTK

6. Naskah INOBEL

7. Kumpulan Pantun

8. Kumpulan Resep

9. Kumpulan Cerpen Misteri

10. Dan lain-lain.

Jenis huruf : Time new roman/12/1,5

Ukuran kertas A5

2:2;2;2

Naskah sudah lengkap dengan kata pengantar, biografi dan foto dalam 1 file. Jangan dipisah-pisah.

Nama file : SaGu SaBu spasi nama                

                     Atau SaSis SaBu spasi nama

Contoh : SaGu SaBu Emi

                Atau SaSis SaBu Emi

 

Biaya penerbitan tergantung jumlah halaman.

50-56 halaman kena 480.000. dst

Ongkir bisa bayar di tempat.

Dapat 10 buku, piagam penulis dan beberapa buku terbitan Majas Grup.

Alamat Pengiriman naskah : emiime2011@gmail.com

Konfirmasi ke WA : 08563155081

Jika naskah dinyatakan lolos kurasi,

Silahkan transfer:

BRI 001101005862531

An Emi Sudarwati

 jika sudah transfer di foto. Lalu kirimkan ke WA ke no 08563155081

 

Waktu pengumpulan naskah mulai hari ini

Buku akan terbit paling cepat 3 bulan setelah kirim naskah dan TF.

 

Jika menginginkan cover buat sendiri, langsung dicantumkan saat kirim naskah. Dengan persyaratan, harus orisinil. Bukan jiplakan atau hasil rekayasa dari internet.

Jika tidak ada, Penerbit menyediakan desain cover gratis.

1 X edit cover kena cas 100.000

Awal tahun 2013 beliau sudah kepikiran ingin Menerbitkan Buku.  Tapi belum tahu caranya.   Untunglah akhir tahun 2013 dipertemukan dengan Kawan-kawan PSJB.  Sehingga tahun 2014 terbit buku perdana bersama siswa.  Karena beliau tidak mau sukses sendirin.  beliau ingin siswa desa pun bisa dikenal.

Naskah usahakan dikirim lengkap. Mulai judul, kata pengantar, daftar isi,  isi buku,dan biografi penulis. 

Sedangkan edit,  layout dan desain cover akan dikerjakan TIM. Namun jika berkenan membuat kover sendiri juga diperbolehkan.  Tapi tidak akan mengurangi biaya ke penerbit.

Wawasan dari tim penilai PAK.

Ada banyak alasan mengapa Buku dan lain-lain tidak dinilai:

1. Bisa jadi Timnya yang salah memaknai sebuah bukti fisik untuk dikonvert menjadi nilai angka kredit karena multi tafsir atau dokumen salah kamar.

2. Bisa jadi ybs salah memasukkan bukti fisik (pengembangan diri, Seminar, KTI, penghargaan atau lainnya). Semisal: Narasumber/peserta pelatihan masuk katagori pengembangan diri. Untuk dapat nilai harus sekurang_kurangnya melampirkan foto copy undangan, surat tugas, resume kegiatan/foto dokumentasi kegiatan dan piagam dengan struktur program tidak kurang dari 30 jp yang dilegalisir atasan.

Untuk Seminar hampir sama dengan perlakuan pelatihan, namun tanpa struktur materi maupun JP. (harus dimasukkan kolom seminar bukan pelatihan).

Karya tulis buku pelajaran, buku referensi pendidikan, jurnal ilmiah, buku terjemahan, buku karya inovatif, dll. Untuk dapat nilai harus ada surat keterangan penerbit, pengesahan atasan, pernyataan keaslian dari ybs, dan fisik buku ber ISBN.

Untuk kasus "piagam dari penerbit" diatas:

1. Jika piagam tanpa struktur materi sekurangnya 30 JP otomatis tidak bernilai/tertolak.

2. Jika dimasukkan penilaian seminar tdk pada tempatnya.

3. Masuk nilai penghargaan juga tidak relevan. 

Menurut beliau piagam dari penerbit sebaiknya dijadikan pendukung untuk buku (buku pendidikan, karya inovatif dsb), yang diajukan nilai PAK beserta pengesahan atasan, pernyataan keaslian, fisik buku ber ISBN, dll.


KESIMPULAN:

Menurut beliau agar bisa merangkai kata dengan baik ada beberapa langkah:

1. Baca

2. Baca

3. Baca

Jadi harus banyak membaca.

4. Tulis

5. Edit

Semua perlu pembiasaan.   Karena menulis itu ketrampilan.  Jadi bisa dipelajari dan dibiasakan.  Bukan sulapan.

Menurut beliau manusia biasa pasti punya rasa jenuh.  Kalau sudah begitu, beliau  akan mencari hiburan. Bisa jalan-jalan atau makan-makan dengan keluarga.

Beliau  hanya menulis 10-20 menit saja setiap hari.  Tidak terus-menerus.  Tapi setiap hari.   Baik di blog, laptop maupun HP.

Agar motivasi selalu terbangun, tentukan alasan menulis.  Kalau beliau,. Menulis untuk mengukir sejarah sendiri.  Semua karya pasti akan menemukan takdirnya. 

Menulis tidak butuh waktu khusus.  beliau hanya menulis 10-20 menit saja setiap harinya.   Tapi harus rutin ya.  Baik itu di blog pribadi,  laptop, maupun HP.

Sedangkan waktu beliau yang lain masih 23 jam lebih.  Bisa lah melakukan apa saja.

 

 


BERBAGI PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU BERSAMA BU Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd



Profil Penulis

Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti,  8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya  hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini. 

Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3.  Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on. 

Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena  Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)

Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara  dan Duta Bunda Baca Soloraya.

Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.

Pengalaman Menulis

Beliau sampaikan itu hanya sedikit dan biasanya itu hanya merupakan motivasi saja. 

Pada intinya beliau berproses menjadi seorang penulis itu disaat usia sudah hampir mendekati 50 tahun tetapi berbekal pedoman beliau terus berusaha terus belajar bagaimana beliau akhirnya ketagihan untuk bisa menulis buku dan terus meng-upgrade diri sehingga bisa naik kelas.

Waktu itu di tahun 2007 saat beliau jeda setelah 25 tahun itu akhirnya baru bisa mengambil kuliah S2 di saat itulah beliau harus berkenalan dengan internet beliau harus berkenalan dengan metode beliau harus banyak ke perpustakaan dan juga ke toko buku sampai pada akhirnya beliau menemukan satu buku karangan  “menulis itu gampang”.

 

Dari buku itulah beliau termotivasi dan beliau meyakini bahwa beliau terus bisa menulis . Setelah itu pada tahun 2009 Ketika beliau mengikuti rapat di MGMP Kebetulan beliau mengajar  bahasa Inggris ada salah satu teman yang mengajak beliau untuk menulis buku ajar kebetulan saat itu yang membutuhkan adalah Penerbit Erlangga, kemudian karena beliau diajak oleh teman dan dengan pedenya beliau  bilang Siap Bu Siapa takut dan akhirnya beliau dan temannyapun menyusun buku seri pendalaman materi Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK proses membuat buku ajar itu cukup lama kurang lebih 6 bulan setelah direvisi akhirnya pada ada bulan Oktober 2010 buku itu terbit walaupun disusun oleh dua orang penulis tetapi tetap dari pihak Erlangga itu ada 1 penasehat sekaligus mungkin providernyanya.  Jadi satu buku itu dibuat atau tim penyusun nya ada 3 orang 

 

Dari buku itulah beliau mulai merasakan suatu keuntungan mungkin dalam bentuk kepuasan ada karena buku itu tingkat nasional dan dipakai untuk anak SMK khususnya kelas 3 kemudian juga menikmati royaltinya yang setiap semester itu pasti mengalir kedalam buku rekeningnya  bisa dikatakan Laris Manis karena pada tahun 2015 itu ada edisi revisi nya penulisnya di tambah lagi satu orang dan kebetulan masuk untuk buku yang harus dibeli atau harus di masuk dalam bidang pengadaan Jadi hampir di seluruh Indonesia menggunakan buku tersebut.

 

Karena sekopnya tingkat nasional maka omset penjualan juga Laris manis dan itu mengimbas juga pada penulisnya nah di saat itulah beliau  dibuat bercangkang atau bersyukur karena hitungannya lumayan beberapa digit itu hampir lebih dari uang sertifikasi dan beliau bisa memanfaatkan uang tersebut juga untuk belajar dan belajar lagi 

 

Sekarang kalau pengalaman beliau penerbitan buku secara Indie itu juga beliau mulai tahun 2009  beliau sudah menulis lalu tahun 2010 akhirnya jadi buku. Tapi waktu itu beliau masih belum berani menggunakan nama asli beliau masih menggunakan nama Pena.

 

Beliau menggunakan nama pena Astuti Ana Mujono nama itu terinspirasi saat beliau mengisi blog yaitu blog yang lumayan keren yaitu Kompasiana maka Kompasiana biasanya juga ada Indonesia Indonesiana sehingga nama belakang beliau Astuti beliau tambah dengan ana sehingga menjadi nama Astuti Ana di situ beliau menulis dalam bentuk apa sih pokoknya namanya penulis pemula apa yang ada di hati dan pikiran beliau tulis sampai akhirnya bisa setebal 418 halaman.

 

Buku itu berkisah dari mulai kisah Ibu beliau masih remaja bertemu dengan ayah beliau  sampai mentok pada akhir beliau berusia 50 tahun jadi lumayan tebal buku itu.


Setelah itu beliau juga sering ikut menulis berbagai buku antologi baik itu yang diajak oleh teman-teman yang cinta literasi ada yang dari Kompasiana ada yang dari Emak blogger juga dari komunitas komunitas lain dengan berbagai tema Jadi kalau dihitung itu buku antologi beliau itu mungkin ada sekitar 25 buku. Beliau banyak belajar berbagai macam jenis tulisan dari teman-teman juga akhirnya memiliki ciri kepenulisan sendiri.

 

Dalam proses belajar menulis sekaligus menerbitkan nya sendiri itu memang gurih-gurih sedap Beliau bisa bertemu dengan Om Jay itu pada tahun 2013 Waktu itu beliau sudah menerbitkan 2 buah buku 33 buku dengan buku ajar itu yaitu buku Parenting 1 dan 1 buku yaitu yang berjudul “Aku Gelar Sajadah Cinta” itu kisah dari mulai Ibu beliau remaja hingga beliau berusia 50 tahun dan selesai kuliah S2 termasuk juga di situ beliau pergi haji ketika tahun 2006 beliau mendapat kemudahan untuk melaksanakan ibadah haji jadi Udah merangkum 1 buku biografi mini beliau dan itu menjadi buku pedoman atau pusat ide beliau.

 

Dengan buku Parenting secara Islami mendidik anak secara Islami itu juga istilahnya buku diterbitkan semi Mayor karena ketika buku itu diterbitkan beliau tidak mengeluarkan uang tetapi beliau diberi buku 100 buku untuk beliau jual dengan diskon 40% itu saja yang bisa beliau nikmati.  Alhamdulillah 100 buku itu beliau bisa jual semua dan yang terakhir itu kalau nggak salah tahun 2017 Ketika beliau tanyakan ke penerbitnya Alhamdulillah masih ada sedikit royalti dari penjualan buku tersebut. 

 

Akan beliau lanjutkan untuk proses beliau menulis buku atau belajar beliau termasuk orang yang sangat getol atau suka silaturahmi dan ikut belajar jadi rasa ingin tahunya itu sangat besar waktu orang rame-rame ribut ngeblog  dapat uang punya web dapat uang beliau pun ikut belajar di situ sampai-sampai beliau pernah memanggil mentor untuk mengajari beliau dengan biaya yang cukup mahal tidak seperti saat ini semua digelar gratis dan itu juga hasilnya cuman pengalaman saja karena tidak bisa maksimal.

 

Dengan adanya berbagai macam dunia kepenulisan beliau semakin lama semakin tertarik Barokah kata seperti media guru itu beberapa kali mengadakan pelatihan dan beliau juga dengan gembiranya mengikuti kegiatan itu kemudian kegiatan-kegiatan lain baik diklat yang diadakan daring maupun luring itu beliau pasti ikut karena selain beliau gunakan sebagai ajang silaturahmi di situ juga beliau makin banyak mengenal berbagai teman yang berprospek sama sebagai penulis karena beliau juga ingat ada pepatah yang mengatakan kalau ingin menjadi penulis yang harus bergaulnya dengan penulis kalau mau harum wanginya ya dekat-dekat penjual parfum tapi kalau pertemuannya dengan pandai besi ya nanti aromanya juga aroma besi katanya seperti itu.

 

Beliau sering diajak untuk mengisi untuk berbagi atau kadang juga acara bedah buku yang ada salah satu buku beliau yang mungkin itu walaupun dicetak indie Tapi mungkin sudah lebih dari 1000 x lebar judulnya itu the stories of Wonder Woman buku tersebut lebih kepada kisah motivasi yaitu bagaimana para perempuan tangguh berusaha untuk menggapai ridho Allah buku itu beliau tulis cukup lama kurang lebih sekitar 8 bulan karena buku itu memang beliau ambil dari true story tetapi jadi bentuk nya lebih ke faksi fakta tapi fiksi karena beliau sudah ganti nama tokoh-tokohnya dengan nama samaran. Tujuan beliau yaitu dengan menulis kehidupan perempuan tangguh itu paling tidak bisa memotivasi perempuan perempuan lain bagaimana agar tetap semangat tidak putus asa dan selalu sabar syukur dan ikhlas ketika menghadap cobaaan.

 

Sekarang beliau lanjut kedua buku yang sempat masuk nominasi pada tahun 2018 yaitu dinominasi gerakan guru menulis buku yang diadakan oleh komunitas besar juga itu tingkatnya juga tingkat nasional tapi di situ ada donasi dan penggeraknya adalah anak-anak muda untuk usaha yang masuk itu dengan judul perempuan tepung Bagaimana tokoh yaitu dari seorang anak yang disia-siakan oleh ibu-bapaknya dan dia harus berjuang menapaki kehidupannya.  Sampai akhirnya dia kembali menemukan kisah cinta sejatinya jadi akhir yang di novel itu happy ending ada juga di situ kisah-kisahnya kejayaan antorium kemudian Bagaimana proses dari kehidupan yang sangat pilu hingga menjadi perempuan yang sukses dan akhirnya juga bisa mengatasi segala masalahnya dengan baik.

 

Buku Parenting beliau beri judul “Merawat Harapan” yang dimaksud dengan harapan tentu saja adalah anak itu ketika kita diberi amanah berupa anak bagaimana kita menyiapkan anak tersebut sehingga bisa bermental juara, di dalam buku Parenting tersebut beliau gambarkan dari mulai gizinya cara mengajar nya juga bagaimana memperlakukan tahapan anak-anak dari mulai Usia Dini hingga sampai usia menginjak dewasa, tapi walaupun kemarin masuk dalam 10 besar yaitu nominasi karena pemenangnya itu hanya satu jadi beliau juga tidak mendapatkan apa-apa yang mendapatkan teman piagam dan tentu saja buku itu bisa menjadi jejak atau bukti bahwa beliau pernah menulis dan pernah hidup ada yang bisa beliau ukir atau sejarah atau juga pemikiran-pemikiran yang beliau susun dan bisa berguna untuk orang lain.

 

Melihat video singkat story of Wonder Woman itu nanti lihat lagi ada buku Wow English is easy itu juga buku yang luar biasa beliau khususkan atau beliau dedikasikan buku itu untuk yang ingin belajar bahasa Inggris dari awal atau istilahnya pemula bisa juga untuk anak SD bisa juga untuk pemerhati pendidikan atau guru les di situ buku tersebut cukup tebal sekitar 428 halaman ada 70 unit yang memang beliau perinci dan kalau pun beliau mau buku itu sebetulnya bisa di Break Down lagi, tapi masih dalam proses itu, apakah nanti bisa dari sekian dari buku tebal itu di breakdown lagi direvisi lagi sehingga bisa lebih bermanfaat atau bisa di buat buku lagi karena beliau membuat itu sangat detail sekali dari mulai percakapan ada kalimat rancu ada juga sampai dengan latihan soal sampai kemudian contoh-contohnya pokoknya sangat lengkap sekali itu Dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 1 tahun itu Alhamdulillah buku itu karena dicetak secara Indie.  


Jadi biasanya kalau ada pesanan beliau cetak lagi dalam bentuk 10 buku 5 buku. Nanti kalau ada yang pesan lagi beliau cetak lagi, buku itu dibandrol dengan harga Rp75.000, jadi nanti kalau tak memang ada yang berminat bisa begitu juga dengan buku the stories of Wonder Woman itu masih bisa pesan kalau nanti ada yang menginginkan bisa beliau cetakan nanti ada biaya ongkos cetak yang tidak terlalu mahal.

 

Beliau yang terinspirasi dari mungkin kalau bapak ibu dulu pernah nyoba itu ya di Facebook kan sering banget tuh ada kejahatan yang berkedok jadi istilahnya itu dengan skema jadi memang harus kayak gitu mereka yang betul-betul memanfaatkan medsos untuk menipu dan karena beliau ingin mengetahui kedok mereka pun akhirnya berteman dengan salah satu Kompasiana yang tinggal di Australi itu namanya Mbak Venti dia memang betul betul ahli khusus untuk orang-orang yang menjadi korban keyboard seperti itu. 


Nah dari pengalaman itu dari itu itu akhirnya beliau bisa membuat satu novel tipis awalnya beliau mau kasih judul itu “Andir Lover” tapi karena beliau ngeri juga, ini juga ada di kisah nyata orang-orang banyak akhirnya judulnya beliau beri judul dengan “Tipuan Asmara Jadi Awas Bahaya”  sejak itu salah satu cara beliau mengedukasi agar pengguna medsos itu tidak terjebak tidak tertipu dengan berbagai hal yang sering terjadi karena biasanya dalam kasus-kasus seperti itu banyak sekali bule yang ngaku ngaku duda kaya ataupun kesepian butuh seorang istri apa juga ada janda yang bingung dengan kekayaannya lalu coba-coba mendekati atau mencari mangsa yang bisa ditipu dan biasanya itu markasnya itu ada di Malaysia ujung-ujungnya bisa juga nanti kita menjadi korban untuk diminta membawa narkoba dan lain sebagainya atau juga mungkin kalau kita bisa sampai ke arah yang lebih intim itu mungkin dia nanti menggunakan foto-foto kita untuk memeras atau meminta uang dan korban seperti itu sangat banyak sekali itulah yang memprihatinkan beliau sehingga terbit novel beliau yang lebih banyak ke percakapannya yang didedikasikan untuk mereka para korban ataupun agar ar tidak banyak jatuh korban lagi.

 

Tambahkan juga untuk berbagai macam buku antologi atau kegiatan beliau saat ini . Beliau memiliki banyak komunitas. Selain ikut grupnya Om Jay, itu jadi karena beliau merasa perlu asupan gizi berupa tulisan dari orang-orang hebat yang banyak perhatian atau bergerak di literasi jadi ada namanya komunitas itu Sahabat Pena kita ada komunitas yang namanya Pegiat Literasi Nusantara ada yang namanya Asosiasi Guru Menulis, kemudian ada juga ibu-ibu doyan menulis jadi mungkin di dalam HP itu HP beliau itu ada sekitar 20 sampai 25 grup yang beliau ikuti dan beliau tahu persis di mana beliau harus bisa berbagi dan ikut aktif dan banyak mengambil manfaatnya dari kegiatan yang ada di grup tersebut.


Dari komunitas itulah hampir dalam hitungan tiap 2 bulan atau 3 bulan itu pasti bisa menerbitkan buku antologi atau dengan kata lain ada tulisan beliau yang sudah bisa dibukukan kan.

 

Yang baru saja berproses atau masuk ke dapur penerbitan ini Om Jay juga sudah membuat endorsement nya kata pengantar juga sudah jadi jadi dalam waktu kurang lebih 3 bulan ini beliau menulis di blog dan akhirnya beliau kumpulkan ada sekitar 37 subjudul.  Insya Allah bulan Juli awal itu sudah jadi bukunya kalau untuk judul tentu saja karena dalam 3 bulan terakhir ini .

 

KESIMPULAN :

Menurut beliau Fiksi bisa berupa true story kisah nyata, fiksi bukan fakta tetapi hasil karangan, Antologi kumpulan beberapa tulisan dengan satu tema yang ditulis kroyokan.

Menurut beliau ubah mindset bergaul dengan pegiat literasi dan ikuti saran Om Jay menulislah setiap hari. Kita mengikuti saran editor, karena editor memegang peran penting untuk mengeksekusi tulisan kita. Jangan risau tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas. Menulislah apa yang disukai dan kuasai, menulis itu bukan bakat jadi latihlah tulislah berbagai ide yang beserak di sekitar kita. Jadikan menulis dan membaca sebagai gaya hidup