Jumat, 05 Februari 2021

DAHSYATNYA SEDEKAH

 
Sumber gambar diolah dari canva.com

Sedekah berasal dari kata bahasa Arab shadaqah, yang berarti benar, dalam arti benar beriman kepada Allah.

Sedekah (Bahasa Arab transliterasi: sadakah) adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta. Namun sedekah mencakup segala amal, atau perbuatan baik. Dalam sebuah Hadist digambarkan, “ Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”Wikipedia

Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

 

Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan dalam surat Al-Baqarah ayat 271,

إِن تُبْدُوا۟ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya : “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

 

Berbagi atau bersedekah merupakan anjuran dalam Islam, yang bertujuan untuk meringankan atau membahagiakan orang lain. Karena senang dan bahagia tak akan selamanya dirasakan, ada kalanya rasa terhimpit dan kesusahan datang.

Sedekah pun dapat dilakukan kapan dan dimanapun berada, tidak mengenal waktu dan tempat.

Dari sekian banyak waktu untuk bersedekah, waktu yang paling istimewa adalah waktu subuh. Sedekah subuh adalah dimana saat yang tepat untuk kita “bersedekah”, akan ada dua malaikat yang akan mendoakan kita. 

 

Mengapa subuh?

Di setiap waktu boleh bersedekah , tidak ada yang melarangnya dan membatasinya. Namun sedekah subuh ini termasuk sedekah yang terbaik, waktu yang paling utama untuk bersedekah.

 

Keutamaan sedekah subuh ini terdapat dalam hadist, yang mengatakan:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

 

Artinya : “Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari no. 1442 dan Muslim no. 1010)

 

Makna dalam hadist diatas ialah, setiap subuh akan ada malaikat yang mendoakan kita agar rezeki kita terus mengalir dan lancar. Namun malaikat satu nya lagi mendoakan agar kita miskin sebab kita enggan untuk mengeluarkan sedekah.

 

“ Cara Melakukan Sedekah Subuh “

Kita perlu menyediakan satu kaleng atau celengan. Lalu setiap setelah "sholat subuh", kita bersedekah dan memasukan uang ke kaleng tersebut. Tidak ada batasan nominal, namun dengan niatkan dalam hati. Hingga kaleng atau celengan itu sudah terisi penuh, berikan kepada anak yatim piatu atau fakir miskin.

 

Bagi orang yang menunaikan solat subuh di masjid, dapat selalu istiqomah untuk mengisi kotak amal di masjid tersebut. Meski sedikit yang kita sedekahkan, namun di lihat dari keistiqomahannya. Sebab itu yang terbaik di sisi Allah SWT.

Sedekah itu ibarat sebuah tumbuhan, berawal dari bibit, menjadi tumbuhan muda, hingga menjadi pohon yang menjulang.

Sedekah yang dilakukan meski sedikit tapi rutin, pastinya bakal menjadi tumpukan kebaikan untuk kita dan keberkahan bagi mereka yang telah merasakan dari kebaikan yang telah kita berikan. Tak akan ada yang sia-sia dalam kebaikan yang telah dilakukan. Karena cinta bersedekah bukan tentang materi, tapi ini soal meresapi fitrah seorang manusia yang menjadi kemanusiaan, di mana ada rasa saling membutuhkan dan memberikan untuk orang-orang yang membutuhkan.

 

Ketika kita berniat dan sungguh-sungguh dalam meminta, Allah pasti akan qobulkan. Niatkan dengan khusyuk ketika kita ingin bersedekah, misal;

 

“Ya Allah .. dengan sedekah ini, aku ingin terbebas dari penyakit dan limpahkan rezeki ku.”


Sedekah di waktu subuh berbeda dengan waktu lainnya. Sebab ketika kita sedang bersedekah untuk mendapatkan ridho-Nya, sebagian orang masih tertidur lelap. Dan malaikat langsung menyampaikan doa kita kepada Allah SWT.

Sedekah pun tidak hanya berupa uang, namun dapat dilakukan dengan berdzikir, berbagi makanan, mengajar serta menginspirasi bagi orang lain.

Dan waktu di hari Jumat juga pahala bersedekah akan dilipatgandakan". (Imam al-Syafi'i, al-Umm, juz 1, hal. 239).

 

APAKAH INI AMALAN YANG KITA CARI?

PAHALA TERUS MENGALIR SAMPAI HARI AKHIR

KEKALKAN HARTA YANG KITA MILIKI DENGAN SEDEKAH

HARTA DI BAWA MATI

PAHALA MENGALIR TANPA HENTI

MENJADI INVESTASI ABADI

DUNIA SEMENTARA, AKHIRAT SELAMANYA

PERSIAPKAN BEKAL TERBAIK KITA DI AKHIRAT

 

Mari salurkan sedekah terbaik kita bersama Wujud Aksi Nyata, agar lebih banyak lagi penerima manfaat dan dari situ juga kita dapat membersihkan harta yang kita punya serta mengasah keperdulian kita terhadap sesama.

Marilah kita mulai untuk sedekah subuh. Walaupun sedikit namun tetap istiqomah. Semoga Allah menjawab semua doa-doa kita semua.

Aamiin Ya Rabb...



Referensi

https://pakembumiindonesia.com/tahukah-anda-dahsyatnya-sedekah-subuh/#:~:text=%E2%80%9CBagaimana%20cara%20melakukan%20sedekah%20subuh,namun%20dengan%20niatkan%20dalam%20hati

 

 


Menulis di Blog Jadi Buku


Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi

Juni Marlinda Rambe

Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com

 

Kamis, 04 Februari 2021

MISTERI KEMATIAN

 Sumber gambar diolah dari canva.com 

 

Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Setelah kematian, tubuh makhluk hidup mengalami pembusukan.

Istilah lain yang sering digunakan adalah meninggal dunia, wafat, tewas, atau mati.

Tidak seorangpun hidup abadi didunia ini. Tiap orang akan mati di manapun dan kapanpun. Kita tidak tahu hari kematian kita. Allah-lah yang Maha Tahu kematian kita. Karena Allah-lah yang menciptakan kita, dan Dialah yang Abadi dan Allah akan membangkitkan kita dari kematian kita. Dialah satu-satunya yang hidup. Tapi kita tidak seperti Allah. Kita sebagai ciptaan akan mati suatu saat nanti.

 

Allah berfirman dalam kitab suci al-Qur’an

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS.  Surat Ali Imron ayat: 185).

 

Sebagai orang beriman, semestinya kita  tidak boleh galau dan khawatir menghadapi kematian. Apakah itu kematian bagi dirinya sendiri atau bagi orang-orang yang dicintainya.

Maka sebelum kita mati. Mari kita berbuat sebaik-baiknya dan melaksanakan perintah-perintah Allah yang sering kita temukan di dalam Al-Qu’ran. Kita harus melaksanakan amalan yang baik dalam kehidupan kita jika kita ingin bahagia di dunia dan di akhirat. Kita tidak boleh menyakiti teman kita dan tidak mematuhi orang tua kita. Bahkan kita tidak boleh membenci guru-guru kita.

Mengapa kita tidak boleh berbuat demikian? Karena, jika kita mengerjakannya, ini berarti kita berbuat dosa. Kita akan membawa dosa kita kehadapan Allah nanti. Maka, sebelum kita mati, kita harus mentaati perintah-perintah Allah. Kita harus selalu melaksanakan amal dan kelakuan yang baik dalam kehidupan kita untuk perkembangan kehidupan kita dimasa mendatang.

Bekal terbaik untuk menemui kematian bukanlah harta yang banyak. Bukan pula jabatan yang tinggi. Tidak juga popularitas dan jaringan perkenalan yang luas. Tetapi, amal saleh dan ketakwaan. Amal saleh adalah perbuatan yang bisa dikerjakan oleh siapa pun dan di mana pun, meskipun mungkin ia tidak kaya, tidak punya jabatan, dan juga tidak punya popularitas apa pun. Dengan catatan, ia beriman, amal yang dikerjakan itu baik, dikerjakan mengikuti petunjuk Rasul, dan dengan niat ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT, bukan karena selain-Nya. Sekecil apa pun amalan itu.

 

Allah berfirman,

فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا

Artinya : "Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan amal saleh  (kebajikan) dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."(Al-Kahfi:110)

 

Terkait dengan bekal kematian, dalam hadits yang shahih Rasulullah juga pernah mengingatkan,

يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ : يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Artinya : "Orang yang mati, akan diantarkan ke kuburannya oleh tiga hal. Yang dua pulang dan yang satu tetap menemaninya. Yaitu oleh keluarganya, harta bendanya, dan amal salehnya. Lalu keluarga dan hartanya pulang, sedangkan amal saleh  tetap menyertainya." (HR. Al-Bukhari)

 

Amalan-amalan baik itu merupakan bekal kita kalau kita mati besok maka marilah kita berbuat sebaik-baiknya untuk melaksanakan semua amalan yang telah Allah perintahkan kepada kita.


 

       


Menulis di Blog Jadi Buku


Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi

Juni Marlinda Rambe

Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com


     


Rabu, 03 Februari 2021

MENGAPA KITA HARUS MENUNTUT ILMU?

 Sumber gambar diolah dari canva.com

Menuntut ilmu adalah kewajiban seluruh umat Islam bahkan seluruh manusia di dunia ini.

Dalam Islam, tak akan sempurna agama dan amal ibadah seorang Muslim tanpa menuntut ilmu. Allah kerap mengisyaratkan dengan tegas kepada manusia untuk menimba ilmu, menjadi insan yang terdidik.

Seperti dalam hadits :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224)

 

Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi hidup kita dengan ilmu kita bisa menaklukkan seluruh makhluk di dunia ini.  Seperti pegunungan, langit, bulan, matahari bintang, binatang-binatang buas, tumbuh-tumbuhan dan planet-planet. Dengan ilmu pengetahuan kita dapat menjadi pemimpin diantara seluruh makhluk di dunia ini.  Kita menjadi yang terbaik karena ilmu pengetahuan kita. Kita akan menjadi manusia bodoh dan kita tidak mengetahui apa-apa bahkan kita akan menjadi yang terjelek di antara makhluk lainnya jika kita tidak mempunyai ilmu pengetahuan.

Ilmu tidak hanya dibiarkan begitu saja melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Falsafah ilmu dalam Islam terbagi menjadi tiga bagian yakni mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan. Mempelajari seperti yang telah dibahas sebelumnya hukumnya adalah Fardhu bagi setiap muslim. Mengamalkan juga harus dilakukan karena ilmu yang tidak diamalkan adalah ibarat pohon yang tanpa buah. Ilmu yang sudah dipelajari akan sia-sia dan tidak ada gunanya. Setelah mengamalkan disempurnakan dengan mengajarkan ilmu kepada orang lain. Tujuannya agar dapat membedakan yang benar dan salah dalam kehidupan karena ilmu hakikatnya adalah kebenaran.

Seperti dalam hadits tentang menuntut ilmu berikut, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631).


Allah SWT pun meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 Artinya :“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.  Surat Al-Maidah ayat: 11).

 

Warisan yang paling berharga yang ada di bumi ini, bukanlah harta atau kekayaan semata, melainkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Pendidikan karakter adalah salah satu bentuknya dengan menghormati guru yang telah berbagi ilmu dan wawasan kepada kita. Karena ilmu adalah cahaya atau pelita bagi manusia. Tanpa ilmu, tidak ada peradaban.

Ilmu pengetahuan merupakan suatu yang sangat penting bagi kita untuk hidup di dunia ini, maka marilah kita belajar yang giat ! Jangan berhenti menuntut ilmu, bahkan hingga akhir hayat. Di mana pun, kapan pun, bukan hanya di lembaga pendidikan formal ataupun di pengajian saja. Namun juga dalam setiap hal dan kesempatan yang diberikan oleh Allah dalam kehidupan kita.

 

 
 
 

 Menulis di Blog Jadi Buku


Salam berbagi, belajar, memotivasi dan menginspirasi

Juni Marlinda Rambe

Blog https://rambejunimarlinda85.blogspot.com